ChanelMuslim.com- Namanya bunga Rafflesia Arnoldii. Penampilannya begitu mempesona. Sebuah penampakan bunga raksasa yang pasti menjadi daya tarik dari kejauhan.
Itulah salah satu khazanah kekayaan alam Indonesia. Nama bunga itu merujuk pada nama penemunya, Dr. Joseph Arnold dan Thomas Stamford Raffles.
Penemuan yang berlangsung di daerah selatan Pulau Sumatera itu terjadi pada tahun 1818.
Apa yang menarik dari bunga Raflesia? Yang utama dari ukurannya. Panjang diameternya mencapai 1 meter. Sungguh sebuah ukuran bunga terbesar di dunia. Beratnya bisa mencapai 11 kilogram.
Namun, ada sisi lain di balik keindahan Bunga Raflesia. Bunga ini bukan bunga asli seperti bunga pada tanaman umumnya. Ia sejenis parasit yang menyedot makanan dari tumbuhan inangnya.
Raflesia tidak memiliki daun dan batang. Ia tidak memperoleh makanan dari jerih payahnya sendiri. Melainkan, hidup dari tumbuhan inang. Itulah kenapa bunga ini hanya hidup selama sepekan. Setelah itu mati.
Satu lagi yang terasa “horor” dari bunga ini. Dan hal ini hanya bisa dirasakan oleh mereka yang berada dan dekat di situ. Yaitu, soal baunya yang menyerupai bau bangkai. Tidak heran jika bunga ini pun disebut bunga bangkai.
**
Ada satu kata yang bisa diraih dari pelajaran sosok Bunga Raflesia. Yaitu, pencitraan. Kata ini lebih menyuguhkan sebuah manipulasi dari sebuah penampakan. Terlihat indah, hebat, menarik, tapi menyimpan sisi lain yang jauh dari keindahan, kehebatan, dan daya tarik itu.
Dan sisi lain itu baru bisa dilihat ketika mencermatinya dari dekat. Ada bau tak sedap di situ. Ada keculasan di situ, karena ia tampil mempesona sebagai pengambilalihan dari energi lain.
Satu lagi yang bisa diperoleh jika tidak menilainya sepintas lalu. Yaitu, ia tampil dan memukau hanya untuk sesaat. Setelah itu, mati.
Itulah pencitraan. Ketakjuban untuknya hanya sesaat, rapuh karena tidak asli, dan bau busuknya tak akan bisa disembunyikan. [Mh]