• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 2 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Membalas Keburukan dengan Kebaikan

Keburukan akan memunculkan keburukan. Kebaikan akan melahirkan kebaikan. Tapi bagi orang tertentu, keburukan yang diterima akan dibalas dengan kebaikan.

Mei 17, 2021
in Nasihat, Unggulan
Membalas keburukan dengan kebaikan

Membalas keburukan dengan kebaikan (Ilustrasi, foto: CodePink)

144
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com- Perilaku buruk itu seperti virus. Ia bisa menularkan ke orang-orang di dekatnya. Mereka yang resisten dengan virus itu, tidak ikutan menyerap dan menularkannya ke orang lain. Dirinya mampu menetralisir itu, dan “mengembalikan” virus keburukan dengan kebaikan.

Ah, betapa idealnya mereka yang mampu seperti itu. Atau jangan-jangan hanya ada dalam kisah-kisah para Nabi dan orang-orang soleh sezamannya. Sementara yang hidup di akhir zaman seperti saat ini, sosok seperti itu nyaris punah.

Benarkah? Menyelami sikap mulia itu memang menarik. Menarik bukan karena sudah langka. Tapi sebagai koreksi diri kenapa hal luar biasa itu menjadi begitu imposibel untuk saat ini. Bukankah sikap baik buruk bukan ditujukan untuk awal dan akhir zaman. Tapi bisa terus terjadi di seluruh generasi.

Memori kita menyimpan begitu banyak desain keburukan yang harus dibalas dengan keburukan. Nafsu dan ego pun mendukungnya. Lihatlah semua cerita film yang mungkin sering kita cerna. Kisah diawali dengan berkuasanya keburukan. Dan kisah pun bergeser dengan lahirnya kebaikan. Kemudian, kebaikan akan menumpas keburukan. Dan, penonton pun puas.

Kisah ini berulang dan terus berulang. Tentu dengan langgam yang berbeda. Warna yang berganti. Dan tokoh pemeran yang berubah, tapi tetap dengan desain cerita yang sama. Bertahun-tahun kita mencerna itu sebagai hidangan lezat.

Cerita film dan memori kita boleh jadi terlalu sederhana untuk mengurai bahwa keburukan itu perilaku atau sifat. Bukan orangnya. Ia persis seperti virus yang bisa menempel pada siapa pun. Kemudian menggerogoti hal-hal baik dari dalam dan mendominasinya menjadi sifat utama.

Dengan kata lain, orang itu hanya wadah. Sementara perilaku buruk adalah isi wadah itu. Kenapa tidak ditumpahkan saja isinya, tanpa harus memecahkan wadahnya.

Bagaimana dengan hukuman mati? Islam tidak memaksudkan itu sebagai balas dendam. Melainkan, sebagai cara preventif agar virus keburukan itu tidak mudah menular ke orang lain. Dengan hukuman yang keras itu, dikorbankan satu orang demi menyelamatkan jutaan lainnya agar tidak ikut tertular penyakit yang sama. Dan itu pun dilakukan dengan proses hukum yang panjang dan teliti.

Sebenarnya, kisah nyata dalam keseharian kita sudah sangat cukup menerangkan pentingnya membalas keburukan dengan kebaikan. Sayangnya, hal itu seolah samar. Tak bisa terlihat jelas dengan mata biasa kita.

Perhatikan sosok mulia dari seorang ibu. Ia rela menelan “keburukan” anak-anaknya untuk digantikan dengan sebuah kepuasan sebagai sosok ibu. Siang malam ia diganggu. Bukan satu dua hari saja. Melainkan, dalam hitungan tahun.

Semua gangguan yang dirasakan ibu sama sekali tak terbersit untuk dibalas dengan gangguan yang sama ketika anak-anaknya dewasa. Ibu begitu puas karena telah berhasil menyuntikkan energi kebaikan untuk mengisi jiwa anak-anaknya walaupun keburukan telah menjadi hidangannya setiap saat.

Alquran mengajarkan, idfa’ billati hiya ahsan. Tangkallah keburukan itu dengan yang paling baik. Maka, permusuhan yang pernah merasuk akan berubah menjadi persahabatan penuh kasih sayang.

Jadi, bukan orangnya yang buruk. Tapi sifatnya. Karena semua orang terlahir dengan fitrah, kesucian. Lingkunganlah yang mencelupnya menjadi warna ini dan itu.

Sebarkanlah energi kebaikan maka kebaikan akan menjadi dominan. Jangan pernah takluk dengan pancingan keburukan. Karena membalas keburukan dengan keburukan hanya akan menyuburkan keburukan.

Mulailah dari diri kita. Mulailah dari hal kecil. Dan niatkan, dengan cara inilah kita membalas kebaikan Allah yang tak ada bilangan jumlahnya. (Mh)

 

 

Tags: membalas keburukan dengan kebaikanMuhasabahNasihat
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Bumbu-Bumbu Keharmonisan Keluarga

Next Post

Resep Lodeh Ikan Panggang

Next Post
Resep Lodeh Ikan Panggang

Resep Lodeh Ikan Panggang

Masa 4 Tahun Lalu, Sebelum Covid Melanda

Masa 4 Tahun Lalu, Sebelum Covid Melanda

Bercinta dalam Ikatan Pernikahan yang Sah

Bercinta dalam Ikatan Pernikahan yang Sah

  • Perang Pemikiran, Louis IX, dan Alasan Kenapa Umat Hari Ini Diam Atas Palestina

    Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1431 shares
    Share 572 Tweet 358
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3062 shares
    Share 1225 Tweet 766
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7450 shares
    Share 2980 Tweet 1863
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4957 shares
    Share 1983 Tweet 1239
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5084 shares
    Share 2034 Tweet 1271
  • Pengumpulan Al-Qur’an di Masa Utsman bin Affan 

    898 shares
    Share 359 Tweet 225
  • BNPB Umumkan Satu Santri Meninggal Dunia Akibat Ambruknya Bangunan Ponpes di Sidoarjo

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Smesco Indonesia Gandeng LPPOM MUI Perkuat Penetrasi Produk Halal UMKM di Indonesia

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny Ambruk saat Ratusan Santri tengah Shalat Berjamaah

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Global Peace Convoy Indonesia Minta Pemerintah Kawal Relawan di Global Sumud Flotilla

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga