BUNDA dan Ayah, apakah sering mendongeng atau bercerita saat anak-anak akan tidur? Ternyata, dampak dongeng terhadap anak sangat besar dalam meningkatkan kecerdasan anak.
Pendiri Rumah Pintar Aisha Randy Ariyanto W. dan Dyah Lestyarini yang sudah meluncurkan 55 buku tentang parenting dan kegiatan anak-anak itu menjelaskan mengenai manfaat dongeng dalam meningkatkan kecerdasan anak.
Dongeng mendorong anak untuk berimajinasi. Dongeng menciptakan imajinasi dalam pikiran anak. Coba perhatikan, saat kita mendongeng, apakah imajinasi kita sebagai pendongeng dan anak yang mendengarkan, sama?
Jawabannya tidak sama. Imajinasi kita sebagai pendongeng dengan anak yang mendengarkan dongeng pasti berbeda.
Tatkala kita bicara tentang hutan belantara yang gelap gulita, hening dan sunyi.
Imajinasi atau gambaran hutan belantara yang ada dalam bayangan pikiran anak berbeda dengan imajinasi hutan belantara yang kita pikirkan sebagai pendongeng.
Hal sama saat kita bercerita tentang taman indah, raksasa yang menyeramkan, istana mewah, sosok tuan putri, sosok harimau jahat, yang ada dalam pikiran anak berbeda dengan apa yang kita pikirkan sebagai pendongeng.
Saat kita mendongeng, pikiran mereka aktif untuk berimajinasi seperti apa yang kita ceritakan. Hasil imajinasi mereka, tentu saja berbeda dengan apa yang kita imajinasikan.
Semakin anak terlatih untuk berimajinasi, anak akan semakin lebih cerdas dan lebih kreatif.
Baca Juga: Besarkan anak-anak kita dengan dongeng
Dampak Dongeng terhadap Anak
Jika pikiran mereka terus diasah untuk berimajinasi melalui dongeng atau cerita, otak mereka akan terangsang untuk berkembang
sehingga mereka akan menjadi sosok anak yang lebih cerdas, lebih kreatif dan lebih mampu memproduksi banyak ide.
Bandingkan saat mereka menonton TV. Menonton TV kurang mendorong anak berimajinasi karena cerita kartun yang ada di acara TV sudah digambarkan secara jelas tanpa perlu mendorong otak anak untuk berimajinasi.
Anak secara otomatis sudah menerima gambaran karakter tokoh dalam film tersebut, bagaimana bentuk Mickey Mouse, Doraemon, Shiva, Thomas, dan karakter tokoh lainnya.
Semua benda seperti pohon, kereta, kota, hutan, sungai, karakter masing-masing tokohnya telah tergambar dengan sangat jelas sehingga anak tidak membutuhkan pikiran untuk menggambarkan semua itu.
Anak-anak tak perlu berimajinasi untuk mengenal berbagai karakter orang, bentuk benda dan situasi. Semua itu telah divisualisasikan dengan jelas. Itulah bedanya. Cerita atau dongeng mendorong anak untuk berimajinasi.
Semakin anak dilatih berimajinasi maka akar-akar syaraf otaknya semakin berkembang. Itu berarti anak tersebut semakin pintar, semakin kreatif, kaya akan kosa kata dan memiliki banyak ide.
Dongeng sangat penting dilakukan saat anak pada periode usia emas. Pada usia itu, pertumbuhan otaknya berada pada titik maksimal.
Baca Juga: Ayah Irwan: Tugas Anak Berimajinasi, Orang tualah yang Mengarahkan
Maksimalkan Usia Emas Anak
Usia emas pertumbuhan otak anak atau sering disebut Fase Golden Age adalah fase saat otak anak mengalami perkembangan yang paling cepat dalam masa pertumbuhannya.
Kurang lebih 80% otak anak mengalami perkembangan pada usia 0-2 tahun.
Maka untuk mendorong perkembangan maksimal otak anak agar semakin cerdas, imajinatif, kreatif, Bunda harus sering mendongeng pada usia itu.
Pikiran imajinatif akan mendorong seseorang untuk mampu berfikir analitik dan memiliki banyak ide. Usia itu juga adalah usia yang paling baik untuk menanamkan karakter baik pada anak.
Bentuk karakter anak melalui cerita-cerita yang Bunda sampaikan.
Dalam cerita, Bunda bisa menyampaikan seorang yang berkarakter baik yang memiliki sifat jujur, berani, adil, dan baik hati.
Bunda bisa menggambarkan juga karakter buruk misalnya sombong, pelit, nakal, ceroboh. Jangan lupa menceritakan dampak terhadap orang yang memiliki masing-masing karakter baik dan buruk.
Cerita dan dongeng itu akan terus terpatri dalam hati anak, tersimpan dalam otak bawah sadarnya dan akan senantiasa diingat sampai mereka dewasa.
Dongeng bisa menjadi bagian dalam membangun kepribadian anak.
Untuk meningkatkan pemahaman agama juga bisa melalui dongeng.
Bunda bisa menceritakan sejarah nabi, sahabat, kisah orang sholeh, kisah orang hebat, cerita tentang budi pekerti/adab.
Kisah-kisah itu akan menjadi teladan yang baik sehingga mampu membentuk karakter anak yang baik. Jadi Bun, asahlah kecerdasan anak, bentuklah karakter anak, doronglah kreativitas anak dengan mendongeng.
Baca Juga: Seto Mulyadi Akan Terbitkan Buku Dongeng Siap Bencana
Dongeng Mendorong Anak Menguasai Banyak Kosakata
Satu lagi kehebatan mendongeng, Bun. Ternyata mendongeng juga mampu mendorong anak menguasai lebih banyak kosa kata. Iya betul sekali.
Perbanyak perbendaraan kata pada anak melalui mendongeng. Sesekali ajak anak terlibat dalam dongeng yang Bunda ceritakan.
Bunda bisa mendongeng sesuai imajinasi Bunda tanpa harus membaca buku.
Dongeng bebas tanpa harus merujuk pada dongeng-dongeng yang sudah terkenal seperti bawang merah bawang putih, timun mas, si kancil dan lainnya.
Oiya Bun, ajaklah mereka untuk terlibat dalam dongeng yang Bunda ceritakan ya.
Misalnya tanyakan kepada mereka apa ide mereka agar pahlawan yang sedang Bunda ceritakan itu bisa mengalahkan sang raksasa jahat. Hargai setiap ide dan solusi yang mereka kemukakan.
Terkadang memang ide dan solusi yang mereka sampaikan tidak logis dan tidak rasional.
Tidak apa-apa Bun, jangan dicela, jangan dibantah, jangan disanggah, biarkan saja, hargai apapun usulannya, namanya juga anak-anak pasti akan bebas berpikir.
Ide-ide yang tidak rasional yang keluar dari pikiran anak itulah yang sebenarnya adalah proses yang menjadikan mereka lebih kreatif dan kelak mereka akan tumbuh menjadi seorang yang kaya akan gagasan.
Bukankah semua barang yang bermanfaat dan kita nikmati saat ini seperti lampu, handphone, kulkas, TV, laptop, dan barang lainnya berasal dari ide gila, dari ide yang sebelumnya dianggap tidak logis.
Tetapi ide gila itu sekarang telah menjadi kenyataan.
Sering-seringlah melibatkan anak saat kita mendongeng, apapun idenya hargai sebab kita sedang mengasah daya imajinasi anak yang kelak akan membuat mereka lebih cerdas dan kreatif.
Bunda bisa juga lho membuat kesepakatan bersama anak untuk mendongeng bergantian. Jadi tidak hanya Ayah dan Bunda saja yang mendongeng, anakpun bisa Bunda dorong untuk mendongeng.
Baca Juga: Tips Kembangkan Imajinasi Anak
Dorong Imajinasi Anak
Jika anak sudah mampu bercerita atau mendongeng, wow… berarti imajinasinya sudah luar biasa.
Buatlah kesepakatan misalnya hari pertama Bunda yang bercerita, hari kedua gantian Ayah yang bercerita, hari ketiga kakak yang bercerita, hari keempat giliran adiknya yang bercerita dan seterusnya.
Rasakan Bun, saat anak kita mendongeng dengan penuh kepolosannya, maka Bunda akan tertawa terpingkal-pingkal mendengar kelucuannya.
Bunda akan mengernyitkan dahi dengan ide-ide spontan yang tak terpikir oleh Bunda, yang biasanya memang tidak logis.
Tidak apa-apa Bun, terus motivasi mereka, terus beri semangat mereka, terus dengarkan ceritanya dengan antusias, agar jiwanya bahagia, semangatnya tumbuh pesat dan otaknya berkembang semakin cerdas dan kreatif.
Tunjukkan rasa antusias Ayah dan Bunda saat mendengar cerita-ceritanya.
Baik Bun, bila Bunda dan Ayah belum pernah mendongeng atau jarang mendongeng maka mulai malam ini ya.
Ajak putra dan putri mendongeng bersama Ayah dan Bunda dan rasakan sensasi kebahagiaannya saat mendongeng bersama buah hati.[ind]