• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 7 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Melatih Sabar dalam Hinaan

Januari 9, 2025
in Nasihat
Ketika Rumah Tangga tanpa Cinta

Ilustrasi, foto: suburbantourist.ca

79
SHARES
606
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

HINAAN dan celaan bisa datang dari mana saja: dari atas, samping, dan bawah. Jangankan orang biasa saja, sosok mulia pun tak luput dari hinaan dan celaan.

Salah seorang cucu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam terkenal memiliki sifat sabar, bijak, dan arif menyikapi hinaan dan celaan. Beliau adalah Hasan bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhuma.

Beliau lahir pada tahun 625 masehi, atau sekitar 2 tahun setelah peristiwa hijrah dari Mekah ke Madinah. Beliau lahir ketika usia kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berusia 55 tahun. Ada kurang lebih 7 hingga 8 tahun, Hasan berinteraksi dengan kakek tercinta.

Masa-masa fitnah umat Islam marak terjadi di saat ayahnya, Ali bin Abi Thalib diangkat sebagai khalifah menggantikan Usman bin Affan radhiyallahu ‘anhu. Karena di saat yang sama ada tokoh lain yang juga mengklaim sebagai khalifah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan.

Konflik terbuka pun tak terhindari. Bahkan, begitu banyak nyawa yang gugur karena adanya dualisme kekhalifahan ini. Termasuk yang juga menjadi korban adalah Hasan bin Ali. Begitu pun dengan Husain.

Termasuk yang ikut gugur sebagai syuhada adalah sang khalifah sendiri, yaitu Ali bin Abi Thalib. Beliau dibunuh saat menunaikan shalat.

Umat Islam saat itu sebagiannya bersepakat untuk mengangkat Hasan sebagai pengganti ayahnya. Ia pun resmi menjadi Khalifah di Bulan Januari tahun ke-41 Hijriyah.

Sayangnya, cucu Nabi ini hanya bersedia menjadi khalifah sekitar 6 bulan. Hal itu terjadi setelah pihak Muawiyah mengerahkan pasukan untuk meminta Hasan turun dari jabatan.

Akibatnya, begitu banyak orang yang menghinanya. Macam-macam hinaan, baik langsung maupun tidak langsung ia rasakan. Ia dituduh penakut, dituduh pengkhianat, dan lainnya.

Salah seorang sahabat Nabi bernama Jubair bin Nafir mengkomfirmasi langsung ke Hasan atas pengunduran dirinya.

Hasan mengatakan, “Aku bukan orang yang rela menghinakan kaum muslimin. Aku tidak mau kalian saling membunuh hanya karena berebut kekuasaan.”

Hinaan datang bukan hanya dari yang dahulunya mendukung Hasan, terlebih lagi dari yang sebelumnya memang memusuhi Hasan dan Ali bin Abi Thalib.

Ada seorang pejabat dari pihak di luar Hasan yang menghinanya sangat luar biasa. Ia bernama Marwan bin Hakam. Di setiap pidatonya, ia selalu menghina Hasan dan Ali.

Bahkan, ia mengutus orang secara khusus untuk disampaikan kepada Hasan bin Ali. Isi pesan itu berupa hinaan. Sebuah hinaan yang disampaikan secara resmi dari seorang pejabat kepada mantan pejabat.

Hasan menjawab hinaan itu, juga secara resmi, “Silakan kembali kepada atasanmu. Sampaikan bahwa aku tidak akan membalas pesannya. Biarlah Allah yang akan membalasnya.”

Beberapa tahun kemudian, Hasan bin Ali dikabarkan meninggal dunia secara ‘tidak wajar’. Ia diduga diracun oleh orang dekatnya atas suruhan penguasa yang tidak suka dengannya.

Cucu tersayang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ini wafat di usia 45 tahun. Para sahabat Nabi menyaksikan bahwa Hasan tidak pernah marah, membalas hinaan, dan sebagainya. Bahkan, sejarah mencatat, ia rela mundur sebagai khalifah demi persatuan umat Islam.

Sebagian ulama dan ahli sejarah memasukkan kekhalifahan Hasan bin Ali yang hanya beberapa bulan ini sebagai Khulafaur Rasyidin, penerus kekhalifahan Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali radhiyallahu ‘anhum.

**

Jangan pernah menganggap bahwa menjadi orang baik akan terbebas dari hinaan dan cacian. Sebaliknya, semakin baik seseorang, semakin berat ujiannya. Dan ujian itu antara lain datangnya berbagai hinaan. Langsung maupun tidak.

Bahkan manusia paling mulia pun, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tak luput dari hinaan dan cacian hingga saat ini. Dan Nabi telah meneladani kita bagaimana menyikapi semua hinaan itu.

Jangan pernah ‘kapok’ menjadi orang baik karena banyaknya hinaan. Bersabarlah, karena memang itulah ujiannya. [Mh]

 

 

 

Tags: Melatih Sabar dalam Hinaan
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Maladewa Sebagai Negara Terkecil di Asia

Next Post

Rajab Mubarak

Next Post
Rajab Mubarak

Rajab Mubarak

Lima Kuliner Khas Pati yang Wajib Kamu Coba

Lima Kuliner Khas Pati yang Wajib Kamu Coba

Mewaspadai Benih Kemunafikan

Mewaspadai Benih Kemunafikan

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7470 shares
    Share 2988 Tweet 1868
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3081 shares
    Share 1232 Tweet 770
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1453 shares
    Share 581 Tweet 363
  • Mata Uang Baru Bernama Relevansi

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4965 shares
    Share 1986 Tweet 1241
  • Tim Tanggap Darurat PT Freeport Indonesia Temukan Seluruh Pekerja yang Terjebak

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5091 shares
    Share 2036 Tweet 1273
  • Istri Pulang ke Rumah Ortu, Apakah Suami Wajib Menafkahi

    3612 shares
    Share 1445 Tweet 903
  • Laju Peduli Raih Penghargaan UPZ Teraktif 2025 dari Baznas Tangsel

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
  • Tips Membedakan Kerupuk Kulit Babi dan Kulit Sapi

    689 shares
    Share 276 Tweet 172
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga