KISAH dalam Bahasa Isyarat merupakan salah satu metode agar anak-anak Tuli dapat mengenal cerita-cerita Islami melalui sarana belajar berupa papan permainan.
Kepala The Little Hijabi Fajarapdiana atau yang lebih dikenal dengan Yanda Fajar menyampaikan bahwa ia mengajar anak-anak Tuli kurang lebih selama 6 tahun.
Banyak sekali pertanyaan dari teman-teman Tuli di seluruh Indonesia dan di belahan dunia manapun seperti:
“Siapa Tuhanku?”, “Siapa Penciptaku?”, “Siapa Nabi Muhammad SAW itu?” dan juga di dalam Alquran banyak sekali cerita indah.
Tapi bagaimana dengan Tuli untuk memahaminya?
Kisah dalam Isyarat Bantu Teman Tuli Belajar Islam
Melalui produk Kisah dalam Isyarat, jawaban dari pertanyaan teman-teman Tuli bisa didapatkan.
Kisah Dalam Isyarat merupakan media pembelajaran Islam dalam Bahasa Isyarat melalui board game yang pertama di Indonesia.
Tim The Little Hijabi, dalam pembuatan board games ini berawal dari ide Bunda Galuh Sukmara dan bekerja sama dengan teman-teman dengar dari Quran Indonesia Project (QIP).
“Kami melakukan kerja sama pembuatan Kisah Dalam Isyarat kurang lebih selama 2 tahun. Board game ini dibuat agar teman-teman dengar dan teman-teman Tuli tidak bosan dan mudah dipahami,” ujar Yanda Fajar.
Pembuatan board game ini ditujukan untuk menjalin komunikasi dengan teman-teman dengar, teman-teman Tuli, saudara, keluarga, anak-anak Tuli agar bisa berkomunikasi lewat bahasa isyarat.
“Nanti InsyaAllah akan dijelaskan oleh Yanda Ruqi tentang board games ini lebih detail,” tambah Yanda Fajar.
Yanda Fajar berharap semoga Allah senantiasa melindungi dan menjaga kesehatan serta melapangkan hati para orangtua yang memiliki anak Tuli dengan kesabaran dan tetap semangat.
“Walaupun keadaan ekonomi yang menurun, kita tetap semangat untuk membimbing anak-anak Tuli untuk belajar Isyarat Islam. Itu sangat penting untuk anak-anak Tuli. InsyaAllah nanti akan ada 10 pemberian Board games KDI ini secara gratis,” ungkapnya.
Yanda Fajar juga berharap semoga KDI bisa memberikan banyak manfaat untuk teman-teman Tuli sehingga dapat memahami dan menambah ilmu keislaman.
Setelah pembukaan oleh Yanda Fajar, peserta diberikan waktu 5 menit untuk istirahat makan snack dan minum sebelum penjelasan board games KDI dan belajar Isyarat Islam dimulai.
Penjelasan tentang board games KDI
Di dalam kotak terdapat 1 buah papan yang di satu sisi terdapat huruf hijaiyah dan di sisi satunya terdapat Perjalanan Agung 25 Nabi.
Selain papan tersebut, ada flashcard atau kartu dengan 6 tema yaitu Kisah Nabi, Iqro Isyarat, Adab Muslim, Rukun Iman dan Islam, Kisah Hewan, dan Dzikir.
Dari kotak Board Games KDI, Yanda Ruqi memperkenalkan 3 flashcard yaitu Adab Muslim, Dzikir, dan Iqro Isyarat.
Dijelaskan pula dalam penggunaanya, kartu yang memiliki bingkai dengan warna yang sama adalah kartu pasangannya.
Di dalam kartu juga terdapat tulisan yang dapat dicontoh anak-anak sehingga bahasa tulisnya juga berkembang.
Dalam Adab muslim diperagakan beberapa isyarat dan konsepnya seperti Berkata jujur, Menghormati yang tua, Berkata baik, menjaga kebersihan, berbagi, membuang duri di jalan, menjawab orang yang bersin.
Dalam Zikir diperagakan salam (Assalamuallaikum), menjawab salam (Waalaikumsalam), Alhamdulillah, Bismillahirrohmannirrahim, Insya Allah, Masya Allah, Astaghfirullah, Subhanallah.
Dalam Iqro diperagakan huruf hijaiyah alif sampai ya dengan menggunakan bantuan peraga papan huruf hijaiyah.
(Foto saat memperagakan huruf hijaiyah dalam isyarat)
Setelah penjelasan dan peragaan board games KDI, acara yang selanjutnya adalah pembagian board games KDI.
Board Games KDI dibagikan kepada 5 peserta yaitu 3 peserta Tuli dan 2 Peserta Pendidik/Guru PAUD.
Fahruriyah merasa senang mendapat board games KDI.
“Alhamdulillah, kami senang bisa bergabung di acara KDI yang diselenggarakan oleh JBI. Terima kasih atas bimbingan belajar dan terima kasih sudah diberi alat belajar Kisah dalam Isyarat,” kata Fahruriyah dalam bahasa isyarat.
Salah satu peserta, Sulis, juga mengungkapkan rasa terima kasihnya dan merasakan manfaat dari acara tersebut.
“Alhamdulillah ada acara seperti ini. Acara yang sangat bermanfaat dan board games KDI ini sangat membantu anak-anak Tuli dan teman Tuli untuk memahami Islam lebih baik lagi. Semoga board games KDI ini dapat lebih dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat terutama Teman Tuli,” ungkap Sulis.
Sosialisasi atau pengenalan Kisah Dalam Isyarat (KDI) dengan narasumber Ruqi Al Hazmi seorang ex-Educator The Little Hijabi atau lebih dikenal dengan Yanda Ruqi diadakan di Muntilan, Ahad, 10 Januari 2021 lalu.
Acara Pengenalan Kisah dalam Isyarat ini diikuti oleh orang tua yang memiliki Anak Tuli, Teman Tuli, dan Teman dengar. Teman dengar dibantu oleh Juru Bahasa Isyarat (JBI).ind/Ruqi]