• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 10 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Oase

Belajar Memaknai Hidup dari Petani Sawi

Oktober 27, 2017
in Oase
90
SHARES
690
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com-Tak lagi muda. Kateno (70), lelaki yang pernah sukses bercocok tanam sayur di Papua, kini tinggal di Jawa dan melanjutkan bisnis sayuran di Desa Pangal RT01/RW08, Sawoo, Ponorogo. Kegigihannya dalam menjalani hidup patut diacungi jempol.

Memanfaatkan struktur tanah gembur, lahan berukuran 5 x 10 meter yang berada di lereng gunung Cici, Kateno menanam sayuran sawi. Kateno bersama anaknya, Yana menanam jenis sawi sendok (cochlear sinapis). “Bentuk daunnya cekung seperti sendok,” tutur Yana saat ditemui ChanelMuslim awal September 2017 lalu.

Berkat pengalaman bertanam, Kateno bertekad mengabdikan ilmunya di tanah kelahiran. Sejak bulan Juni 2017, ia mulai memprogram menanam sayuran dimulai dari sayur sawi. Kateno menuturkan, hasil tanaman sawi nanti akan dibagikan pada tetangga sekitar. Sisanya dijual atau disetor ke toko maupun warung-warung makanan.

“Siapa saja boleh memetik sendiri. Asal tidak merusak tanaman lain,” lengkapnya saat memetik sawi yang sudah siap panen.

Aksi Kateno dalam menjaga tanaman sawinya cukup membutuhkan kesabaran. Pertama, ia membuat lahan yang berstruktur tanah gembur sebagai tambak sawi. Kedua, memberi nutrisi kompos, lalu penaburan biji sawi. Terakhir, tanah ditaburi pasir lembut, dan disemprot air. Setelah itu didiamkan beberapa hari.

“Setiap pagi dan sore hari, calon bibit sawi saya semprot dengan air agar tanahnya lembab,” kata lelaki yang hobi travelling ini.

Hari ke-4, mulai nampak tunas sawi. Sekitar hari ke-15 sampai dengan 20, bibit sawi itu dipindahkan ke lahan berukuran luas yang sudah dicampur dengan rabuk kompos.

“Sawi ditanam dengan jarak 50 sentimeter, agar dapat tumbuh subur dan besar. Kalau tidak, pertumbuhan sawi lambat, serta warna daunnya kekuningan,” jelas lelaki tiga bersaudara ini.

Begitu hari ke-40 sampai dengan 50, sawi sudah siap panen. Biasanya, hari pertama panen, ia bagikan ke tetangga sekitar. Sebagian lagi disetor ke warung makan. Tutur masyarakat Pangkal, sawi jenis itu paling enak dimasak mie-sayur, tumis, bobor, dan lainnya.

“Kalau saya lebih suka dimasak bening. Tinggal diberi bumbu irisan bawang merah dan putih, lengkuas, dan cabai sedikit. Tak lupa garam dan gula secukupnya,” ungkap Slamet, tetangga Kateno.

Sejauh ini, kendala yang dialami adalah kesulitan mencari air. Ia harus membuat aliran kecil dari selang. Itupun harus menunggu berjam-jam sampai air tandon penuh, karena sumber dari pegunungan sudah mulai kering.

“Saya yakin, setelah kesulitan pasti akan datang kemudahan,” canda Kateno tertawa kecil.

Dengan kesabaran, usaha yang keras, dan tawakkal kepada Allah, Kateno mengajari kita bagaimana menjalani hidup. (ind/Desi)

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Populasi Imigran di Kanada Capai Level Tertinggi dalam Satu Abad

Next Post

Pesona Masjid Al Ikhlas Bagansiapiapi Rokan Hilir Riau

Next Post

Pesona Masjid Al Ikhlas Bagansiapiapi Rokan Hilir Riau

Resep Kwetiau Khas Bagansiapiapi, Rasanya Enak Banget

Keren, Ini 10 Inovasi Siswa Madrasah Jadi Finalis Indonesia Science Expo 2017

  • Tiga Pahlawan Wanita dari Tanah Minang untuk Indonesia

    Tiga Pahlawan Wanita dari Tanah Minang untuk Indonesia

    1123 shares
    Share 449 Tweet 281
  • Hari Kartini, Mengenal 4 Pahlawan Berhijab asal Indonesia

    743 shares
    Share 297 Tweet 186
  • Stok Lauk Pauk Ramadan ala Dhila Sina

    229 shares
    Share 92 Tweet 57
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7598 shares
    Share 3039 Tweet 1900
  • Pengurus Wilayah Salimah Kalsel Selenggarakan Pelantikan Pengurus Baru

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Tutorial Hijab Nyai Ahmad Dahlan Sejak Tahun 1934

    543 shares
    Share 217 Tweet 136
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3185 shares
    Share 1274 Tweet 796
  • Dari Mandi Lumpur Hingga Makan Cicak, Muhammadiyah Soroti Fenomena Ngemis Online di Tiktok

    98 shares
    Share 39 Tweet 25
  • Hari Pahlawan, Ini Daftar Nama 141 Pahlawan Muslim Indonesia

    293 shares
    Share 117 Tweet 73
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    416 shares
    Share 166 Tweet 104
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga