• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 19 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Parenting

Cara Mengatasi Anak yang Suka Berbohong

September 7, 2025
in Parenting, Unggulan
Cara Mengatasi Anak yang Suka Berbohong

foto: pixabay

119
SHARES
918
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

BAGAIMANA cara mengatasi anak yang suka berbohong? Bunda, namanya juga anak-anak pasti ada saja tingkah lakunya yang membuat Bunda kesal, marah, prihatin dan perasaan-perasaan sejenis lainnya.

Motivator parenting dari Rumah Pintar Aisha Randy Ariyanto Wibowo menceritakan tentang interaksi seorang ibu dan anaknya berikut.

Suatu ketika, sebut saja sang Bunda kehilangan uang sebesar seratus ribu rupiah. Bunda sudah mencari-cari kemana uang itu, tetapi Bunda tidak menemukannya.

Sampai Bunda suudzon bahwa ART (Asisten Rumah Tangga) yang mengambil uang itu. Tak disangka, saat Bunda mengecek tas anak sebelum berangkat sekolah, Bunda menemukan di dalam tas anak, ada uang seratus ribu.

Bunda kaget, bagaimana mungkin uang seratus ribu ini ada dalam tas anak.

Tak mungkin, setiap hari Bunda memberi uang saku untuk anaknya yang baru kelas 1 SD sebesar sepuluh ribu, tiba-tiba kok ada uang pecahan seratus ribu. Selama ini, Bunda merasa anaknya tidak pernah mencuri.

Bunda syok. Lalu Bunda dengan perasaan campur aduk, sebel, marah, geram memanggil anak. Bunda menanyakan darimana anak punya uang pecahan seratus ribu.

Anak takut kalau ia jujur pasti Bundanya marah besar, lalu ia berbohong.

Ia mengatakan kepada bundanya bahwa ia tidak tahu, ada uang seratus ribu di dalam tasnya, padahal memang ia yang mengambilnya, hanya gara-gara ia ingin membeli mainan tetapi uangnya tidak cukup.

Anak ini tidak berani mengungkapkan keinginannya untuk membeli mainan, takut jika bundanya marah. Tapi keinginannya yang amat sangat membuatnya berani mengambil uang milik bundanya.

Bunda terus mencecar berbagai pertanyaan sebagaimana detektif yang membantah berbagai alibi tersangka. Akhirnya, anak itupun mengaku kalau ia yang mengambil uang tersebut.

Sontak, hati Bunda gundah, jantung berdegap kencang seperti genderang mau perang, pikiran berputar melayang-layang.

Tak mungkin, tak mungkin anakku mencuri, begitulah kira-kira perasaan Bunda saat itu. Bundapun marah semarah-marahnya.

Berbagai omelan, bentakan dan sindiran terus saja meluncur dari mulut tanpa kenal ampun. Sejam, dua jam bahkan tiga jam kata-kata itu bertubi-tubi terus melesat di hati anak tanpa ada pembelaan.

Tak cukup itu, setelah puas marah-marah, anak didiamkan. Berapa lama, mungkin lebih lama dari omelan tadi. Perasaan Bunda kacau, pikiran Bunda terus berpikir bagaimana mungkin anak Bunda mencuri.

Baca Juga: Mengapa Berbohong, Anakku?

Cara Mengatasi Anak yang Suka Berbohong

Sayang, konsentrasi Bunda pada anak yang mencuri. Bunda lupa bertanya kenapa anak mencuri. Bunda tidak ingat untuk bertanya alasan kenapa anak mengambil uang.

Bunda tidak ingat berapa usia anak Bunda saat ini. Bunda tidak ingat juga apakah anak sudah dibebani dosa saat melakukan perbuatan yang tidak baik.

Bunda lupa bahwa Allah saja belum membebani dosa kepada anak usia segitu.

Wajar Bun, namanya anak-anak yang ingin sekali punya mainan, tidak berani terus terang sama bundanya karena takut dimarahi, wajar jika anak mengambil.

Namanya juga anak-anak yang belum dibebani dosa. Benar, apapun alasannya tindakan itu tetap saja tidak baik tetapi Bunda tidak perlu jugakan merespon berlebihan karena bisa juga berdampak negatif bagi anak.

Saat Bunda tidak menerima permintaan maafnya dan tidak menghargai kejujurannya maka anak akan menyimpulkan bahwa jujur dan minta maaf itu ternyata menyakitkan.

Pengalaman anak dimarahi bahkan sampai pada tindakan fisik yang menyakiti menjadi pengalaman buruk yang memberi kesimpulan bahwa jujur dan meminta maaf itu akan membuatnya susah, getir, terhina dan menyakitkan.

Dampaknya apa Bun, dampaknya anak tidak akan pernah lagi meminta maaf dan tidak akan pernah lagi jujur karena baginya jujur itu membahayakan dan menyakitkan.

Bunda, saat anak jujur dan Bunda marah atas kejujurannya maka saat itu pula ia akan menyimpulkan bahwa jujur itu membawa bencana.

Selanjutnya ia akan belajar berbohong dan berusaha mencari pembenar untuk menyalahkan orang lain. Lalu ia menyimpulkan bahwa berbohong itu mengamankan dan menyelamatkan dirinya.

Baca Juga: Alasan Anak Balita Mulai Berbohong

Di titik itulah karakter berbohong mulai tumbuh dalam dirinya, ia akan terbiasa berbohong dan baginya berbohong itu menyelamatkannya.

Saat anak jujur, walaupun engkau benci sekali atas kelakuannya, tetaplah berusaha tenang, lawan dan redam ego dan kemarahanmu.

