• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 11 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Ketika Iman Begitu Nikmat

November 17, 2025
in Nasihat
Tak Ada Doa yang Sia-sia
67
SHARES
513
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

KEIMANAN itu anugerah paling mahal. Ketika iman begitu nikmat, tak satu pun di dunia ini yang bisa menyamainya.

Ada sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang bernama Nu’man bin Muqarrin radhiyallahu ‘anhu. Ia berasal di sebuah wilayah antara Mekah dan Madinah.

Nu’man masuk Islam tergolong telat. Ia tidak mengikuti perang Badar dan Uhud, karena waktu itu ia memang belum masuk Islam. Ia masuk Islam setelah usainya perang Uhud. Tapi setelah itu, tak satu pun peperangan yang luput dalam hidupnya, hingga akhir hayat.

Suatu hari di masa Kekhalifahan Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu. Khalifah mencari-cari Nu’man bin Muqarrin untuk sebuah keperluan. Ternyata, Nu’man sedang shalat di Masjid Nabawi.

Khalifah Umar duduk di samping Nu’man yang sedang shalat. Ia menunggu hingga Nu’man selesai shalat.

“Aku ada tugas untukmu,” ucap Khalifah Umar ketika Nu’man selesai shalat.

“Kalau untuk menjadi stafmu, berada di ruangan, aku tidak mau,” jawab Nu’man.

“Aku menugaskanmu untuk menjadi panglima perang,” ucap Khalifah Umar.

“Nah kalau itu aku mau,” jawab Nu’man begitu lugas.

Khalifah Umar menjelaskan kalau wilayah Persia yang baru ditaklukkan mulai muncul konsolidasi perlawanan. Salah satunya di wilayah Isfahan dan Nahawand, wilayah Persia saat itu.

Nu’man menyambut perintah Khalifah Umar dengan begitu semangat. Melalui rekomendasi khalifah, ia mengumpulkan seluruh pasukannya untuk bersiap di wilayah Kufah, Irak saat ini.

Sebelumnya, Nu’manlah sosok yang begitu berperan dalam penaklukan Persia. Ia bersama beberapa sahabat lain yang menjadi perwakilan pasukan Islam untuk bernegosiasi dengan kaisar Persia.

Ketika berada di kota dekat istana, warga Persia yang gemerlap begitu heran dengan penampilan para sahabat Nabi yang sangat sederhana itu. Mereka memandang dengan kesan melecehkan. Tapi, justru mereka yang dilecehkan inilah yang akhirnya menaklukan.

Setelah semua pasukan siap di Kufah, Nu’man menyiapkan strategi. Salah satunya, kemungkinan akan melakukan pengepungan di istana Sassania di Nahawand.

Benar saja. Para pemberontak di wilayah itu kocar-kacir. Mereka berkumpul di balik benteng besar di sekitar istana Raja Sassania. Padahal, pasukan mereka sangat banyak.

Nu’man dan pasukan melakukan pengepungan. Tapi, berhari-berhari pengepungan, pasukan musuh tak juga menyerang. Sementara untuk merobohkan benteng bukan perkara mudah.

Nu’man membuat strategi tipuan. Dihembuskan isu seolah-olah ada kabar bahwa Khalifah Umar wafat. Oleh karena itu, seluruh pasukan seolah-olah bersedih, putus asa, dan meninggalkan area pertempuran.

Namun, di balik strategi itu, Nu’man sudah merasakan firasat lain tentang dirinya. Ia mengatakan kepada pasukan, “Semoga Allah subhanahu wata’ala memenangkan perang kita ini. Dan semoga, Allah subhanahu wata’ala menganugerahkanku syahid.”

Seluruh pasukan pun seolah membongkar tenda. Mereka tampak sangat sedih dan tak bersemangat. Mereka terlihat seperti akan pulang dengan lunglai.

Pasukan musuh yang berada di balik benteng terpancing. Tak lama ketika pasukan muslim terlihat sedang sibuk membongkar tenda, mereka menyerang secara mendadak. Padahal, ada pasukan lain yang langsung dipimpin Nu’man tengah bersiap tak jauh dari situ.

Akhirnya, terjadilah ‘benturan’ dua pasukan yang sangat dahsyat. Pasukan musuh merasa terjebak. Tapi, mereka sulit untuk kembali. Mau tidak mau, mereka harus menghadapi pasukan Nu’man.

Pasukan Islam menang dalam pertempuran dahsyat ini. Persis, seperti doa yang dipanjatkan panglima mereka: Nu’man bin Muqarrin. Begitu pun syahidnya beliau.

Kabar kemenangan dan syahidnya Nu’man akhirnya tiba ke telinga Khalifah Umar. Ia pun mengumumkan berita duka itu di mimbar masjid Nabawi. Ia menyampaikannya dengan menangis di depan para sahabat yang hadir. Peristiwa itu terjadi di tahun ke-21 hijriyah.

**

Untuk sebagian orang, nikmat Iman adalah puncak dari segala nikmat. Tak ada kenikmatan yang lebih ‘manis’ dari itu.

Ia tetap bergairah menebus segala kesusahan hidup, pahitnya segala cobaan, bahkan kematian sekali pun; demi bisa meraih ridha Allah dalam hidup ini.

Tak ada pangkat yang lebih mulia dalam hidup ini kecuali wafat dalam keadaan husnul khatimah: sebuah akhir yang baik dalam ridha Allah subhanahu wata’ala. [Mh]

Tags: Ketika Iman Begitu NikmatNu'man bin Muqarrin
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Posisi Sosial dan Beban Moral Suami Istri

Next Post

Kisah Malaikat Bercadar yang Jadi Jalan Hidayah bagi Seorang PSK

Next Post
Masih tentang Mentalitas Masih Bisa Lagi

Kisah Malaikat Bercadar yang Jadi Jalan Hidayah bagi Seorang PSK

Tabligh Akbar ODOJ 2025 Tekankan Sikap Bijak dan Konsistensi Ibadah

Tabligh Akbar ODOJ 2025 Tekankan Sikap Bijak dan Konsistensi Ibadah

Hukum Mensteril Kucing

Hukum Mensteril Kucing

  • Kebakaran Gedung Terra Drone dan Korban Tewas yang Hamil Tua

    Kebakaran Gedung Terra Drone dan Korban Tewas yang Hamil Tua

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3265 shares
    Share 1306 Tweet 816
  • Beri Bantuan Biaya Kuliah, Sultan HB X Minta Data Mahasiswa Asal Aceh, Sumbar dan Sumut ke Perguruan Tinggi di DIY

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 Culture: Then and Now

    89 shares
    Share 36 Tweet 22
  • Cara Mendapatkan Syafaat di Hari Kiamat

    139 shares
    Share 56 Tweet 35
  • Muslim LifeFair 2025 Sukses Digelar di JICC, Hadirkan Ratusan Industri Halal

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Pesantren 4.0: Teknologi Sudah Canggih, Tapi Pintu Masih Tertutup untuk Santri Neurodivergen

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Pemerintah Provinsi Sumbar Catat 1.341 ha Sawah Masyarakat Gagal Panen Akibat Bencana

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5199 shares
    Share 2080 Tweet 1300
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7695 shares
    Share 3078 Tweet 1924
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga