ChanelMuslim.com – Orangtua mana yang tidak senang jika anaknya selalu menjadi pemenang. Untuk menjadikan anak menang dalam kompetisi di bidang apapun, orangtua rela merogoh kocek lebih dalam untuk menyekolahkan anak di tempat yang bergengsi, untuk masuk ke klub olahraga bergengsi atau masuk kelas musik yang terkenal. Anak-anak didorong untuk mencintai kompetisi. Padahal seperti pada game online, persaingan menjadi lebih berbahaya pada tingkatan yang lebih tinggi.
Masyarakat juga, dari waktu ke waktu telah memberikan tekanan yang tidak beralasan pada anak-anak kita. Bahwa anak yang hebat itu yang punya segudang prestasi akademis. Anak menjadi tidak dihargai potensi uniknya.
Media juga penuh dengan cerita tentang beragam kompetisi atau persaingan seperti menjadi bintang dalam semalam, program-progran realitas yang berisi beragam kompetisi kekayaan, kecantikan dan kepopuleran. Semua menjajakan gagasan bahwa menang adalah segalanya.
Semua ini mengirimkan pesan kepada anak-anak kita bahwa mereka harus menjadi pemenang sepanjang waktu. Maka lahirlah generasi yang takut kalah. Ketakutan ini dapat mendorong anak-anak menjadi perfeksionisme, tidak realistis dan pada akhirnya satu kali kegagalan pun mampu menghentikan langka mereka bahkan hanya untuk mencoba. [Maya]