BUNDA, saat ananda berbuat sesuatu yang menguji kesabaran Bunda, pernahkah Bunda menghukum anak dengan pukulan di pantat?
Jika demikian, pikir kembali kalau ingin memukul anak meskipun di pantat, karena terbukti dapat mempengaruhi kesehatan mental anak di masa datang.
Baca Juga: 5 Pilar Penting untuk Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
Pukulan di Pantat Pengaruhi Kesehatan Mental Anak
Menurut laman Sciencealert, tidak ada bukti penelitian yang menunjukkan pukulan di pantat bagi anak-anak dapat meningkatkan perilaku sosial. Sebaliknya, pukulan pantat dikaitkan dengan agresi, perilaku antisosial, masalah kesehatan mental, dan hubungan negatif dengan orang tua.
Memukul anak-anak di bagian pantat dengan tangan kosong merupakan tindakan disiplin yang banyak ditemui di seluruh dunia.
Namun, saat ini, hukuman tersebut ternyata dilarang di 53 negara dan negara bagian secara global.
Pendisiplinan dengan memukul pantat menjadi hal yang diperdebatkan beberapa dekade terakhir. Bagi pihak yang mendukung menyatakan tindakan tersebut aman, dibutuhkan, dan efektif bagi anak-anak.
Namun, pihak yang berlawanan menyatakan pemukulan tersebut berbahaya bagi anak-anak dan melanggar hak mereka untuk dilindungi.
Dua orang ilmuwan yang memiliki pengalaman penelitian dan wawasan dalam bidang penganiayaan anak, serta memiliki keahlian khusus terkait pemukulan di bagian pantat melakukan penelitian akan hal tersebut.
Kedua orang tersebut adalah Tracie O. Afifi dari Universitas Manitoba dan Elisa Romano dari Universitas Ottawa.
Dalam penelitian tersebut secara jelas digambarkan bahwa pendisiplinan dengan memukul pantat memiliki keterkaitan dengan peningkatan kemungkinan kesehatan, kehidupan sosial, dan perkembangan yang buruk.
Hal buruk tersebut mencakup pula permasalahan kesehatan mental, penggunaan zat berbahaya, keinginan untuk bunuh diri, dan kondisi kesehatan fisik yang berhubungan dengan perkembangan, perilaku, sosial,dan kognitif. Tidak ada hasil penelitian yang menunjukkan pukulan pantat bermanfaat bagi anak-anak.
Penelitian lainnya ditunjukkan oleh Dr. Elizabeth Gershoff dalam dua meta-analisis penting. Hasil penelitian pertama yang terbit tahun 2002 menganalisis 88 studi yang terjadi di 62 tahun sebelumnya.
Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa hukuman fisik berkaitan dengan penganiayaan fisik, kenakalan, dan perilaku antisosial.
Lalu, dalam penelitian terbaru pada tahun 2016 yang menganalisis 14 studi sebelumnya yang terjadi 13 tahun terakhir ditemukan bahwa tidak ada bukti perbaikan perilaku anak-anak dari hukuman fisik tersebut.
Dalam hasil penelitian tersebut malah ditemukan bahwa terjadi peningkatan 13 perilaku yang merugikan. Di antaranya agresi, perilaku antisosial, masalah kesehatan mental, dan hubungan negatif dengan orang tua.
Selama 20 tahun telah banyak bukti dari penelitian yang menunjukkan bahaya dari pukulan pantat tersebut.
Secara menyeluruh hasil penelitian di atas menyatakan bahwa pukulan pantat tidak layak dilakukan baik untuk anak-anak ataupun remaja di segala usia. [ind/Cms]