ChanelMuslim.com – Lembaga yang membidangi pemajuan dakwah dan pengembangan penyuluh agama, Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I tahun 2020, bertempat di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah di Jakarta dibuka pada Kamis, (12/3/2020).
Rencananya, kegiatan Rakernas ini akan berlangsung mulai 12-14 Maret 2020. Adapun tema yang diangkat ialah “Standardisasi Gerakan Dakwah, Bersama Dai Membangun Negeri”.
Direktur Posdai Ustaz Ahmad Suhail menjelaskan tema Rakernas kali ini yang mengangkat tema standardisasi. Hal ini, kata dia, selaras dengan jejaring Posdai yang telah hadir berkhidmat di semua provinsi di Indonesia.
Maka dari itu, jelasnya, diperlukan adanya standardisasi sehingga dalam penilaian kinerja mengabdi untuk umat dapat dilakukan pengukuran. Selanjutnya, menjadi bekal evaluasi penting guna meningkatkan pelayanan keumatan.
“Standardisasi dibutuhkan sehingga proses evaluasi dapat dengan mudah dilakukan. Jadi kita semua dapat melihat sejauh mana proses pelayanan umat telah dilakukan oleh dai-dai kita,” jelas Ahmad Suhail.
Ia mengatakan bahwa peserta Rakernas merupakan perwakilan yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Nantinya, dalam Rakernas kali ini selain menentukan standardisasi gerakan dakwah, juga dilakukan restrukturisasi sebagai bentuk proses perjuangan dakwah tidak berhenti pada satu generasi saja.
“Nantinya, selain pemetaan standardisasi juga akan ada penguatan kepengurusan dengan reformulasi gerakan dakwah yang sesuai dengan perkembangan zaman,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Departemen Dakwah dan Penyiaran DPP Hidayatullah Ust Shohibul Anwar dalam sambutannya mengatakan pentingnya peran dai untuk menyeimbangkan gerakan pengembangan dakwah dan juga pengembangan tarbiyah. Hal itu karena dakwah dan tarbiyah menjadi dua hal yang tidak terpisahkan.
“Gerakan mainstream kita ialah tarbiyah dan dakwah. Tentunya alangkah baiknya gerakan ini diseimbangkan. Dengan demikian, baik pendidikan dan juga dakwah tidak mengalami pincang sebelah,” jelas Shohibul Anwar.
Menurut Shohibul Anwar, standardisasi diperlukan agar terbentuk sistem yang baik. Menurutnya, Posdai bisa mencontoh sistem jaringan pendidikan yang terintegrasi sehingga pengontrolan dan juga penilaian dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
“Standardisasi dakwah dibutuhkan agar proses kontrol dapat terlaksana dengan baik,” tukasnya.
Selain penyeragaman standar dan pemahaman materi seperti rambu-rambu dakwah serta materi Islam dan kebangsaan, menurut Shohibul Anwar, penguatan sistem pengelolaan dakwah juga merupakan hal penting yang harus diperhatikan.[ind/Amanji]