ChanelMuslim.com – Pernah merasakan begitu sangat merindu meski tak pernah bertemu? Pada seseorang yang entah bagaimana, sosok tersebut ingin sekali dilihat. Dia yang teramat ingin kita saksikan sendiri keindahan perangainya.
Bagaimana bisa, setiap terlihat tulisan namanya, terdengar sebutan namanya, langsung menambah stok kerinduan.
Bagaimana mungkin, setiap cahaya, angin, bahkan detak jantung, mampu menyimpan ingatan tentangnya.
Tentang semua yang tersebar di bumi, tentang segala yang melekat pada tubuh ternyata hanya satu sumbernya. Dialah yang pertama kali diciptakan Allah subhanahu wa ta’ala. Dialah Nur Muhammad, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Baca juga: Bekal Terbaik
Dari penciptaan yang satu Allah ciptakan yang lainnya, termasuk manusia. Termasuk diri ini. Pantaslah semua rasa rindu itu bukan omong kosong.
Bahkan, meski rindu yang terasa kini adalah omong kosong, tapi Rasulullah telah menyebutkan kerinduannya bertahun-tahun lalu. Jauh sebelum kita terlahir ke dunia sekarang.
Rasulullah telah membuktikan kecintaannya dan kerinduannya dengan teramat sangat. Sebagaimana kisah dari hadist berikut ini.
Satu riwayat menyebutkan bahwa Rasulullah pernah berkata: “Wahai Abu Bakar, aku begitu rindu hendak bertemu dengan ikhwanku (saudara-saudaraku).”
Kemudian para sahabat bertanya: “Apakah maksud engkau berkata demikian, wahai Rasulullah? Bukankah kami ini saudara-saudaramu?”
Rasulullah menggelengkan kepala perlahan-lahan sambil tersenyum. Kemudian bersabda, “Tidak, wahai Abu Bakar. Kamu semua adalah sahabat-sahabatku, tetapi bukan saudara-saudaraku,” suara Baginda Rasulullah bernada rendah.
“Kami juga saudaramu, wahai Rasulullah,” kata seorang sahabat yang lain.
Rasulullah bersabda, “Saudara-saudaraku adalah mereka yang belum pernah melihatku, tetapi mereka beriman padaku dan mereka mencintaiku melebihi anak dan orangtua mereka. Mereka itu adalah saudara-saudaraku dan mereka bersama denganku. Beruntunglah mereka yang melihatku dan beriman kepadaku dan beruntung juga mereka yang beriman kepadaku sedangkan mereka tidak pernah melihatku.” (Ibnu Asakir 30/137, Kanzul Ummal, 14/48)
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com