ChanelMuslim.com – Kenapa wanita itu cerewet? Bunda tahu, bahwa kesuksesan seorang istri itu hanya ada dua. Seorang istri belum dikatakan sukses saat ia menjadi manajer, pebisnis sukses, profesor, menteri sekalipun tapi suksesnya seorang istri itu pertama adalah mendapatkan ridho suami, kedua berhasil menjadikan anak-anaknya bermanfaat bagi agama Allah dan orang lain.
Salah satu sosok Ibu yang sukses adalah Ibundanya Imam Bukhari. Ingatkan Bun, doa seorang ibu itu sangat mustajab. Imam Bukhari waktu kecil buta tetapi berkat doa ibu di waktu-waktu mustajab menjadikan Allah menyembuhkan mata anaknya sehingga bisa melihat.
Lalu Allah memberikan rahmat-Nya dan menjadikan Imam Bukhari mulia dengan kitabnya yang paling shahih setelah Al Quran yakni kitab Hadits Bukhari. Itulah salah satu dahsyatnya cerewetnya seorang ibu yang tak jemu-jemu mendoakan anaknya hingga sukses.
Baca Juga: Rahasia Umar Bin Khattab Menghadapi Kecerewetan Istrinya
Kenapa Wanita Itu Cerewet
Bunda, seorang wanita itu mampu berbicara dalam sehari sebanyak sekitar 24.000-48.000 kosa kata sedangkan seorang laki-laki hanya sekitar 5.000 – 7.000 kosa kata. Jadi, seorang wanita itu memang diciptakan untuk banyak bicara (cerewet).
Nah sekarang, pertanyaannya, kenapa wanita itu banyak bicara, jawabannya adalah agar para ibu lebih banyak memberikan kecerdasan linguistik untuk anak-anaknya.
Jadi Bun, kelebihan wanita yang cerewet itu bukan digunakan untuk menggunjing orang lain, ghibah, ngrasani (gosip) tetapi untuk memberikan kecerdasan linguistik kepada anak-anaknya.
Seorang wanita yang cerewet itu berarti memiliki kecerdasan linguistik yang tinggi maka manfaatkanlah kelebihan itu untuk meningkatkan kecerdasan anak dengan cara banyak berdialog, bercerita, bertanya dan sering mendongeng sehingga kecerdasan linguistik anak akan semakin meningkat.
Nah, ini juga nih, kecerewetan ibu di sosmed. Banyak saya temui, seorang ibu yang memposting perbedaan sebelum dan sesudah mempunyai anak, katakan pada ibu itu:
“Ibu, di luar sana banyak Ibu yang belum dikarunia anak, seharusnya Ibu bersyukur atas kehadiran anak, bukan malah memposting seolah-olah setelah kehadiran anak menjadi beban.”
Itu contoh sederhana karakteristik seorang wanita yang memang kodratnya adalah cerewet namun kita harus mengarahkan kelebihan itu dengan baik dan benar yakni dengan banyak berdialog atau mendongeng agar anak tambah pintar bukan malah sebaliknya menjerumuskan dirinya dalam dosa ujub, ghibah, gosip, dan sebagainya.[ind]
sumber: Kulwap Tumbuh Yuk! Randy Ariyanto W. dan Dyah Lestyarini. Rumah Pintar Aisha: Juli 2021.