KURANG itu bukan sekadar tentang harta. Melainkan juga, penampilan, kebiasaan, pola pikir, dan lainnya.
Interaksi dengan orang lain akan membuka sisi lain tentang orang itu tanpa ia ucapkan. Mulai dari interaksi dengan anggota keluarga, tetangga, teman, dan rekan kerja.
Misalnya, kita akan menemukan bahwa teman kita itu boros, pelit, nyantai, merasa lebih tahu, minder, ceroboh, usil, kepo, dan masih banyak lagi. Mungkin di sisi yang berbeda, sang teman pun melihat karakter lain kita yang di luar dugaannya.
Sisi kurang dari seseorang itu lahir dari berbagai sebab. Bisa dari pola asuh sejak kecil. Bisa juga memang budaya daerah asal. Masih banyak lagi sebab yang menjadikan seseorang mengkarakter dengan kekurangannya.
Artinya, dia tidak merasa kurang walaupun orang lain menilainya sebagai kekurangan. Dan kalau dikritik, sulit untuk diterima. Kalau pun diterima, hanya sekadar penerimaan sopan santun, tapi tidak diamalkan untuk kebiasaan berikutnya.
Nah, pertanyaannya: bagaimana sikap kita? Apa terus maksa untuk kritik dan meluruskan, atau abaikan saja selama bukan hal yang prinsip seperti meninggalkan shalat dan sejenisnya.
Di sinilah dituntut kepiawaian kita dalam bergaul dan berhubungan baik dengan seseorang. Pilihannya mungkin hanya dua: ngalah demi keakraban, atau tegur meski berakibat renggang hubungan.
**
Ada istilah dalam ilmu akhlak yang disebut dengan taghaful. Maknanya melupakan atau mengabaikan kekurangan orang lain demi merawat keakraban, selama bukan hal yang prinsip.
Imam Ahmad rahimahullah mengatakan, 90 persen akhlak yang baik itu ada pada sikap taghaful.
Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah mengatakan, “Orang mulia adalah yang sering pura-pura tidak tahu.”
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah mengatakan, “Melupakan kesalahan orang lain adalah sifat orang-orang mulia, karena manusia tidak lepas dari salah dan dosa.”
Ya, capek juga sih kalau bertemu dengan sahabat yang dibahas tak jauh dari soal sudah mandi apa belum, pakai sandal atau sepatu, lebih sehat minum air es atau hangat, ngomong cara bawel atau jaim, dan lainnya. [Mh]