APA saja hal yang harus orang tua lakukan saat anak mengabaikan perintah? Memang sangat menyebalkan jika anak tidak mendengarkan perkataan orangtuanya. Apalagi saat kita sedang dalam kondisi terburu-buru, anak yang tidak mengikuti perintah kita bisa membuat kita frustrasi.
Baca Juga: Dilema Orang tua yang Mau Membuat Acara sama Anak Buahnya
7 Hal yang Harus Orang Tua Lakukan saat Anak Mengabaikan Perintah
Mengacuhkan permintaan dan mengabaikan perintah orangtua merupakan adab yang tidak baik. Penting bagi kita untuk melatih anak agar mau melakukan instruksi orangtua begitu pertama kali diucapkan.
Jika tidak dilatih, makin besar anak semakin biasa untuk mengabaikan perkataaan orangtua.
Ketika anak mengabaikan panggilan kita untuk masuk ke dalam rumah atau seolah tidak mendengar perintah orangtua untuk membereskan mainannya, maka segeralah ambul tindakan.
Berikut adalah tujuh langkah yang harus orangtua ambil ketika anak mengabaikan orangtua:
1. Dapatkan perhatian anak Anda sebelum memberi instruksi
Penting untuk membedakan antara pura-pura tidak mendengar dan benar-benar tidak mendengar suara orangtua.
Jika Anda berteriak kepada anak ketika dia bermain gim video di ruangan lain, ia mungkin terlalu asyik dengan permainannya dan tidak mendengar panggilan Anda.
Atau, jika Anda menyuruhnya untuk memasukan sepedanya ke halaman belakang saat anak sedang meluncur dari jalan menuju pintu masuk, mungkin anak tidak mendengar perkataan Anda.
Jadi sebelum Anda memberinya instruksi, singkirkan semua gangguan. Matikan TV, panggil namanya dan buat kontak mata. Anda bahkan mungkin perlu meletakkan tangan di pundaknya. Pastikan anak benar-benar mendengarkan Anda.
Kemudian, beri dia arahan yang jelas. Jaga agar tetap pendek dan sederhana dengan mengatakan sesuatu seperti, “Tolong, masukan mainan kamu ke dalam boxnya.” Hindari berceremah dan gunakan nada suara yang tegas tetapi netral.
2. Minta Anak Anda untuk Mengulangi Petunjuk Anda
Pastikan anak Anda memahami apa yang Anda katakan dengan memintanya untuk mengulang kembali instruksi Anda. Tanyakan, “Oke, jadi apa yang harus kamu lakukan sekarang?”
Dan tunggu dia untuk menjelaskan, “Aku harus segera mengenakan pakaian bermain agar aku bisa membantu ibu membersihkan halaman.”
Jika anak Anda dapat mengulang kembali apa yang seharusnya dia lakukan, Anda akan tahu jika perintah Anda sudah jelas.
3. Berikan satu peringatan
Setelah Anda memberi instruksi pada anak dan Anda yakin jika dia mengerti, tunggulah sekitar lima detik. Mungkin perlu sedikit waktu untuk mengendapkan informasi.
Namun, jika dia tidak bergerak juga untuk mengerjakan apa yang Anda minta, itu artinya anak sudah mengabaikan Anda.
Beri dia peringatan seperti, “Kalau kamu tidak segera masuk kamar dan mulai membersihkannya sekarang, maka kamu tidak akan bisa bermain di komputer malam ini.”
Berikan peringatan yang konsekuensinya bisa Anda tanggung jika anak benar-benar tidak menuruti Anda. Jangan berikan peringantan yang nantinya malah merepotkan Anda
Gunakan pendekatan yang sama jika anak merespon perintah dengan kata-kata, “Aku tahu!” Atau “Aku akan melakukannya sebentar lagi.” Beritahu mereka bahwa merekalah yang harus mengikuti instruksi orangtua, bukan orangtua yang harus mengikuti keinginan anak.
4. Bersabar untuk mengikuti alur mereka
Tunggu lima detik lagi setelah Anda memberi peringatan. Jika anak Anda tidak berusaha melakukan apa yang Anda minta, segera berikan konsekuensi dari pengabaian perintah Anda.
Sebelumnya orangtua harus membuat peraturan yang jelas di dalam keluarga, tentang tindakan dan konsekuensinya.
Cobalah mengambil hak istimewanya, seperti mainan favoritnya atau barang elektroniknya. Pastikan Anda mengambil hak istimewa itu untuk waktu yang singkat. Mengancam membuang tablet ke tempat sampah tidak mungkin memperbaiki perilakunya. Sebaliknya, menahan mainan favoritnya selama seminggu bisa sangat efektif.
5. Buat rencana untuk mengatasi masalah
Jika anak Anda sering mengabaikan permintaan Anda, buatlah rencana untuk mengatasi masalah tersebut. Katakan harapan-harapan Anda kepada anak. “Ibu berharap kamu mau menjalankan perintah ibu saat pertama kali ibu menyuruhmu.” Katakan kepada anak jika kelihatannya mereka memiliki masalah untuk mendengarkan perintah orangtua dan hal itu harus dicari jalan keluarnya Bersama.
Untuk beberapa anak, pujian dan perhatian positif untuk perbuatan yang baik sudah cukup untuk memotivasi mereka melakukan segala sesuatu dengan baik.
Jadi, jika Anda mengatakan, “Good job, Kak. Terima kasih ya,” dia mungkin akan lebih termotivasi untuk melakukannya lagi.
Anak-anak lain mungkin membutuhkan apresiasi yang lebih besar lagi. Pertimbangkanlah sistem reward untuk memotivasi anak Anda agar lebih patuh. Yang perlu diingat semua peraturan harus dijalankan dengan adil, berlaku untuk semua anak.
6. Mencari akar masalah
Jika anak tidak mendengarkan Anda tidak hanya di rumah tapi juga di sekolah atau tempat lain, mulailah untuk mencari akar masalahnya. Tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan ini:
Mungkinkah anak Anda memiliki masalah pendengaran? Segeralah periksa pendengaran anak ke dokter. Apakah anak Anda mengalami masalah dengan rentang perhatiannya? Jika anak Anda begitu fokus pada apa yang dia lakukan sehingga dia tidak mendengar Anda, atau jika ia tidak dapat cukup fokus untuk menindaklanjuti apa yang Anda katakan, ia mungkin memiliki masalah mendasar seperti ADHD.
Apakah anak Anda memiliki masalah kognitif? Masalah perkembangan atau gangguan kognitif dapat menyulitkan anak memproses informasi dan mengambil tindakan dalam waktu singkat.
Jika Anda menduga anak Anda mungkin memiliki masalah kesehatan medis atau mental, bicaralah dengan dokter anak. Penting untuk mencari akar masalah agar Anda dapat segera mengatasi masalahnya.
7. Jangan masuk perangkap sehingga anak mengambil kendali
Terkadang, orang tua secara tidak sengaja melatih anak-anak untuk mengabaikan mereka. Berteriak, mengomel, dan memohon adalah beberapa hal yang akan membuat anak Anda mengabaikan Anda.
Ceramah yang panjang dan memberi terlalu banyak perintah juga akan menyebabkan anak Anda berhenti mendengarkan.
Simpan instruksi Anda untuk masalah paling penting yang ingin Anda tanggapi. Dan berikan satu peringatan yang tegas.
Jangan memberikan perintah pada waktu dan tempat yang salah karena akan membuat Anda mengulang-ulang instruksi. Peringatan berulang akan mengajari anak bahwa dia tidak harus mendengarkan perintah orangtuanya saat pertama kali Anda mengucapkannya. [MAY/Cms]