IKHLAS itu murni, bersih, tulus. Meski istimewa, kekuatan ikhlas banyak diabaikan orang.
Tidak semua orang mau mendengar nasihat atau omongan seseorang. Ada tiga kelompok dari mereka. Yaitu, orang kaya, orang berilmu, dan orang berkuasa.
Siapa pun yang bicara pada orang kaya, umumnya akan dipandang ‘sebelah mata’. Apalagi menasihati orang kaya. Karena mereka merasa cukup dan tak butuh masukan orang lain.
Begitu pun kepada orang berilmu. Nasihat yang diarahkan kepada orang berilmu tak ubahnya seperti seorang siswa yang sedang latihan presentasi di depan gurunya.
Satu lagi, nasihat yang ditujukan kepada penguasa. Karena penguasa sudah terbiasa menyampaikan instruksi dan arahan, bukan sebaliknya.
Namun begitu, ada satu sosok yang memiliki pengaruh kuat untuk mereka yang kaya, berilmu, dan berkuasa. Yaitu, seorang yang memiliki nilai keikhlasan yang istimewa.
Itulah kenapa para Nabi dan Rasul kata-kata dan nasihatnya begitu kuat. Kata-kata dan nasihatnya bisa ‘menembus’ tiga kalangan itu: orang kaya, ilmuwan, dan penguasa.
Para Nabi dan Rasul itu umumnya orang biasa, seperti masyarakat pada umumnya. Tapi siapa pun tak menganggap sepele ucapannya. Kenapa? Karena Allah subhanahu wata’ala sudah menyiapkan para Nabi dan Rasul itu dengan nilai keikhlasan yang istimewa.
Kepada siapa pun: orang kaya, ilmuwan, penguasa; para Nabi tegas bicara apa adanya. Dan mereka menegaskan bahwa tidak ada keinginan untuk mengharapkan upah dari seruan mereka.
Allah subhanahu wata’ala menggambarkan keikhlasan mereka, “…Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.” (QS. Asy-Syu’ara: 180)
Keikhlasan menjadikan seseorang bicara tanpa beban, berperilaku konsisten tidak mencla-mencle, dan seterusnya. Hal inilah yang menjadikan semua pihak termasuk tiga kelompok itu tidak bisa memanipulasi dan merendahkan orang yang ikhlas.
Bahkan, Iblis pun tak mampu memanipulasi orang yang ikhlas. Meskipun, ia sangat mampu memperdaya orang kaya, orang berilmu, penguasa, apalagi orang kebanyakan.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Iblis berkata, ‘Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pastiaku akan menyesatkan mereka semuanya.
“Kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas di antara mereka.” (QS. Al-Hijr: 39-40)
Jadi, kalau kita ingin punya kekuatan super yang tak mampu dikalahkan siapa pun termasuk iblis dan setan, belajarlah untuk selalu ikhlas dalam segala hal.
Tak ada yang bernilai sehingga bisa mempengaruhi hati orang yang ikhlas, kecuali balasan dari Allah subhanahu wata’ala. [Mh]