ChanelMuslim.com – Sebagai Muslim, kita harus memperhatikan etika berbicara yang kita gunakan pada saat berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini dilakukan agar ucapan yang keluar dari mulut kita tidak sia-sia atau bahkan menyebabkan kita mendapatkan dosa karena ucapan yang menyakiti hati orang lain.
Baca Juga: Belajar Etika Makan Lewat Table Manner Package Pesonna Hotel Semarang
Salah Satu Etika Berbicara adalah Hendaknya Selalu Berbicara dalam Kebaikan
Setidaknya, ada 13 etika berbicara yang berasal dari sumber Al-Qismu Al-Ilmi-Dar Al-Wathan.
Dilansir dari channel telegram Khazanah Islam @KhazanahMuh, dijelaskan bahwa etika yang pertama adalah hendaknya pembicaraan selalu di dalam kebaikan.
Hal ini menghindari kita untuk berkata yang buruk.
Kedua, hendaknya berbicara dengan suara yang tidak terlalu keras atau pelan, tetapi suara atau ungkapannya jelas dan bisa dipahami orang lain.
Ketiga, jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna.
Empat, janganlah membicarakan semua apa yang didengar karena tidak semua yang didengar itu pantas diucapkan atau diceritakan kepada orang lain.
Lima, hindarilah perdebatan atau saling membantah walaupun kita berada di pihak yang benar.
Enam, tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa.
Tujuh, menghindari perkataan yang jorok.
Delapan, menghindari sikap memaksakan diri banyak berbicara.
Sembilan, hindarilah ghibah dan mengadu domba dalam berbicara.
Sepuluh, jangan memotong pembicaraan orang lain.
Baca Juga: Etika dalam Melamar Calon Pasangan
Berikan Kesempatan kepada Orang Lain untuk Berbicara
Sebelas, kita dilarang untuk memonopoli dalam pembicaraan. Oleh sebab itu, kita harus memberkan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.
Kemudian, hindarilah perkataan yang kasar, keras, dan ucapan yang menyakiti perasan orang lain.
Terakhir, hindarilah perkataan yang mengejek, mengolok-olok, dan memandang rendah orang lain.
Itulah 13 etika berbicara yang harus diperhatikan oleh setiap Muslim.
Yuk, berbicara yang baik atau diam. Jangan lupa bahwa setiap ucapan akan dimintai pertanggungjawabannya.
Oleh sebab itu, mari kita lebih berhati-hati dalam menggunakan lisan. [Ind/Camus]