ChanelMuslim.com- Indera merupakan unsur-unsur penting dalam berpikir, indera tersebut dapat memindahkan fakta ke otak.
Melansir dari laman Parenting Ibu Tangguh, menurut Ustazah Yanti Tanjung, wajib bagi ayah bunda memacu anaknya menggunakan sebagian besar inderanya untuk memungkinkannya menyerap fakta sebagai obyek berpikir atau obyek belajar, meski fakta itu dihadirkan ketika belajar.
Baca Juga: 3 Visi Generasi dalam Mendidik Anak menurut Al-Qur’an
Pentingnya menghadirkan fakta dalam proses berpikir anak
Seringkali, ketika kita mendidik anak, kita tidak punya kemampuan menghadirkan fakta dalam proses belajar mengajar anak.
Sehingga anak tidak mempu menjangkau makna-makna yang kita sampaikan karena apa yang kita obrolkan tidak hadir dalam benak anak. Kalau sudah seperti ini, anak tidak akan tertarik belajar.
Kadangkala, fakta yang kita hadirkan tidak menarik minat anak atau karena penyajian dalam uslub dan sarananya pun tidak tersedia.
Maka kegagalan dalam menghadirkan fakta ini membuat anak tidak fokus dan tidak meminati pelajaran.
Jika fakta itu tidak hadir, maka guru harus bisa mendekatkan fakta tersebut ke dalam benak anak dengan uslub dan sarana yang memungkinkan anak dapat menggambarkan fakta tersebut.
Seakan-akan mereka meng-ihsas-nya. Ihsas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti mengetahui sesuatu melalui salah satu pancaindera. Di sinilah pentingnya ayah bunda menjadi sosok yang kreatif dalam mendidik.
Sebab tanpa kreativitas, proses belajar dan mengajar terasa membosankan, tidak hidup akalnya untuk memahami ilmu. Karena itu, ihsas fakta merupakan unsur penting dalam berpikir.
Setiap indera, jika lebih banyak bekerja sama dengan indera lainnya dalam mengihsas fakta yang sama dengan indera lainnya.
Maka, setiap itu pula kedalaman ihsas pada diri anak dan ia akan mengambil keputusan di atas sifat-sifat yang lebih dalam dan mampu manarasikannya lebih lengkap.
Misalkan dalam kegiatan belajar mengajar anak usia dini tentang kurma, anak diminta mencium baunya.
Melihat bentuk dan warnanya, mencicipi rasa dan meraba permukaan buahnya hingga memaknnya apalagi diajak ke kebun kurmanya dan melihat bentuk pohon dan daunnya dll.
Maka kehadiran fakta tersebut dan indera anak saling bekerja sama dalam mengihsas, anak akan jauh lebih dalam pengihsasannya dibanding ketika kita hanya sodorkan gambar kurma dan pohon kurma.
Maka di sinilah urgennya panca indera, di sini pula rangsangan kepekaan indera bisa dilatih untuk memindahkan fakta ke otak dengan sifat-sifat fakta yang lebih dalam.
Wallahu a’lam bishshowab.[Ind/Wld].