Siapa yang tak ingin mendapat hidayah dari Alloh SWT. Pastinya semua umat manusia ingin diberikan oleh Alloh SWT. Namun, hidayah tidak semua orang itu bisa mendapatkan hidayah. Hanya mereka yang benar-benar ikhlas bertobat dan menjemput hidayahlah yang akan diberikan oleh Alloh SWT.
Hidayah itu bukan diperuntukan mereka yang muslim saja tapi mereka yang belum beriman kepada Alloh SWT. Secara logika, mereka yang beragama Islam saja membutuhkan hidayah apalagi mereka yang belum beriman bahkan kafir.
Hal ini karena mereka yang muslim pastinya imannya selalu naik turun. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Nabi SAW dalam hadistnya.
"Bersegeralah mengerjakan amal-amal shalih karena fitnah-fitnah itu seperti potongan malam yang gelap; di pagi hari seseorang dalam keadaan beriman dan di sore hari menjadi kafir, atau di sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari menjadi kafir. Ia menjual agamanya dengan keuntungan duniawi yang sedikit." (HR. Muslim)
Begitulah yang terjadi pada Nikita Mirzani dan Harun Yahya, keduanya adalah muslim. Yang berbeda bagaimana cara mereka menjemput hidayah.
Nikita Mirzani
Kita mengetahui bahwa Nikita Mirzani adalah artis kontroversial. Karirnya bermula saat ikut Take Me Out Indonesia tahun 2010 kemudian bermain di sinetron dan beberapa film.
Sayangnya kehidupannya tidak semulus karirnya, model cantik tersebut sempat menikah tapi selalu kandas di tengah jalan. Ia sempat menikah tapi selalu kandas di tengah jalan. Bukan itu saja, Nikita Mirzani bahkan pernah dipenjara lantaran sikapnya yang keras kepala.
Artis yang selalu membuat sensasi itu gemar mengoleksi tato. Ada banyak tato ditubuhnya. Namun, sejak namanya naik daun, Nikita Mirzani perlahan mengapus tato-tato tersebut satu per satu. Tato yang pertama kali dihilangkan oleh Nikita berada di bagian dadanya. Sekitar 2012 lalu, dia beberapa kali melakukan penyinaran laser untuk menghapus tato bertuliskan namanya itu.
Setelah dada, tahun 2016 lalu Nikita Mirzani menghapus tato di bagian tangan kirinya. Dalam video yang diunggahnya ke Instagram Stories-nya, Kamis (28/12/2017), Nikita Mirzani mengunjungi sebuah klinik untuk menjalani penyinaran laser. Tato di tangan kanannya perlahan pun memudar.
Semenjak dinikahi Dipo Latief, Nikita Mirzani sepertinya berusaha untuk berubah menjadi istri dan perempuan yang sempurna. Maklum saja, Dipo Latief merupakan anak dari Abdul Latief seorang politikus dan pengusaha papan atas Indonesia. Apalagi nama besar Latief yang dikenal sebagai keluarga baik-baik, mungkin itu yang membuat Nikita beransur berubah dan menjemput hidayahnya.
Bukan hanya itu saja, dinikahi oleh Dipo Latief artinya Nikita sudah tidak perlu kerja keras lagi dalam mengasuh dan menghidupi keluarganya karena sudah ada yang bertanggung jawab pada kehidupannya, yaitu suaminya Dipo Latief.
Hal ini diungkapkan oleh Nikita Mirzani bahwa kini semuanya sudah ia dapatkan. Tinggal kebahagiaan dan ketenangan di jalan Alloh SWT.
Apalagi hidup ini yang Niki cari, semua Allah permudah, rejeki sudah Allah kasih, anak sudah dikasih, semua Niki dipermudah, lalu aku berpikir, ternyata yang belum aku punya adalah kebahagiaan dan ketenangan di jalan Allah yang belum pernah Niki rasain," ujarnya, Rabu (11/7/2018).
Harun Yahya
Berbeda dengan Nikita Mirzani, Harun Yahya atau Adnan Oktar merupakan intelektual muslim. Seorang penulis kawakan yang berhasil membantah berbagai teori darwin. Dari dirinyalah banyak kaum muslim sadar bahwa teori Darwin ternyata salah. Begitu juga bagaimana ia menjelaskan berbagai ilmu pengetahuan. Sayangya ilmu yang diberikan oleh Alloh SWT sepertinya membuat ia sombong dan lupa.
Parahnya, Adnan Oktar mengganggap dirinya adalah Imam Mahdi. Sebetulnya, sebelum dirinya mengganggap Imam Mahdi, Syeih Imran Hosen, Syaikh Bilal Philips juga pernah mengkritiknya mengenai sebuah tulisan di situs dan buku-bukunya. Bahwa ada penggiringan opini ke dirinya mengenai Imam Mahdi.
Salah satu butir kontroversial di situsnya harunyahya.com adalah sebuah pernyataan yang ia katakan bahwa tahun 1956 adalah tahun yang sangat penting di akhir zaman.“The significance of the year 1956 in terms of the end times.”. Tahun 1956 adalah tanda dunia akan menuju sebuah tatanan yang adil.
In his Emirdag Addendum, Master Said Nursi cited the year 1956 as that when the system of hypocrisy began to collapse across the world.
.. If the gemination mark is taken as two nun, and if unread hamzas and (ya) are included making 1376 (1956-1957) for the end of this hypocritical system based on irreligion and oppression…
(Emirdag Addendum (1), Letter No. 15)
In the words “this hypocritical system” Bediuzzaman says that the year 1956 IS THE BEGINNING of the collapse of the system of denial, hypocrisy, the Darwinist-materialist system. And after 1956 enormous progress was indeed seen in the Islamic world.
Tulisan itulah yang menjadi kritikan dari kedua syeikh di atas dan akhirnya menjadi kenyataan. Ternyata tahun 1956 adalah tahun dimana Harun Yahya lahir. Fatalnya pernyataan ini dikatakan sebagai sebuah hadis, namun tidak ada riwayat atau sanad satupun yang tertera. Situs tersebut hanya menukil perkataan Said Nursi dan Adendum Emirdag yang mengotak-atik ayat Qur'an dan mengatakan bahwa tahun 1956 sebagai tahun runtuhnya sistem kemunafikan di seluruh dunia.
Dan masih banyak penggiringan opini terhadap dirinya adalah Imam Mahdi lewat tulisan-tulisannya. Perubahan Harun Yahya dimulai pada tahun 2008, ia yang bermula sangat mengkritik dan menentang habis-habisan teori evolusi, namun kemudian menjadi lebih lunak bahkan cenderung memungkinkan kebenarannya. Apalagi ketika ia sudah mendirikan televisi untuk dirinya sendiri pada tahun 2013.
Ia pun membuat ajaran lain mengenai Islam. Apalagi mengenai perempuan berjilbab, berdasarkan ajaran Adnan Oktar, para perempuan itu menanggalkan hijab dan baju tradisional, memakai baju-baju modis, menggunakan make-up tebal, dan melakoni operasi plastik. Adnan menganggap ajaran mereka bawa adalah Islam modern dan membawa kebebasan. Baginya wanita jika sudah menutup dada saja sudah cukup dan jilbab itu tidak wajib.
Hal lain yang menjadi kontroversinya adalah diangkatnya Adnan Oktar sebagai Grand Master dalam kelompok Freemason. Hal ini bertolak-belakang dari idealitasnya yang katanya anti Freemason dan Zionis, namun faktanya dia diangkat menjadi Grand Master 33 Degree. Dengan segala kontroversialnya itu kini Adnan Oktar ditangkap oleh kepolisian. Untuk mempertanggung jawabkan kesesatan yang dilakukannya. Benar perkataan Alloh SWT,
Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, AllAh akan menambah petunjuk kepada mereka dan menganugerahi ketakwaan mereka.” [QS. Muhammad:17]. Semoga kita dijauhkan oleh Alloh dari segala bentuk kesesatan dan diberikan keistiqomahan. (Ilham)