MASA pubertas untuk anak perempuan merupakan waktu yang ditunggu-tunggu oleh setiap anak gadis. Mereka ingin merasakan menjadi anak gadis yang sudah lebih dewasa.
Mereka mulai bertanya pada bundanya bagaimana rasanya saat haid. “Apa perut Bunda sakit?”
Aisyah radhiyallahu anha menceritakan, “Kami berangkat mengerjakan haji. Setelah sampai di Syarif, saya haid. Rasulullah datang kepadaku padahal aku sedang menangis.
Lalu beliau bertanya, “Kenapa engkau menangis, haidkah engkau?”
Aku menjawab, “Betul.”
Beliau pun bersabda, “Sesungguhnya haid itu adalah suatu perkara yang telah ditetapkan Allah atas kaum perempuan anak cucu Adam. Maka lakukanlah apa yang dilakukan orang berhaji kecuali tawaf keliling Ka’bah.”
Aisyah menambahkan, “Setelah itu Rasulullah berkurban untuk para istri beliau dengan menyembelih sapi.” (HR. Bukhari)
Haid adalah sesuatau yang telah Allah tetapkan terjadi pada perempuan. Haid pertama yang dialami seorang gadis menandai masa pubertas.
Mereka mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Pada anak perempuan, pubertas ditandai dengan menstruasi pertama.
Ciri-ciri awal dari pubertas ditandai dengan tumbuhnya rambut-rambut pada daerah tertentu dan payudara yang membesar untuk seorang gadis.
Baca Juga: Ciri-ciri Pubertas pada Laki-laki
Masa Pubertas untuk Anak Perempuan
Masa pubertas dikenal sebagai masa topan badai dan stres. Pada masa itu, anak-anak memiliki keinginan bebas menentukan nasibnya sendiri.
Jika terarah dengan baik, ia akan menjadi individu yang bertanggung jawab.
Akan tetapi, kalau tidak terarah, ia bisa menjadi individu yang tidak memiliki masa depan dengan baik.
Ada tiga aspek penting yang perlu diajarkan kepada anak gadis yang mulai memasuki tahap pubertas.
Pertama, pentingnya pemahaman konsep diri sejak dini termasuk pemahaman akan konsep keluarga.
Kedua, anak gadis juga perlu diperkenalkan adanya lokasi yang bersifat umum atau publik misalnya pusat perbelanjaan, stasiun dan terminal dan juga ruang yang bersifat pribadi seperti kamar tisur dan kamar mandi, serta pemahaman tentang prilaku apa yang pantas dan tidak pantas di sana.
Terakhir yang juga tidak kalah penting adalah mengajarkan anak gadis agar dapat melindungi dan membela dirinya sendiri. [MY/ind]