oleh: Neng Djubaedah, SH., MH., Ph.D. (Pakar Hukum Pernikahan)
ChanelMuslim.com – Ayah, ke mana kau selama ini? Apakah kau tak rindukan aku, anakmu? Apakah kau begitu sibuk mencari nafkah hingga kau lupakanku?
Apakah kau begitu terlena dengan hingar bingar dunia hingga kau lupakanku amanah Allah bagimu?
Ayah, Allah swt telah memilihmu, mengamanahkan bagimu untuk memeliharaku, anakmu.
Allah telah memilihmu untuk mendidikku dan meneladaniku agar aku jadi anak salih dan salihah.
Ayah, insya Allah kau dapat menggapai surga atas balasan jasamu, kerja kerasmu, tetesan keringatmu, keikhlasanmu, keridhaanmu mencintaiku karena Allah.
Insya Allah balasan surga bagimu Ayah, atas perjuanganmu mendidikku mengenal dan mencintai Allah dan Rasulullah, Sayyidina Muhammad shalla-Allahu ‘alaihi wasallam.
Insya Allah balasan surga bagimu Ayah, dengan kau memberiku tempat, makanan, pakaian halal yang menjauhkanku dari neraka sebagaimana hadis Rasulullah.
“Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram (karena dzatnya maupun hasil usaha haram) kecuali neraka lebih utama untuknya”.
Insya Allah balasan surga bagimu Ayah, dengan kau memberiku biaya pendidikanku yang tidak memberatkan kawan, yang tidak merendahkan marwahmu dan marwahku, agar aku tegar dan barakah melanjutkan perjuangan.
Apalagi korupsi, jangaaaan Ayah.
Akan dikemanakan wajahku, harga diriku, marwahku, kebangganku terhadap Ayah, dan … akan bagaimana perjuanganku?
Coreng cemoreng yang Ayah bekaskan bagiku tak mudah dilupakan, tak mudah dimaafkan, karena berjuta rakyat Ayah rugikan.
Ayah korupsi untuk kemegahan duniaku? Tapi Ayah melupakan akhiratku?
Tegakah Ayah meninggalkanku hidup tanpa barakah?
Tegakah Ayah meninggalkanku dengan carut marut wajah penuh noda dosa, caci maki, sumpah serapah rakyat yang terkhianati?
Tahukah Ayah, uang rakyat yang Ayah korupsi karena ambisi, mewarisi generasi kami yang teriritasi?
Ayaaaah kembalilah ke jalan Allah …
Aku rindukan Ayah … aku cinta Ayah …
Ayah teladanku.
Ayah imamku.
Jakarta, 2 Januari 2020
[ind]