ChanelMuslim.com – Kedudukan anak dalam Al-Qur’an diumpamakan dengan sesuatu yang indah, perlu dijaga, dan kelak dipertanggungjawabkan di akhirat.
Baca Juga: Hal-Hal Positif Anak Remaja
Kedudukan Anak dalam Al-Qur’an
Anak sebagai Perhiasan
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al Kahfi: 46).
Kedudukan yang pertama adalah anak sebagai perhiasan. Coba kita perhatikan, pasangan suami istri itu akan sangat senang jika mereka dikaruniai seorang anak, betul tidak.
Bagi pasangan suami istri, anak adalah harta yang paling mahal di dunia ini. Mereka akan sangat sedih jika anak yang ditunggu belum juga datang.
Kehadiran anak sangatlah ditunggu-tunggu oleh pasangan suami istri. Mereka berusaha berbagai cara untuk mendapatkan momongan.
Mereka berani mengeluarkan dana besar hanya agar istrinya bisa mengandung. Mereka serius melakukan berbagai terapi agar mendapatkan janin yang diidam-idamkan.
Seringkali hubungan rumah tangga retak, konflik antar keluarga besar hanya gara-gara kedua pasangan belum dikaruniai momongan.
Begitu bernilainya anak, sampai-sampai berbagai macam cara dilakukan agar istrinya mengandung.
Jika ada orang tua yang kehilangan anaknya misalnya meninggal dunia maka orang tua sangatlah bersedih. Bagi orang tua, anak adalah segalanya.
Orang tua rela berkorban apapun demi anaknya. Jika anak kita berprestasi atau mendapatkan juara maka kita sebagai orang tua juga akan sangat bangga sekali.
Jika anak kita sukses kariernya, sukses di pekerjaannya, kita sebagai orang tua pasti bangga mendengarnya. Begitulah, anak adalah perhiasan yang paling mahal bagi kedua orang tuanya.
Anak sebagai amanah
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras; mereka tidak mendurhakai Allah atas apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6).
Anak adalah tamu paling istimewa dalam kehidupan kita. Anak adalah hadiah paling indah yang Allah hadirkan untuk menemani kita.
Anak itu adalah amanah dari Allah. Sudah semestinya kita menjalankan amanah dengan mendidik anak sebaik-baiknya.
Sudah semestinya kita sebagai orangtua berusaha mengembalikan amanah Allah ini ke tempat asalnya yakni surga.
Maka belajarlah wahai Ayah. Teruslah belajar dan belajar. Anak adalah amanah Allah, jalankan amanah ini dengan mendidiknya sesuai apa yang Allah syariatkan.
Jagalah anak kita wahai Ayah, jangan sampai kita lalai sehingga menjerumuskan mereka ke dalam neraka. Jangan…jangan sampai itu terjadi.
Baca Juga: Didiklah Anak dengan Visi Besar
Anak menjadi Penyejuk Hati
“Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Furqon : 74)
Anak yang sholeh, yang berbakti kepada kedua orang tua, mendoakan kedua orang tuanya, rajin beribadah, menjadi penghafal Al Quran itu, pahalanya akan terus mengalir kepada orang tuanya.
Orang tuanya menjadi tenang hatinya karena memiliki anak yang sholeh. Semua tindak tanduk anaknya sangat membahagiakan dan menenangkan hati kedua orang tua.
Orang tuanya akan sangat sayang kepada anaknya karena kesholehan anaknya. Tidak hanya di dunia, nanti saat di akhirat orang tuanya akan sangat bahagia dan bangga karena anaknya mampu mengangkat derajat kedua orang tuanya.
Anaknya mampu menarik kedua orang tuanya ke tingkatan surga yang lebih tinggi lagi. Inilah profil anak yang diidam-idamkan semua orang tua.
Anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya, sholeh, bermanfaat bagi agama dan orang lain dan nanti di akhirat ia mampu mengangkat derajat kedua orang tuanya ke surga yang lebih tinggi.[ind]
Sumber: Kulwap Tumbuh, Yuk! Randy Ariyanto W. & Dyah Lestyarini. Rumah Pintar Aisha: Juli 2021.