ORANGTUA berperan dalam mengenalkan momen kemerdekaan kepada anak meski sekarang harus berada di rumah saja karena pandemi.
Selain meningkatkan rasa cinta Tanah Air dan konsep nasionalisme konsep, perayaan kemerdekaan lewat medium keluarga juga dapat mengembangkan diri dan membentuk sikap anak sedari dini.
Psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi mengatakan bahwa pengenalan momen kemerdekaan itu membentuk jiwa nasionalisme anak.
“Sangat penting mengenalkan perayaan kemerdekaan kepada anak. Pengenalan itu membentuk jiwa nasionalisme untuk bisa mencintai bangsanya. Ini adalah nilai yang perlu sekali dikenalkan kepada anak- anak,”ujar Ratih Zulhaqqi dikutip dari Antara, Senin (16/8).
Pengenalan nilai nasionalisme yang ditanamkan sedari kecil lewat momen-momen yang berhubungan dengan pembentukan bangsa Indonesia pun dipastikan bisa terbawa hingga anak beranjak dewasa.
Nilai nasionalisme inilah yang nantinya membuat anak akan memiliki kebanggaan dan kecintaan terhadap Indonesia sebagai tanah airnya.
Tak berhenti pada menanamkan rasa nasionalisme, pentingnya mengenalkan momen kemerdekaan pada anak juga bisa mengajarkan buah hati makna dari sebuah proses atau pun perjuangan.
Lewat perayaan kemerdekaan, anak-anak tidak hanya belajar mengenai kebebasan tapi juga mekanisme bertahan hidup serta pertahanan diri di masa sulit.
Baca juga: Jangan Jadi Orangtua yang Egois
Orangtua Berperan dalam Mengenalkan Momen Kemerdekaan
Anak- anak tidak hanya belajar lewat kompetisi biasa, lewat perayaan kemerdekaan di rumah yang berisikan edukasi perjuangan para pahlawan dan pendiri bangsa tentunya mereka belajar mengenai pentingnya sebuah proses dalam menjalani kehidupan.
“Perayaan Kemerdekaan itu fokusnya jadi bukan pada selebrasinya, tapi memahami bagaimana manusia membentuk yang namanya mekanisme pertahanan diri. Anak belajar memperjuangkan apa yang perlu diperjuangkan dalam kehidupan. Nantinya anak akan memiliki jiwa pejuang dan bisa memiliki resiliensi dalam bertahan di situasi gak nyaman,” ujar psikolog lulusan Universitas Indonesia itu.
Lebih lanjut, pemahaman untuk mengenal proses dan perjuangan itu terasa sangat pas dengan kondisi saat ini di masa pandemi COVID-19 yang belum juga usai.
Tepat di momen saat ini anak bisa belajar mencari cara untuk bertahan bersama keluarganya di masa yang membuat masyarakat serba terbatas melakukan aktivitas khususnya di luar rumah.
Pengenalan tak melulu selebrasi lewat kompetisi
Perayaan momen Kemerdekaan disebut Ratih tidak melulu harus dirayakan dengan selebrasi dan kompetisi seperti balap karung, makan kerupuk, atau pun panjat pinang.
Orang tua bisa mengajarkan konsep kebebasan dan perjuangan kepada anak dengan cara- cara yang mudah dan tanpa memakan banyak biaya.
Misalnya anak- anak diajarkan untuk mengemukakan pendapat mereka di dalam rumah. Di samping itu, orang tua pun harus biasakan diri untuk mendengar apa yang dikatakan oleh anak.
“Dengan cara itu, orang tua mengajarkan pada anak makna kebebasan untuk pikiran. Anak jadi berpikir ‘Oh saya ternyata punya kebebasan menyampaikan pendapat’,” kata Ratih yang juga berpraktik di Klinik Kancilku itu.
Pada saat anak memberikan pendapat, orang tua juga tidak boleh mengecilkan pendapat anak karena usianya lebih muda.
