TUGAS ayah ialah mengantarkan anak. Simaklah kisah berikut.
Suatu ketika dengan nada agak cemburu Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang betapa setianya cinta beliau kepada Khadijah Radhiyallahu ‘Anha, istri pertamanya yang sudah lama wafat.
Padahal dia seorang janda dan aku (Aisyah Radhiyallahu ‘Anha) seorang gadis perawan.
Hal ini karena Aisyah sering melihat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengingat dan menyebut nama Khadijah.
Kalau kata anak sekarang, seperti belum move on.
Mendapat pertanyaan tersebut beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab:
“Dia (Khadijah) beriman kepadaku saat orang-orang mengingkariku, dia membenarkan aku selagi orang-orang mendustakan aku, dia mendukung aku dengan hartanya ketika orang-orang tidak memberikan sesuatu kepadaku, dan Allah menganugerahiku anak darinya, berbeda dengan istri-istriku yang lain,” sebagaimana diriwiyatkan Ahmad dalam Musnad-nya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Memang hanya dari Khadijah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memiliki anak yaitu Al Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah az Zahra dan Abdullah.
Dialog diatas mungkin terjadi saat beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam belum menikah atau belum memiliki anak dengan Mariyah al Qibtiyah.
Karena bersama Mariyah beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memiliki seorang anak laki laki yang bernama Ibrahim, tetapi meninggal saat berumur 2 tahun bertepatan dengan terjadinya gerhana matahari.
Diantara ke tujuh anak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam umumnya kita hanya mengenal Fatimah yang kemudian dinikahkan dengan Ali bin Abu Thalib.
Bukan hanya karena dari rahimnya sampai saat ini kita bisa bertemu dan menyaksikan para dzuriat Nabi tetapi karena memang Fatimah memiliki banyak keistimewaan.
Tugas Ayah Mengantarkan Anak (1)
Baca juga: Kisah Rasulullah Berjodoh dengan Gadis Mesir
Fatimah Radhiyallahu ‘Anha lahir 5 tahun sebelum kenabian dan meninggal 6 bulan setelah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam wafat.
Sehingga Fatimah menjadi anak nabi yang paling lama hidup bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, 28 tahunan.
Saat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelang wafatnya, Fatimah menangis dan kemudian Rasulullah memanggil dan membisikinya sehingga kemudian Fatimah tersenyum senang.
Kemudian hati Aisyah bertanya kepada Fatimah apa yang dibisikkan Rasulullah sehingga kamu tersenyum senang?
“Karena beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membisiki bahwa aku adalah yang pertama menyusulnya dari kalangan ahlul bait,” jawab Fatimah.
Fatimah adalah orang yang paling mirip dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam baik dari wajahnya, tutur katanya, kesederhanaannya, empatinya bahkan cara berjalannya.
Kesederhanaan hidup Fatimah bukan kaleng kaleng. Bukan pencitraan. Meskipun putri kesayangan Nabi, Fatimah mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri tanpa pembantu, dari mulai mengambil air sampai menggiling gandum hingga tangannya kasar dan kapalan.
Suatu hari Ali pulang dari suatu peperangan bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan berkata kepada Fatimah agar segera menemui ayahnya karena dalam perang tersebut membawa pulang banyak rampasan perang termasuk tawanan.
Ali menyarankan agar Fatimah meminta tawanan perang untuk membantu pekerjaan dirumahnya.
Lantas Fatimah pun pergi menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ayahnya. Fatimah lantas ditanya oleh ayahnya,[Sdz]
Sumber: Serambi Ilmu dan Faidah