PRAKTISI Keayahan Irwan Rinaldi berpendapat bahwa ketiadaan suami (absent husband) akan melahirkan ketiadaan ayah (absent father) dalam keluarga.
Meski secara fisik, sosok suami ada, tapi tidak membersamai istri dalam rumah tangga melainkan hanya memenuhi kewajiban nafkah secara materi.
Begitupun juga sosok ayah ada secara fisik tapi tidak membersamai anak-anak dalam tumbuh kembangnya.
“Suami yang absen dalam kehidupan berumah tangga seperti cek kosong, karena nggak punya keterampilan, keilmuan tentang rumah tangga, tentang kelaki-lakian, dia jadi punya utang pengasuhan,” ujar Irwan yang kerap disapa Ayah Irwan.
Ayah Irwan mencontohkan kasus RS yang kini banyak dibicarakan merupakan bukti ketidakhadiran Ayah dalam pengasuhan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak saat dewasa.
Lalu, dari sosok ayah seperti ini, lanjut Irwan, kita mengharapkan visi rumah tangga yang bagaimana akan dibangun?
“Absent husband akan melahirkan absent father yang insyaAllah akan melahirkan anak-anak seperti RS yang usia fisiknya, usia biologisnya melebihi usia psikologisnya,” jelas suami Psikolog Erry Soekresno itu di sela acara Kajian Orang tua Hasanah Qur’anic School, Jatiasih, Kota Bekasi, Ahad (12/1/2020) lalu.
Baca Juga: 9 Syarat Utama Disebut Suami Amanah
Absent Husband Melahirkan Absent Father dalam Pengasuhan Anak
Dengan adanya kasus RS, Ayah Irwan menilai hal itu merupakan tantangan bagi keluarga Indonesia, juga pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan di Indonesia.
“Yang jadi tantangan kita adalah usia biologis anak-anak jauh melampaui usia psikologisnya,” kata pemeran Ustaz Rahmat Abdullah dalam film Sang Murobbi tersebut.
Ayah Irwan melihat kasus RS ini sebenarnya banyak di Indonesia.
Kehadiran Ayah secara fisik dalam pengasuhan anak sangat dibutuhkan, bukan hanya menyiapkan uang yang banyak untuk masa depan yang penuh kenyamanan.
“Kasus RS adalah peringatan buat kita bahwa jangan-jangan ada RS di samping rumah kita, di kamar-kamar anak kita,” tambahnya.
Ayah Irwan menyampaikan bahwa anak-anak Gaza, Palestina adalah contoh terbaik bagaimana pola pengasuhan orang tua mampu membentuk anak-anak Gaza menjadi anak yang usia psikologisnya jauh melebihi usia biologisnya.
“Saya sering katakan bahwa contoh bagaimana teori parenting terbaik dipraktikkan adalah di Gaza. Gaza itu ibarat buku parenting yang terbuka.
“Di sana luar biasa, anak Gaza berusia 10 tahun tapi cara berpikirnya seperti berumur 20 tahun. Idealnya pengasuhan yaitu saat usia psikologis anak lebih maju dibandingkan usia biologisnya,” jelasnya.
Jika tidak ingin ada RS-RS lain di Indonesia, Ayah Irwan menyimpulkan bahwa keluarga Indonesia harus segera berbenah, yaitu dimulai dari Ayah.
“Berbenah, mulai dari Ayah yang terlibat dalam pengasuhan anak sejak usia emasnya, mendampingi dan membimbing anak saat masa dewasa. Ayahlah yang berperan dalam menjaga keluarganya dari api neraka,” tutupnya.[ind]