RIDHA Allah segalanya dalam hidup ini. Dengannya, kita akan hidup bahagia di dunia dan akhirat.
Ketika ada seorang anak memecahkan gelas, apakah karena gelas itu seorang ibu atau ayah memarahi sang anak?
Rasanya tidak. Karena jika ayah atau ibu sangat mencintai seorang anak, jangankan memecahkan satu gelas, satu lemari gelas pun mereka tidak akan marah.
Jadi, marah itu datang boleh jadi bukan karena sebab peristiwanya. Tapi karena akumulasi rasa terhadap seseorang. Peristiwa hanya pemicu.
Tapi ketika cinta sangat memuncak terhadap seseorang, jangankan ditusuk jarum, ditusuk pisau pun ia takkan marah.
Begitu pun ketika menerima sesuatu dari orang yang sangat dicintai. Jangankan diberikan emas, hanya sapu tangan bekas pun sudah menjadi hadiah istimewa.
Sapu tangan bekas itu tidak akan pernah digunakan. Ia seperti jimat yang dibawa-bawa kemana pun pergi. Setiap kali memegang sapu tangan itu, bayangan tentang sosok yang dicintai kembali segar dan hidup.
Itulah cinta dan ridha. Ridha merupakan buah dari akumulasi rasa cinta yang luar biasa. Ridha pula yang memberikan energi untuk para ibu untuk setia setiap saat untuk buah hatinya. Tak peduli malam, susah, capek, yang penting buah hatinya bisa bahagia.
Allah subhanahu wata’ala mempersilahkan hamba-hambaNya yang Ia ridhai untuk masuk kedalam surga. Begitu pun hamba-hambaNya yang juga ridha dengan Allah subhanahu wata’ala.
“Radhiyallaahu ‘anhum, warodhuu ‘anhu.” Allah ridha dengan mereka, dan mereka pun ridha dengan Allah. (QS. Al-Bayyinah: 8)
Tidak heran jika ada seorang pembunuh 100 nyawa bisa masuk surga. Padahal, belum pernah sekalipun ia berbuat baik, kecuali semangatnya untuk taubat dan mencari ridha Allah.
Tidak heran juga jika ada seorang pelacur yang masuk surga lantaran pengorbanannya untuk memberikan minum pada seekor anjing yang sangat kehausan.
Sebaliknya, tidak heran juga jika ada wanita yang baik masuk neraka karena tega mengurung kucing peliharaan hingga mati karena tanpa memberinya makan.
Ridha Allah segalanya. Raihlah ridha itu dengan mengikhlaskan semua amal soleh kita semata-mata karena Allah. Bersyukurlah dan bersabarlah di setiap naik turun anugerah Allah untuk kita.
Raih pula ridha Allah melalui ridha ayah ibu kita. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan, ridha Allah ada pada ridha orang tua. Begitu pun dengan murkaNya.
Ridha Allah segalanya. Raihlah dengan cara apa pun yang kita bisa. Meskipun, begitu banyak orang yang membenci kita. [Mh]