ME time bagi orangtua yang memiliki anak sering disalahpahami dengan melepas tanggungan sejenak dari mengurus anak. Seolah istilah ini berlawanan dengan tugas ayah atau ibu.
Jika cara pandangan yang dipakai seperti ini maka tidak jauh berbeda dengan seorang karyawan atau profesional yang mengenal jama kerja, target bulanan hingga tahunan. Antara kebutuhan pribadi dan kerja berbeda.
Pengasuhan adalah sebuah tugas kehidupan yang dikaruniakan kepada kita, dan menjadi orangtua adalah me time itu sendiri.
Maka tidak tepat jika ada kontradiksi antara me time dengan pengsuhan anak, karena yang satu tidak mengambil hak yang lain.
Baca Juga: Orangtua Bisa Jadi Pelaku Perundungan terhadap Anak dengan Melakukan Ini
Menjadi Orangtua adalah Me Time Itu Sendiri
Artinya menjadi orangtua tidak bisa dikatakan mengambil waktu pribadi seorang ibu atau seorang ayah, karena anak sudah menjadi bagian dari kehidupan orangtuanya.
Memang aktivitas pengasuhan tidaklah mudah, namun bagaimanapun sengaja atau tidak sengaja, anak-anak hadir karena permintaan orangtuanya.
Me time bisa dipahami dengan waktu yang bermanfaat untuk mengembangkan diri, bisa berupa belajar, refreshing hingga istirahat. Semua itu adalah rangkaian kebutuhan pribadi yang sejajar dengan mandi, makan, bahkan bernapas sehingga me time seharusnya tidak dibenturkan dengan tugas pengasuhan.
Banyak orangtua mengeluh tidak punya me time sebenarnya punya waktu luang namun tidak mampu mengaturnya.
Maka yang menjadi masalah bukan ada atau tidak adanya waktu, atau banyak atau sedikitnya tugas, tapi lebih soal pengelolaan dan cara pandangnya.
Melibatkan pasangan dengan melakukan kerjasama dan saling bantu, bukan saling menuntut dan ingin dimengerti.
Pasangan hebat adalah yang saling berbagi sebagai tim solid dalam pengasuhan. Komunikasikan keinginan dengan bahasa positif bukan provokatif atau konfrontatif.
Dan yang tak kalah penting, komunikasikan kepada anak-anak. Mereka perlu tahu bahwa orangtua membutuhkan waktu untuk mengurus dirinya sendiri, maka secara alami mereka akan menyediakannya untuk orangtua.
Sumber: Parenting with Hearth oleh Elia Daryanti dan Anna Farida