• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 14 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Kok Nyamuk Diobatin

Januari 30, 2024
in Nasihat
Kok Nyamuk Diobatin

Ilustrasi, foto: blogspot.com

87
SHARES
666
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

KENAPA nyamuk diobatin, bukan diracunin?

Kita sudah terbiasa dengan sebutan ‘obat nyamuk’ dan bukan ‘racun nyamuk’. Padahal, yang dimaksud dengan obat nyamuk adalah racun nyamuk.

Artinya, yang dimaksud dengan obat nyamuk bukan mengobati nyamuk, tapi membunuh nyamuk. Dan kenyataannya memang racun, bukan obat.

Kenapa? Karena ini tentang bagaimana membuat nyaman calon pembeli. Kalau pembeli nyaman, maka mereka akan membeli dengan sukarela.

Bandingkan dengan istilah ‘racun tikus’. Rasanya, tidak ada produk yang menggunakan diksi ini. Mereka memperhalus dengan istilah ‘pembasmi tikus’.

Karena istilah ini terlanjur menyebar, produk ini menjadi kurang laku. Calon konsumen merasa takut kalau yang akan jadi korban adalah bukan hanya tikus. Tapi makhluk lain yang tidak diinginkan untuk kena racun.

Begitu pun dengan cairan pembasmi kuman di lantai rumah. Diksi ini diperhalus lagi menjadi cairan pembersih lantai. Bayangkan jika namanya ‘cairan racun kuman’.

Meski substansinya sama, karena pilihan diksi, maka kesannya akan berbeda. Begitu pun dalam dakwah atau ajakan untuk berbuat baik.

Berhati-hatilah dengan pilihan diksi. Karena salah memilih istilah, orang bukan mengikuti ajakan untuk kebaikan, justru sebaliknya akan lari dari kebaikan.

Contoh, ajakan ‘jalinlah ukhuwah’ atau ‘jalinlah persatuan’ harus didahulukan daripada ‘jangan berpecah belah’. Begitulah kalimat mulia dari Al-Qur’an: berpegang teguhlah dengan tali Allah dan jangan berpecah belah.

Dalam istilah yang lain, Al-Qur’an menyebut basyiran wa nadziran: kabar gembira dan peringatan. Kabar gembira selalu didahulukan daripada memberi peringatan.

Diksi membentuk rasa bahasa. Jika rasanya menenangkan, maka orang akan merasa tak perlu curiga, takut, apalagi menjauh. Orang akan merasa nyaman dan menemukan solusi dari masalah yang dihadapi.

Dakwah itu seperti dokter yang menghadapi pasien. Dokter akan mendahulukan apa yang sebaiknya dimakan atau diminum pasien supaya sembuh, daripada memberitahukan apa penyakit dan bahayanya.

Mengobati seseorang harus didahulukan dengan membangun optimis dan kenyamanan tentang dirinya. Bukan memvonis bahaya dan akibatnya.

Maha Benar Allah dalam firman-Nya, “Maka berkat rahmat Allah, engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu….” (QS. Ali Imran: 159)

Kalau nyamuk saja dengan diksi obat, apalagi untuk hati manusia. Dan obat hati yang pertama adalah senyum persahabatan dan persaudaraan dengan mereka. [Mh]

 

 

Tags: Kok Nyamuk Diobatin
Previous Post

Alasan Wanita Jepang Enggan Memiliki Anak

Next Post

Implementasi Makna Qawwamah dan Optimalisasinya

Next Post
Implementasi Makna Qawwamah dan Optimalisasinya

Implementasi Makna Qawwamah dan Optimalisasinya

Indonesia Menuju Baldatun Toyyibatun Wa Rabbun Ghofuur

Indonesia Menuju Baldatun Toyyibatun Wa Rabbun Ghofuur

Mantan Pendeta Ini Masuk Islam Setelah 45 Tahun Mengabdi untuk Gereja

Mantan Pendeta Ini Masuk Islam Setelah 45 Tahun Mengabdi untuk Gereja

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga