ChanelMuslim.com – Bersahabat yang minim konflik tentu menjadi impian semua orang. Simak yuk 7 tips menjalin persahabatan yang sehat.
Bagaimana kita menemukan teman yang baik dan bagaimana kita mempertahankannya? Teman bisa membuat atau menghancurkan kita. Itu benar! Bahkan didukung oleh sunnah dan ilmu pengetahuan.
Barangsiapa membebaskan seorang mukmin dari salah satu kesulitan hidup duniawi, maka Allah akan membebaskannya dari salah satu kesulitan hari kiamat.
Barang siapa yang memudahkan orang yang berutang kepadanya (padahal sulit untuk melunasinya), maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan di akhirat.
Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah membantu hamba-Nya selama dia membantu saudaranya.” -Rasulullah (damai dan berkah besertanya), diriwayatkan oleh Abu Hurairah [Muslim].
Baca Juga: Lika-liku Persahabatan
7 Tips Menjalin Persahabatan yang Sehat
Menunjukkan belas kasihan kepada rekan seiman adalah salah satu hal yang penting dalam menjalin persahabatan.
Contoh: mendengarkan sakit hati dari drama keluarga teman kamu; membantu teman kamu mengerjakan pekerjaan rumah, atau memberikan umpan balik tentang draf resume teman kamu.
Tantangan Mencari Teman Baik
Orang baik berkumpul di tempat yang baik. Kamu memiliki peluang yang lebih baik untuk menemukan teman baik di tempat-tempat seperti masjid, lingkaran pengetahuan di rumah-rumah orang, atau dengan menjadi sukarelawan di tempat-tempat seperti dapur umum, panti jompo, rumah sakit, dan organisasi nirlaba.
Apa yang harus dicari dari seorang teman?
Sifat-sifat kenabian adalah apa yang ingin kamu cari dalam diri seorang teman.
Sifat-sifat seperti kebaikan, kesabaran, keberanian, kejujuran, dan kemurahan hati adalah jenis kualitas yang kamu inginkan dari teman-teman terdekat kamu; teman yang akan mengatakan yang sebenarnya bahkan ketika kamu tidak ingin mendengarnya.
Percayalah pada orang tuamu
Orang tua memiliki kepekaan yang tajam terhadap karakter teman-teman kamu.
Jika ada sesuatu tentang teman kamu, cobalah bertanya kepada orangtua. Kamu mungkin tidak menyukai apa yang mereka katakan, tetapi cobalah untuk tetap berpikiran terbuka.
Percaya atau tidak, orang tua kamu dulunya pernah remaja, mereka memiliki pengalaman dan kebijaksanaan hidup.
Ketahui kekuatanmu
Apa kualitas terbaikmu? Jika kamu baik, teman-temanmu dapat mengandalkanmu ketika mereka merasa sedih.
Jika kamu jujur, temanmu dapat mengandalkanmu untuk memberi mereka nasihat yang baik ketika mereka merasa buntu.
Jika kamu memiliki selera humor yang baik, teman-temanmu akan tahu bahwa mereka dapat mengandalkanmu untuk membuat mereka tertawa.
Ingat, menjadi teman yang baik adalah jalan dua arah; tahu apa yang kamu bawa.
Ketahuilah kelemahanmu
Setiap orang memiliki kelemahan. Jika kamu tahu bahwa kamu memiliki temperamen yang buruk, penting bagimu untuk mengingatnya, dan hindari diskusi yang panas dengan teman-temanmu.
Bertanggung jawab atas kelemahanmu, dan melihatnya sebagai cara untuk meningkatkan karaktermu.
Persahabatan yang melengkapi kelemahanmu dapat membantumu memperbaikinya, tetapi mungkin tidak mudah bagi teman untuk bertahan jika kamu terus mendorongnya.
Luangkan waktu untuk merenungkan bagaimana pola perilakumu dapat menyebabkan masalah dalam persahabatan.
Berlatih resolusi konflik
Persahabatan yang bertahan dalam ujian waktu selalu melibatkan penyelesaian konflik.
Tidak mudah ketika kamu pertama kali bertengkar dengan seorang teman baik, tetapi alih-alih menyerah pada persahabatanmu, pilihlah untuk menyelesaikannya.
Maukah aku memberitahukan kepadamu sesuatu yang lebih baik derajatnya dari pada puasa, shalat, dan sedekah?”
Orang-orang menjawab, “Ya, Nabi Allah!” Dia berkata, “Itu adalah menempatkan hal-hal yang benar di antara orang-orang. Merusak hubungan adalah alat cukurnya.” (Abu Daud)
Mungkin maksud temanmu bertentangan dengan apa yang kamu pahami.
Mungkin teman kamu menyinggung masalah yang perlu kamu selesaikan secara pribadi.
Butuh waktu dan latihan untuk menemukan cara terbaik untuk menyelesaikan konflik satu sama lain, karena kita semua memiliki kepribadian yang berbeda, tetapi ini semua adalah kesempatan untuk membantumu tumbuh.
Kamu akan menemukan bahwa beberapa teman lebih terbuka untuk menyelesaikan konflik, sementara yang lain tidak.
Banyak orang menanggung rasa sakit mereka sendiri; kamu tidak dapat menyembuhkannya, tetapi kamu dapat mencoba berempati.
Nabi Muhammad memiliki rasa empati yang luar biasa. Allah Ta’ala berfirman tentang dia:
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kalangan kamu sendiri. Yang menyedihkan baginya adalah apa yang kamu derita; [dia] memperhatikan kamu dan kepada orang-orang yang beriman adalah baik dan penyayang.” (At-Taubah 9: 128)
Mintalah pertanggungjawaban teman kamu dan diri sendiri
Dan orang-orang beriman, laki-laki dan perempuan, saling menjaga sahabat; mereka menyuruh yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar.” (At-Taubah 9:71)
Penting untuk membuat diri kamu bertanggung jawab atas perilaku diri sendiri.
Jika kamu tahu kamu memiliki kecenderungan untuk menyalahkan orang lain, berusahalah untuk bertanggung jawab atas kesalahanmu sendiri.
Niat untuk memperbaiki akhlak, karena Allah Subhanahu wa taala, adalah bagaimana kamu akan tumbuh sebagai orang yang beriman.
Demikian pula, jika kamu melihat pola bermasalah dalam perilaku temanmu, pikirkan cara yang lembut untuk menarik perhatiannya.
Merupakan tindakan kebaikan dan kerentanan untuk menjelaskan bahwa kamu merasa disakiti oleh temanmu.
Memendam perasaan hanya akan menyebabkan kebencian, yang akan menyakitimu dan temanmu. Butuh waktu dan banyak latihan, tetapi hasilnya sepadan.
Jika kamu cukup dekat dengan temanmu, maka rasa sakit menerima umpan balik pada akhirnya akan memudar.
Ini adalah cara yang lebih jujur dan berani untuk mendekati persahabatanmu, daripada membuat mereka takut ketika mereka menyakitimu.
Ada sebuah konsep yang dikenal sebagai How to Fight Smarter: Soften Your Start-Up, yang pasti bisa kamu gunakan sebagai panduan dalam percakapan yang rumit.
Maafkan dirimu dan temanmu
Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Yang Maha Penyayang.
Kasihanilah yang ada di bumi dan Yang di langit akan menyayangimu.” -Rasulullah (damai dan berkah besertanya), diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr [Tirmidzi]
Membentuk persahabatan yang solid adalah perjalanan seumur hidup, dan setiap orang membuat kesalahan.
Ketika kita berada di bawah tekanan ujian, memiliki tantangan keluarga, atau merasa sakit, pada saat-saat inilah kita lebih cenderung mengatakan atau melakukan hal-hal yang kemudian kita sesali.
Bagian dari menjadi teman yang baik adalah memilih untuk memaafkan dan mengabaikan kesalahan satu sama lain, melepaskannya, dan tidak mengungkitnya lagi.
Menjadi teman yang baik adalah kerja keras, tetapi ada berkat besar yang ditemukan dalam ketekunan.
Semoga tips menjalin persahabatan ini bermanfaat buatmu dan carilah your bestie, friend til jannah.[ind]