Hargai kejujurannya, sampaikan rasa cinta kepadanya, beri penjelasan dampak buruk dari keburukan yang ia lakukan.

Ingatkan bahwa Allah tidak menyukainya lalu raihlah komitmennya untuk tidak mengulanginya lagi, terakhir sampaikan kebanggaanmu atas kejujuran yang ia lakukan.

Insha Allah anak akan sadar dan akan jujur karena jujur ternyata membuatnya nyaman.

Bunda, saat anak jujur, jangan marahi dia. Saat engkau marah yang menakutkan ketika anakmu jujur, maka anakmu mulai belajar untuk berbohong agar aman dari kemarahanmu.

Biasanya, anak yang suka berbohong itu karena takut dimarahi. Jadi jika engkau tidak ingin anakmu menjadi pembohong, ya jangan suka marah-marah.

Nah, sekarang saat engkau telanjur marah-marah, maka saat marah itu reda perbanyaklah istighfar, perbanyak doa yang baik untuk anakmu dan minta maaf segera kepada anak.

Bunda, saat anak kita nakal, tidak jujur atau apapun pernbuatannya yang tidak kita sukai, sebenarnya Bunda itu membenci anaknya atau membenci sikap/perbuatannya.

Saat anak nakal, berbohong, malas, usil bin jahil, membangkang atau apapun sikap negatif lainnya yang harus kita benci itu bukan anaknya tetapi perbuatannya.

Kita harus tetap sayang kepada anak kita 100% tetapi yang tidak kita sukai adalah sikap dan perbuatannya yang tidak baik.

Tapi kadang, kita salah tafsir membenci perbuatannya namun yang disalahkan anaknya.

Misalnya, anak berbohong orang tua marah dan memberi label seraya berkata “dasar kamu itu pembohong”, anak tidak mau belajar lalu Bunda mengatakan “Kamu itu malas banget sih, belajar sana!”.

Misalnya yang lain, saat anak tidak bisa mengerjakan soal “Kamu itu bodoh banget, soal mudah ini kagak ngerti”.

Ketiga contoh di atas adalah contoh kalimat yang menyalahkan anak yakni kata “Kamu pembohong, Kamu malas” dan “Kamu bodoh”.

Terus tipsnya bagaimana? Begini Bun, Saya langsung contohkan saja ya Bun.

Misalnya saat anak melakukan kesalahan, katakan kepada anak bahwa Bunda sayang kepada mereka tetapi Bunda tidak suka perbuatan atau sikap mereka.

“Bunda sayang Kakak, tetapi Bunda tidak suka perbuatan Kakak yang usil sama Adik”. Atau contoh yang lain:

“Kakak, perbuatan Kakak itu berbahaya jadi Kakak tidak boleh lagi bermain pisau untuk pedang-pedangan, Bunda tidak suka”.

Baca Juga: 19 Cara Positive Parenting yang Wajib Diketahui Orangtua

“Kakak, Bunda sayang banget sama Kakak, Bunda ingin Kakak menjadi anak yang sholeh, dicintai Allah dan mudah masuk surga, Tapi jujur ya Kak, Bunda tidak suka kalau Kakak berbohong, Allah juga tidak suka.

Bunda yakin dan percaya Kakak tidak akan mengulanginya lagi karena Bunda yakin Kakak anak yang baik dan sholeh, dicintai Allah. Sini sayang Bunda peluk”.

Dengan bahasa seperti itu, anak tidak keliru menafsirkan.

Anak akan tetap merasakan dirinya disayang orang tuanya, tetapi mereka juga akan memahami bahwa perbuatannya yang tidak baik yang tidak disukai orang tuanya.

Kalau melihat kembali contoh yang pertama, anak akan merasa dirinya tidak disayang karena ia dikatakan sebagai anak yang nakal, pembohong, bodoh, jahil dan sebagainya.

Itulah beberapa contoh cara mengatasi anak yang suka berbohong dan bahkan mendidik anak menjadi anak yang jujur.[ind]

Tags: cara mengatasi anak yang suka berbohong
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Rumah Zakat Salurkan 240 Paket Makan Bergizi untuk Siswa Madrasah Al Jihad Papanggo

Next Post

Ini Penjelasan tentang Mazhab bagi Orang Awam yang Perlu Sahabat Muslim Ketahui

Next Post
Kisah Hidup Abu Hurairah, dari Buruh Menjadi Majikan

Ini Penjelasan tentang Mazhab bagi Orang Awam yang Perlu Sahabat Muslim Ketahui

Terapi Jus untuk Sakit Haid

Terapi Jus untuk Sakit Haid

Tawar Menawar, Tahap Ketiga dalam Kedukaan

Cara Melepaskan Emosi saat Kesal dengan Orangtua

  • Tafsir Al Munir

    Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5035 shares
    Share 2014 Tweet 1259
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7523 shares
    Share 3009 Tweet 1881
  • Penampilan Putri Ariani Bawakan Cover Lagu Golden di Ajang Formula 1 Singapore Grand Prix 2025

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • 12 Adab dalam Majelis Al-Qur’an

    4542 shares
    Share 1817 Tweet 1136
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3120 shares
    Share 1248 Tweet 780
  • 25 Nama Bayi Laki-Laki Berawalan Huruf Z dalam Bahasa Arab

    665 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Salimah PW Papua Barat Gelar Muswil II

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Sosok Hindun binti Utbah setelah Masuk Islam

    111 shares
    Share 44 Tweet 28
  • Kenalkan Islam pada Siapa pun

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    385 shares
    Share 154 Tweet 96
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga