MERASA sendiri itu bisa memunculkan dua keadaan. Bisa rasa takut, bisa juga berpeluang melakukan kemaksiatan.
Sebagian orang ada yang merasa takut kalau sendiri. Terlebih lagi jika sendirinya di malam hari. Bisa di dalam rumah, apalagi di luar.
Kenapa ada rasa takut? Karena ia merasa lemah. Tidak akan mampu melawan bahaya yang terlihat maupun yang tidak.
Ada lagi yang beranggapan, kalau takut dengan yang terlihat seperti begal atau maling, mungkin bisa lari atau berteriak minta tolong. Tapi kalau takutnya sama setan, mau lari kemana?
Itu di satu sisi. Dalam sisi yang lain, merasa sendiri bisa menjadi seperti peluang untuk melakukan maksiat. Karena tidak ada orang yang akan melihat apa yang ia lakukan, seseorang merasa ‘aman’ melakukan dosa.
Dengan kata lain, merasa sendiri itu pertanda bahwa iman kepada Allah sangat lemah. Orang yang merasa takut ketika sendiri menandakan bahwa Allah tidak hadir dalam hatinya.
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu hampir diketahui keberadaannya oleh orang-orang musyrik saat berada dalam gua, Nabi mengatakan kepada Abu Bakar, “Jangan takut, sesungguhnya Allah bersama kita.”
Inilah pelajaran tentang keimanan yang disampaikan Rasulullah untuk Abu Bakar saat itu dan kita semua saat ini. Bahwa, jika Allah hadir dalam hati kita, maka tidak ada yang perlu ditakutkan.
Begitu pun dalam sendiri karena ingin bebas bermaksiat, menunjukkan bahwa imannya kepada Allah sebatas di saat ada orang banyak. Ketika tidak ada orang, imannya lenyap.
Orang yang bagus imannya akan merasakan adanya pengawasan Allah, di mana pun kita berada. Allah Maha Mengetahui, Allah Maha Melihat, dan Allah Maha Mengawasi.
Siapa yang hanya takut kepada Allah, maka Allah akan cabut dalam hatinya ketakutan kepada yang lain. Sebaliknya, siapa yang tidak takut kepada Allah, maka akan tumbuh dalam hatinya berbagai ketakutan.
Jadi, jangan pernah merasa sendiri, karena Allah selalu bersama kita, di mana dan kapan pun kita berada. Tak akan ada yang bisa menghalangi pengawasan Allah terhadap kita. [Mh]