ADA ungkapan parenting yang menyebutkan bahwa saat istri bahagia, anak gembira, dan suami senang. Penulis buku Kulwap Tumbuh Yuuk! Randy Ariyanto W. dan Dyah Lestyarini mengatakan hal itu adalah salah satu hukum alam yang dikenal dengan law of vibration.
Dalam hidup, kita mengenal salah satu hukum alam (hukum Tuhan) yaitu the law of vibration. Menurut hukum ini, segala sesuatu di alam semesta ini bergetar. Semua benda hidup atau mati itu bergetar.
Termasuk diri kita, juga mengeluarkan getaran/vibrasi. Masing-masing orang itu memiliki getaran/vibrasi yang saling mempengaruhi.
Jika kita memiliki vibrasi yang positif, orang lain di dekat kita juga bisa menjadi positif. Sebaliknya, jika vibrasi kita negatif, orang lain juga akan bervibrasi negatif.
Sederhananya, jika kita bahagia, orang di sekeliling kita juga ikut bahagia. Misalnya, saat Ayah datang membawa kue ulang tahun untuk Bunda, seluruh anggota keluarga akan ikut senang.
Ayah sedang berbagi vibrasi kebahagiaan untuk keluarga.
Baca Juga: 10 Cara Merajut Kebahagiaan Suami Istri
Istri Bahagia, Anak Gembira, Suami Senang
Jika kita tersenyum, orang di sekeliling kita juga tersenyum. Coba kita praktikkan saat berjalan, kita menyapa orang lain dan tersenyum padanya, maka orang yang kita sapa itu juga ikut tersenyum.
Sebaliknya, jika kita bersedih, orang di sekeliling kita juga menunjukkan kesedihan.
Saat kita takziah, lalu melihat teman kita yang sedih dan menangis karena ibunya meninggal dunia, kitapun ikut bersedih dan juga bisa menangis.
Jika kita marah, orang di sekeliling kita juga ikutan marah. Misalnya, saat istri marah kepada suami, suami juga ikut marah, anak-anak juga merasa kesal, takut dan tidak nyaman.
Semua seisi rumah terpengaruh secara negatif.
Diri kita meskipun diam tapi pikiran kita terus berpikir, perasaan kita juga terus merasakan, bisa perasaan bahagia atau perasaan sedih.
Kita kadang bisa merasakan seseorang yang sedih meskipun ia mencoba untuk tertawa. Jadi dalam diri kita, ada vibrasi yang bisa menggetarkan orang lain baik positif ataupun negatif.
Kalau kita bahagia, kita sedang menciptakan suasana yang bahagia di sekitar kita. Jika kita sedang marah, kita menciptakan suasana mencekam kepada orang-orang di sekitar kita.
Jadi hukumnya itu, kegembiraan akan mendatangkan kegembiraan, kesedihan akan mendatangkan kesedihan.
Lalu, jika kita sudah memahami hukum vibrasi ini, bagaimana sikap kita seharusnya?
Sikap kita adalah memperbanyak berpikir yang positif dan berperasaan positif.
Kita fokuskan pikiran dan perasaan kita dengan hal-hal yang menyenangkan, keindahan, kasih sayang, cinta, optimis, masa depan yang cerah, mudah, nyaman, kebahagiaan.
Semua rasa ini akan terpancar dan mempengaruhi orang lain.
Dalam keluarga, orang tua harus selalu berbagi vibrasi yang positif. Tersenyum kepada anak, bermain bersama, bercanda bersama, memberi semangat, memotivasi, mendengarkan ceritanya.
Semua tindakan kita yang positif itu akan terpancar dan akan mempengaruhi orang-orang di sekitar kita menjadi positif.[ind]