• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 6 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Yang Artifisial Itu Sekadarnya

Maret 22, 2024
in Nasihat
Membalas dengan Cinta

Ilustrasi, foto: justfunfackts.com

79
SHARES
605
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ARTIFISIAL atau artificial arti bahasanya buatan, palsu, bukan sebenarnya. Mirip dengan yang asli. Jangan jadikan yang artifisial menjadi asli dan yang asli menjadi artifisial.

Dunia modern saat ini menginginkan segalanya serba instan, cepat tanpa ruwet. Para pebisnis pun menangkap hal itu dengan menyediakan yang artifisial, produk buatan yang mirip dengan aslinya.

Misalnya, mie instan. Begitu banyak merek mie instan dengan berbagai varian rasa. Nilai persaingannya satu: menawarkan rasa artifisial yang sangat mirip aslinya.

Ada mie instan rasa soto, rasa rendang, rasa kari, rasa ayam, rasa bakso, dan lainnya. Siapa yang bisa menyuguhkan rasa yang lebih mirip aslinya, dialah yang akan menang.

Jadi, jangan bayangkan kalau di pabrik mie instan itu ada olahan aneka soto, rendang, ayam, bakso, dan lainnya. Karena mereka hanya memproduksi rasa miripnya. Yang mirip tentu tidak akan pernah asli.

Hal yang sama juga berlangsung di dunia olahan minuman. Ada rasa jeruk, rasa apel, dan rasa-rasa lainnya. Dan jangan bayangkan kalau di pabrik itu banyak jeruk yang diolah sebagai bahan minuman itu.

Artifisial juga masuk dalam dunia penampilan diri. Mulai dari aneka bedak, lipstik, cream pemutih, dan lainnya.

Disebut artifisial karena tidak terjadi sesungguhnya. Karena itulah iklan produknya selalu menyebut, ‘Anda akan terlihat cantik.’ Atau, ‘Anda akan tampak putih.’ Dan lainnya. Jadi, efeknya juga artifisial: terlihat cantik dan tampak putih. Bukan cantik dan putih sesungguhnya.

Itulah mungkin hikmahnya kenapa Allah mewajibkan wanita menutup aurat kecuali wajah dan telapak tangan: agar yang artifisial tidak dominan atau hampir menjadi asli. Karena jika tidak menutup aurat, akan begitu banyak tuntutan untuk menggunakan artifisial lebih besar dan banyak lagi.

Apa dampaknya jika salah proporsional tentang artifisial? Di antaranya adalah seseorang akan teralienasi dengan dirinya sendiri. Dia seperti menjadi orang lain yang dijadikan objek obsesinya.

Objek obsesi bisa beragam tergantung lingkungan yang disukai. Bisa artis, tokoh idola, sosok imajinasi, atau lainnya. Yang jelas, ia tampil menjadi sosok yang bukan dirinya sendiri.

Bagaimana jika artifisialnya bukan wajah atau kulit, melainkan behavior atau perilaku? Jika target obsesinya baik, maka itu akan menjadi baik. Tapi jika sekadar yang top atau idola saja, maka hasilnya akan sungsang.

Kenapa? Karena mereka yang disebut idola atau orang ngetop, jika tanpa agama, adalah juga produk dari artifisial dari jiplakan sosok yang lain. Jadi, akhirnya akan menjadi jiplakan kuadrat:  yang menjiplak dijiplak oleh yang berikutnya.

Karena itu, jadilah diri sendiri. Hindari segala yang artifisial semaksimal mungkin. Begitu pun dengan makanan dan minuman. Yang artifisial hanya rasanya saja, tapi tidak pada khasiatnya. Bahkan dampak penyakitnya begitu beragam.

Teladanilah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan keluarga beliau. Mulai dalam penampilan, perilaku, makanan dan minuman, dan lainnya. Itu bukan artifisial. Tapi rasa dan tampilan yang sebenarnya. [Mh]

 

 

 

 

Tags: Yang Artifisial Itu Sekadarnya
Previous Post

Kultum Ramadan Hari Keduabelas, Obat Stres

Next Post

Membanggakan Produk Lokal, IFC Jakarta Community Berkolaborasi dengan Gajah Mada Plaza

Next Post
Membanggakan Produk Lokal, IFComm Berkolaborasi dengan Gajah Mada Plaza

Membanggakan Produk Lokal, IFC Jakarta Community Berkolaborasi dengan Gajah Mada Plaza

Akhlak dan Sifat Pemimpin Dalam Islam

Akhlak dan Sifat Yang Harus dimiliki Oleh Pemimpin Dalam Islam

Salimah Hadiri Undangan Rapat Koordinasi Dewan Nasional Keuangan Inklusi

Salimah Hadiri Undangan Rapat Koordinasi Dewan Nasional Keuangan Inklusi

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga