ADA saat ketika anak-anak memohon kepada Bunda dan Ayah untuk memiliki smartphone. Namun Bunda perlu ketahui waktu yang tepat bagi anak-anak untuk boleh bermain dengan smartphone sehingga tidak mengganggu tumbuh kembang dan aktivitas sosialnya.
Umumnya anak-anak siap untuk memiliki smartphone saat usia 12 atau 13 tahun. Pada usia tersebut mereka mungkin sudah bisa pergi sendiri, berjalan ke rumah teman sendiri, menghadiri kegiatan sekolah sendiri, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, Bunda dan Ayah bisa memberikan smartphone kepadanya untuk memudahkan komunikasi saat tidak bersama Bunda dan Ayah.
Menurut Pew Research Center, sebagian besar orang tua (45%) berpendapat bahwa anak-anak boleh memiliki smartphone antara usia 12 sampai 14 tahun.
Sekitar 28% orang tua menunggu hingga usia 15 hingga 17 tahun, dan 16% berpikir tidak apa-apa membiarkan anak-anak usia 9 tahun memiliki smartphone sendiri. Survei lain menunjukkan hasil yang serupa.
Baca Juga: Teknologi Smartphone yang Terhubung dengan Televisi
Usia yang Tepat Anak Memiliki Smartphone
Namun, jika Bunda dan Ayah mengizinkan anak-anak memiliki sosial media pada usia tersebut, maka perlu ada pendekatan persuasif kepada mereka.
Bicarakan tentang aturan yang harus diterapkan oleh sang anak saat memiliki sosial media:
1. Belajar bertanggung jawab
Beritahukan kepada mereka alasan Bunda dan Ayah memberikan smartphone, kemudian katakan kepadanya bahwa Bunda dan Ayah telah mempercayai mereka karena dapat bertanggungjawab menggunakannya.
2. Batasi screen time sejak hari pertama
Jangan menunggu anak-anak melakukan masalah hingga akhirnya membatasi screen time. Tanpa bimbingan dari orangtua, mereka berada pada risiko yang signifikan untuk kecanduan smartphone.
Efek samping termasuk kurang tidur, kinerja akademis yang buruk, hubungan orang tua-anak yang tegang, dan peningkatan kecemasan atau depresi.
Beberapa tips berikut ini bisa diterapkan untuk mengatur screen time:
1. Charge hp di malam hari, supaya anak tidak menggunakannya di waktu tidur. Letakkan di ruang tengah atau dapur, yang penting bukan di kamar tidurnya.
2. Buatlah “zona bebas smartphone.”
Ruang makan adalah tempat yang tepat untuk menjadikannya area bebas smartphone. Selain itu, Bunda dan Ayah dapat menerapkannya di tempa-tempat lain yang membutuhkan konsentrasi.
3. Atur waktu penggunaan smartphone
Berapa lama waktu anak-anak boleh menggunakan smartphone, atau tetapkan jam-jam tertentu.
4. Siapkan aktivitas alternatif
Supaya anak-anak tidak bosen, luangkan waktu untuk beraktivitas dengannya. Misalkan, memasak, merawat tanaman, membuat kue, jalan-jalan dan aktivitas lainnya yang mereka sukai.
5. Berikan contoh
Anak-anak ada peniru yang ulung. Berikan teladan dengan tidak banyak menyibukkan diri dengan smartphone. Jelaskan padanya jika harus menggunakan smartphone untuk pekerjaan.
Jangan gunakan smartphone disaat makan bersama di meja makan. Buatlah aturan untuk Bunda dan Ayah sendiri dan tunjukkan kebiasaan penggunaan smartphone yang cerdas.
Sahabat Muslim, mari didik anak-anak dengan cerdas dan disiplin menggunakan smartphone. [Ln]