ChanelMuslim.com – Ketika mobil bertenaga bensin menggantikan kereta kuda pada awal abad ke-20, dunia perlahan-lahan menyaksikan pudarnya bengkel kereta kayu dan peternakan kuda. Pada saat bersamaan, bengkel otomotif, perusahaan asuransi, dan pom bensin hadir dalam kehidupan kita.
Kini kita tengah menyaksikan perpindahan dari mobil bertenaga bensin ke self-driving car yang dikendalikan teknologi informasi (internet) melalui smartphone.
Kita juga telah menyaksikan tumbangnya brand-brand besar dunia seperti Nokia dan Kodak. Padahal 10 hingga 30 tahun yang lalu mereka raksasa yang memesona. Perusahaan-perusahaan itu tumbang karena tidak pernah menjembatani lintas-generasi. Musuh-musuh mereka bergerak langsung masuk ke dalam rumah-rumah konsumen secara online melalui smartphone.
Rhenald kasali dalam pengantar bukunya “Disruption” menggambarkan bagaimana perkembangan dunia digital bahkan menghempas perusahaan komunikasi seperti Nokia.
PT Telkom, perusahaan BUMN Indonesia berusaha keras untuk keluar dari platform bisnis lamanya, Fixed line voice atau yang kita kenal sebagai layanan sambungan suara atau telpon yang saat ini mulai jarang digunakan karena konsumen lebih sering menggunakan layanan aplikasi obrolan semacam whatsapp dan line. Telkom berkolaborasi dengan PT Angkasa Pura 2 untuk membangun platform smart airport, juga mengembangkan sendiri UseeTV yang mendisrupsi bisnis TV kabel, dan bahkan mendirikan perusahaanyang kemudian dikenal sebagai third party administrator dalam layanan kesehatan.
Karakter perubahan pada abad ke-21 adalah cepat, mengejutkan dan memindahkan. Hal ini menjadi sebuah tantangan baru bagi para orangtua dalam tumbuh kembang anak-anaknya. Menemani anak untuk bisa bertarung dan bertahan dalam dunia digital juga menantang orangtua untuk banyak mempelajari dan memahami situasi dan kondisi serta perkembangan dunia digital saat ini. Tetap bagaimanapun, semaju apa zamannya, manusia harus berdaya. [Maya}