SAHABAT Muslim, kali ini, kita akan berkenalan dengan sosok sahabat Nabi, Abdullah bin Mas’ud yang dikenal sebagai sahabat yang akhlaknya paling mirip dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Sekalipun sebagai seorang anak gembala, keseharian Abdullah bin Mas’ud jauh dari masyarakat ramai, tetapi ia cerdas jujur, bertanggung jawab, sungguh-sungguh dan teliti.
Tidak beberapa lama setelah pertemuan dengan Nabi Muhammad dan Abu Bakar, Ibnu Mas’ud menyatakan dirinya tunduk kepada Islam di hadapan Rasulullah dan para sahabatnya.
Kemudian ia memohon kepada Rasulullah untuk diterima menjadi salah satu pelayan beliau, tanpa pikir panjang lagi Rasulullah pun menerima permohonan itu.
Maka bertambahlah penghuni rumah orang mulia ini, dia adalah seorang penggembala domba yang melintangi bukit, di bawah tajamnya sengatan sang mentari siang hingga akhirnya menjadi pelayan seorang manusia agung.
Ke mana pun Rasulullah pergi, di situ pula ada Ibnu Mas’ud, bagaikan bayangan dengan bendanya.
Mantan anak gembala itu selalu mendampingi ke mana pun Rasulullah berada. Ia selalu membangunkan Rasulullah untuk shalat ketika beliau tertidur, menyediakan air ketika beliau akan mandi, menutup pintu kamar apabila beliau hendak tidur di kamar.
Abdullah bin Mas’ud juga mengembalikan terompah apabila beliau akan pergi dan menyimpannya apabila beliau pulang.
Mantan anak gembala itu bahkan diizinkan masuk kamar Rasulullah jika ada suatu keperluan, tidak sesuatu pun yang dirahasiakan untuk Ibnu Mas’ud dan Nabi tidak khawatir jika rahasia itu akan terbuka.
Ibnu Mas’ud dijuluki orang dengan “Shohibus Siri Rasulullah” yaitu pemegang rahasia Rasulullah.
Baca Juga: Sembilan Sahabat Rasulullah yang Banyak Meriwayatkan Hadist
Mengenal Sahabat Nabi, Abdullah bin Mas’ud yang Akhlaknya Paling Mirip dengan Rasulullah
Ibnu Mas’ud dibesarkan dan dididik dengan sempurna dalam rumah tangga Rasulullah. Karena itu, tidak heran jika dia menjadi seorang yang berakhlak tinggi, terpelajar dan cerdas.
Sampai-sampai, banyak orang mengatakan bahwa karakter dan akhlak Abdullah bin Masud paling mirip dengan akhlak Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam.
Tidak hanya mempunyai keluhuran akhlak, Ibnu Mas’ud juga seorang yang kaya dengan ilmu agama.
Hafal Alquran dan mempunyai suara yang indah dalam melafalkan ayat Al-Qur;an.
Selain itu juga, ia banyak mengeluarkan hadits-hadits shohih.
Umar bin Khattab pernah bercerita bahwa pada suatu malam, Rasulullah tengah berbincang-bincang di rumah Abu Bakar membicarakan permasalahan umat Islam.
Umar pun turut dalam pembicaraan tersebut. Ketika malam sudah semakin larut, Rasulullah menutup pembicaraan dan bergegas kembali ke rumah.
Kedua sahabat setia itu pun turut mengantarkan beliau hingga sampai depan masjid. Tiba-tiba, mereka melihat seseorang sedang shalat di masjid nabi.
Rasulullah berhenti sejenak dan memperhatikan bacaan orang itu yang tidak lain adalah Ibnu Mas’ud. Kemudian beliau menoleh kepada kedua sahabat setia ini dan bersabda,
“Siapa yang ingin membaca al-qur’an dengan baik seperti yang diturunkan Allah bacalah seperti bacaan Ibnu Ummi Abdullah bin Mas’ud.
Ketika Abdullah bin Mas’ud duduk dan berdoa Rasulullah mengamini doanya tanpa sepengetahuan mantan anak gembala itu.
“Demi Allah, besok pagi saya akan datangi Ibnu Mas’ud untuk memberikan kabar gembira kepadanya bahwa Rasulullah mengamini doanya, ” kata Umar bin Khattab dalam hati.
Pagi harinya, ketika sahabat yang mempunyai gelar Al Faruq ini bermaksud mewujudkan niat baiknya itu, ternyata Abu Bakar lebih dahulu menyampaikan kabar gembira itu kepada Abdullah bin Mas’ud.
“Abu Bakar memang selalu lebih cepat daripada saya dalam masalah kebaikan,” pengakuan Khalifah al Rasyidin yang kedua ini.
Suatu hari, ketika Umar bin Khattab beserta rombongan sedang melakukan perjalanan malam, mereka berpapasan dengan sebuah kabilah.
Malam itu, rembulan tidak mau menampakkan dirinya, bintang-bintang yang bertaburan tak kuasa memberikan cahaya, gelap gulita pun menyelimuti pertemuan mereka.
Abdullah bin Mas’ud ternyata berada di kabilah tersebut akan tetapi karena suasana malam yang begitu kelam membuat pandangan mereka menjadi terhalang sehingga diantara mereka tidak saling mengenali.
Kemudian Umar memerintahkan seorang ajudan untuk menanyai kabilah itu.
“Hai kabilah, dari mana kalian?! ” tanya ajudan Umar dengan suara lantang.
“Dari lembah yang dalam, ” jawab Ibnu Mas’ud.
“Hendak ke mana kalian? ”
“ke Bait al atiq (Baitullah),” jawab Ibnu Mas’ud.
“Di antara mereka pasti ada orang yang sangat Alim,” komentar Umar.
Kemudian Umar memerintahkan ajudannya itu untuk menanyakan,” ayat Alquran manakah yang paling ampuh?”
Ibnu Mas’ud menjawab:
“Allah, tiada Tuhan selain dia, Yang Maha hidup kekal terus menerus mengurusi makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak pula tidur.” (Al-Baqarah ayat 255).
Sahabat Muslim, itulah sekelumit penggalan kisah mengenai Sahabat yang mulia, Abdullah bin Mas’ud. Semoga kita dapat mengambil teladan terbaik darinya.[ind]