PEMIMPIN umat itu sejatinya sebagai pelayan. Jangan sampai umat merasa kehilangan pelayannya.
Ada yang menarik di masa awal Kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Meskipun sebagai khalifah yang mengurus umat sepeninggal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ayah dari Aisyah radhiyallahu ‘anha ini tetap melakoni diri sebagai pedagang.
Tidak heran jika para sahabat yang ingin berdiskusi atau menanyakan tentang jalannya pemerintahan merasa kesulitan karena sang Khalifah tidak di rumah. Kemana? Ia sedang ke pasar untuk berjualan.
Menariknya, selepas berjualan ke pasar, Abu Bakar juga mengambil pekerjaan tambahan lain, yaitu sebagai pemerah susu keluarga Al-Hayy.
Suatu ketika, Umar bin Khaththab dan Abu Ubaidah radhiyallahu ‘anhuma bertemu dengan Abu Bakar saat hendak berangkat ke pasar. Ia membawa barang dagangan antara lain baju-baju untuk dijual.
Keduanya, Umar dan Abu Ubaidah merasa heran. Kalau khalifahnya sibuk pergi ke pasar, bagaimana dengan nasib umat?
“Kalau aku tidak berdagang ke pasar, lalu bagaimana aku akan menafkahi keluargaku?” ucap Abu Bakar saat dua sahabat dekatnya itu menanyakan.
Saat itulah mulai dilakukan pemberian gaji untuk para pejabat umat. Meskipun awalnya gaji masih berupa barang seperti bantuan kebutuhan pokok termasuk daging dan susu untuk keluarga Khalifah.
**
Saat ini terjadi seperti sebaliknya. Begitu banyak para pemimpin rakyat yang sudah mendapatkan gaji dan tunjangan, tapi masih tetap sibuk mengurusi keluarganya daripada rakyat yang menggajinya.
Tidak heran jika pejabat yang lama menjabat, hanya menjadikan keluarganya yang berubah kaya dan sejahtera, sementara rakyatnya begitu-begitu saja.
Apa yang salah? Abu Bakar Ash-Shiddiq dipilih umat karena kapasitasnya. Sementara para pejabat saat ini memanipulasi kapasitasnya agar bisa dipilih rakyat.
Untuk mereka yang bertekad mulia agar bisa menjadi pejabat dan pelayan rakyat, layanilah rakyat untuk keluar dari masalahnya. Lakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Meskipun hanya sekadar bersilaturahim dan menampung curhatan mereka. [Mh]