HARAPAN itu seperti nyawa. Jika mati, matilah semua fungsi jasad, meskipun masih muda, kuat, dan bagus.
Ada pengalaman menarik dari penggalan kisah Khalifah Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu. Beliau begitu hati-hati dalam menjaga amanah kekuasaan.
Suatu malam, Sayidina Umar berkeliling ke pelosok negeri secara sembunyi-sembunyi, tanpa pengawalan dan seremonial pencitraan.
Sepertinya beliau sangat khawatir kalau di saat tidur nyenyaknya, ada rakyat yang tidak bisa tidur karena kelaparan. Dengan wajah apa ia akan menghadap Allah untuk mempertanggungjawabkan amanahnya.
Benar saja. Ia menemukan suatu hal yang aneh dari balik dapur rumah yang sangat sederhana. Malam itu, terdengar suara anak yang menangis minta makan kepada ibunya. Sementara ibunya mengatakan, “Belum matang, Nak!”
Memang, terdengar dari balik dapur suara seperti orang yang sedang memasak. Tapi entah apa yang sedang dimasak.
Khalifah Umar menunggu lama hingga anak kecil itu bersuara, “Aku lapar, Bu!” Dan lagi-lagi, suara sang ibu menjawab lirih, “Belum matang, Nak!”
Rasanya, tidak mungkin masakan apa pun yang masih belum matang dengan waktu yang begitu lama. Apa gerangan yang dimasak sang ibu?
Umar mengetuk pintu dan bertemu sang ibu. Khalifah kedua umat Islam ini begitu terperanjat manakala tahu kalau yang dimasak sang ibu hanya batu.
Kenapa batu? Begitulah yang ditanyakan Umar kepada sang ibu. Ibu itu pun menjelaskan, hanya dengan cara itu harapan hidup anak-anaknya bisa terus menyala.
Sayidina Umar menangis. Ia malu di hadapan Allah. Ia malu kepada Rasulullah. Ia malu terhadap dirinya sendiri. Khalifah macam apa yang tidak menyadari kalau ada rakyatnya yang tetap menyalakan harapan keluarga hanya dengan memasak batu.
**
Hidup ini memang ujian. Bentuknya bisa apa saja. Termasuk krisis ekonomi yang menjadikan rakyat tak punya sesuatu untuk hidup layak.
Tapi, jangan biarkan mereka benar-benar kehilangan segalanya. Termasuk harapan untuk bisa keluar dari krisis.
Meskipun, jangan juga berikan harapan kepada mereka seperti ibu yang hanya mampu memasak batu. [Mh]