SABAR merupakan sikap terbaik seorang mukmin di semua ujian hidup. Ganjarannya ada yang di dunia, dan tentu saja juga yang di akhirat.
Menarik untuk meresapi pengalaman berat ayah dan ibu Putri Ariani di saat kelahirannya. Siapa pun ayah dan ibu akan ‘dag dig dug’ saat menanti kelahiran pertama buah hati mereka.
Seperti perasaan, lelaki atau perempuankah si jabang bayi, mirip siapakah wajahnya, ganteng dan cantikkah, serta sehatkah, dan seterusnya.
Harapan dan rasa khawatir kadang bercampur aduk. Harapan karena sang bayi akan menjadi buah hati yang sangat diharapkan pasangan suami istri. Dan khawatir karena apa saja bisa terjadi, termasuk hal buruk yang tak diharapkan.
Bayangkan jika kelahiran sang bayi sebagai prematur: enam bulan delapan belas hari. “Ya Allah, semoga semuanya baik-baik saja,” begitulah kira-kira harapan sang ayah dan ibu waktu itu.
Namun, takdir berkehendak lain. Di masa proses inkubator, sang bayi terindikasi mengalami cacat penglihatan. Dan lengkap sudah puncak ujian itu ketika di usia tiga bulan, para ahli medis memvonis bahwa sang bayi mengalami kebutaan total.
Betapa beratnya ujian itu. Bayinya seorang wanita, cantik. Tapi mengalami kebutaan total. Lalu, masih adakah harapan bahagia di balik ujian berat ini.
Tak terbayangkan seperti apa gundah gulana yang dirasakan sang ayah dan ibu. Termasuk juga keluarga besar karena Putri Ariani cucu pertama mereka.
Jawabannya memang sederhana, yaitu sabar, sabar, dan sabar. Sabar dalam arti tetap Ikhlas menerima takdir apa pun yang telah Allah tetapkan. Tetap optimis melalui anak-anak tangga kehidupan selanjutnya.
Ganjaran sabar yang tak ternilai itu pun mulai terasa ketika ada ‘keajaiban-keajaiban’ sang bayi. Ia sepertinya memiliki keistimewaan tersendiri di dunia seni suara dan musik.
Itulah keadilan Allah ketika mengurangi sesuatu yang normal dimiliki seseorang dengan menggantikannya dengan kelebihan yang tak dimiliki orang lain.
Ya, bakat seni suara dan musik Putri Ariani sudah mulai terlihat sejak usia dua tahun. Bahkan bukan sekadar bakat, melainkan keajaiban.
Bagaimana mungkin seorang anak kecil mampu memainkan alat musik tanpa guru. Bagaimana mungkin seorang anak mampu mengolah seni suara tanpa pembina vokal.
Hanya dalam waktu bilangan menit, Putri Ariani mampu menciptakan sebuah lagu indah. Cukup berikan inspirasi, lagu akan segera tersajikan. Masya Allah.
Hal luar biasa yang lain dari ayah dan ibu Putri Ariani adalah tetap mengutamakan pendidikan agama untuk buah hatinya. Putri memang istimewa dalam musik dan nyanyi, tapi ia juga tidak kalah istimewanya dalam tilawah Al-Qur’an dan bershalawat.
Beberapa hari terakhir ini, sepertinya ganjaran sikap sabar dan Ikhlas ayah dan ibu Putri Ariani rasanya mulai terseimbangkan. Begitu banyak peristiwa ‘senyum’ yang mampu menghibur hati keduanya. Bahkan membuat bangga keluarga besar, sekolah, dan bangsanya.
**
Sabar memang sangat berat untuk dijalani dan dilalui. Tapi yakinlah, ganjarannya sangat besar. Jika tidak di dunia, pastinya di akhirat esok.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “…Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan ganjaran mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10) [Mh]