SAAT rumah tangga sudah diambang batas, tidak ada jalan keluar dalam penyelesaian masalah selain perceraian, membuat kebanyakan pasangan ini memikirkan nasib anak mereka. Sebagai orangtua tentunya perlu menjelaskan kepada anak tentang perceraian mereka, hal ini untuk menghindari masalah jangka panjang akibat masa kecilnya yang tidak stabil.
1. Rencanakan waktu khusus untuk berbicara dengan anak
Tetapkan waktu untuk khusus untuk berbicara kepada anak tentang perceraian kamu dengan pasangan. Sebaiknya pilih akhir pekan, dan jangan pada hari libur sekolah anak, karena pada hari libur tersebut adalah anak berekspektasi untuk bersenang-senang.
Juga jangan pada saat anak hendak berangkat sekolah atau menjelang tidur malamnya, karena dapat mengganggu aktivitas sekolahnya dan kualitas tidurnya.
Baca Juga: Tiga Jenis Nafkah yang Wajib Dibayarkan Mantan Suami Setelah Perceraian
Menjelaskan Masalah Perceraian kepada Anak, Lakukan Bersama Pasangan
2. Bicarakan bersama dengan pasangan
Mungkin ini termasuk hal yang sulit, namun sebaiknya anak-anak mengetahui langsung masalah perceraian ini dengan kedua orangtua, bukan dari saudara atau orang lain.
Jika memiliki anak dengan berbeda-beda usia yang cukup jauh, rencanakan perbincangan tentang hal-hal mendasar dari perceraian kalian.
Di lain waktu, bicarakan secara terpisah dengan anak-anak sesuai dengan usia mereka masing-masing.
3. Hindari saling menyalahkan saat berbicara dengan anak
Saling menyalahkan atau mengatakan “ini salah siapa” membuat anak terjebak di tengah-tengah masalah kalian. Walaupun mungkin masing-masing dari kalian ingin mengungkapkan kebenarannya.
Dalam pembicaraan ini, persoalan kebenaran tidak lebih penting daripada memberikan dukungan serta kepastian jangkan panjang yang dibutuhkan anak-anak.
Sebisa mungkin menggunakan kata “kami” saat menjelaskan keputusan perceraian kalian, seperti, “Kami tidak bahagia bersama”, atau “Kami ingin pertengkarana kami berhenti”, atau “Kami telah mencoba menyelesaikan perbedaan kami, tapi kami belum berhasil”.
4. Beri tahu anak mengapa perceraian terjadi
Meskipun kamu dan pasangan tidak ingin menjelaskan alasan detail terjadinya perceraian, namun anak-anak pasti akan menanyakannya, terutama anak yang usianya lebih besar.
Maka bersiaplah kalian memberikan penjelasan umum tanpa saling menyalahkan, seperti, “Kami berharap ini tidak pernah terjadi tapi kami tampaknya tidak dapat memperbaiki hubunga kami”, atau “Kami saling menyukai dan ingin berteman saja, karena kami tidak saling mencintai lagi.”
5. Beri tahu anak tentang situasi yang akan berubah dan yang akan tetap sama
Hal yang paling penting kalian ketahui adalah bagaimana perceraian akan memengaruhi kehidupan mereka. Mereka mungkin ingin tahu, dimana mereka akan tinggal, dengan siaoa dan bagaimana kehidupan mereka akan berubah.
Kalian dapat membantu anak-anak untuk bersiap menghadapi perubahan tersebut dengan bersikap jujur. Jika kamu dan pasangan sudah memutuskan pembagian waktu bersama anak-anak, beri tahu mereka jadwalnya.
Yakinkan mereka tentang hal-hal yang tetap sama, seperti sekolah, teman, dan lainnya. Pastikan beritahu mereka bahwa cinta kalian kepada mereka tidak akan berubah.
Bersambung…
Sumber: Psychology Today