Meski demikian, bukan berarti setiap perkataan anak disetujui, namun ada proses evaluasi di setiap pengambilan pendapat dalam keputusan yang harus diambil bersama dalam keluarga.
Baca juga: Beratnya Tugas Orangtua
Hargai Pendapat Anak
Ratih mengatakan, jangan sampai orang tua menganggap ‘Oh kamu masih kecil, ngapain ikut komentar’.
“Pokoknya jangan lihat siapa yang memberikan pendapat tapi lihat yang diberikan dari pendapat tersebut. Dengan demikian, anak pun belajar nilai dari kemerdekaan dalam berpendapat,” katanya.
Dengan mengajarkan kebebasan berpendapat dan berpikir, orang tua juga telah turut serta mendukung dan memupuk rasa percaya diri yang dimiliki si buah hati.
Anak yang diberi ruang sedari dini di dalam keluarganya akan memiliki kepercayaan diri yang lebih baik saat beranjak dewasa.
Contoh lainnya yang bisa dilakukan untuk merayakan momen kemerdekaan dengan mempelajari sejarah para Pahlawan Nasional yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan juga nilai- nilai moral yang bisa dipetik dari setiap sejarah itu.
Cara ini bisa diterapkan kepada berbagai usia disesuaikan dengan perkembangannya dan kebutuhannya.
Bisa dibilang ini juga menjadi cara yang mengikuti pepatah “satu kali dayung, dua tiga pulau terlampaui”.
Anak bisa mendapatkan edukasi tentang kisah berdirinya bangsa Indonesia serta bisa meneladani nilai- nilai positif dari para pahlawan bangsa.
“Bisa kita kenalkan para pahlawan yang ada di seluruh Indonesia, bagaimana kisah perjuangan mereka sehingga bisa membentuk kemerdekaan Indonesia. Tidak perlu langsung banyak, satu- satu saja. Bila perlu sampai akhir Agustus itu tiap hari anak dikenalkan satu Pahlawan setiap harinya. Dari situ anak punya memori pengetahuan dan juga memahami nilai dari perjuangan para pahlawan,” kata Ratih.
Nilai- nilai itu juga bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari- hari misalnya meneladani sikap berani dari seorang pahlawan.
Untuk anak- anak balita, sikap berani itu bisa langsung dilakukan dengan cara berani ke toilet sendiri, berani memilih baju sendiri, atau berkaitan dengan hal- hal yang belum pernah dilakukan anak namun sebenarnya bisa dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Kisah Seorang Ayah di Garut yang Terpaksa Mencuri Hp Buat Anak Belajar Daring
Anak Belajar Makna Kemerdekaan
Dengan cara itu, anak juga belajar bahwa kemerdekaan juga bisa berarti sebuah kemandirian dalam memutuskan keputusan.
Contoh terakhir, adalah cara merayakan momen kemerdekaan dengan cara berdoa dan mengucap syukur atas perjuangan para pahlawan bangsa khususnya yang gugur memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Cara ini efektif untuk menyentuh empati anak sedari dini, dengan anak berempati anak bisa belajar memahami perbedaan saat masuk ke lingkungan sosial dan belajar pentingnya sebuah rasa apresiasi.
Melihatnya banyaknya tugas orang tua dalam membina anak mengenal nilai-nilai yang terkandung dari momen Hari Kemerdekaan RI, sebenarnya tidak hanya anak yang diuntungkan namun juga orang tua.
Orang tua tidak hanya berperan penting pada pengembangan diri anak tapi juga ikut bertumbuh dan mengembangkan diri bersama anak.
Sahabat Muslim, jadikan momen merayakan kemerdekaan di masa sulit saat di dalam rumah saja sebagai momen untuk bertumbuh bersama dalam sebuah keluarga sehingga bisa mencapai kesatuan yang menjadi akar tercapainya kemerdekaan bangsa Indonesia.[ind]