ChanelMuslim.com- Seorang ibu majikan tercenung mendapati foto pembantu rumah tangganya. Foto itu begitu bagus, bahkan sangat bagus melampaui tubuh aslinya.
Di foto itu, tampak pembantu rumah tangganya sedang bersandar di salah satu mobil miliknya. Mobil itu kebetulan sedang diparkir persis di halaman depan rumahnya.
Sang majikan menemukan foto “luar biasa” itu di sebuah aplikasi medsos milik sang pembantu. Tak seorang pun menyangka kalau foto itu tentang seorang pembantu rumah tangga.
Beberapa waktu berselang, tiba-tiba sang pembantu memohon izin ke ibu majikan untuk mengundurkan diri. Hal itu karena menurutnya ada orang kaya yang melamarnya untuk dijadikan istri.
Setelah diizinkan, sang pembantu pergi. Tak ada kabar setelah itu. Hingga sebulan kemudian, ia datang lagi dan meminta ke sang majikan untuk bekerja lagi sebagai pembantu rumah tangga.
“Bukankah kamu sudah menjadi istri orang kaya?” ujar sang ibu majikan agar terheran.
Sang pembantu tiba-tiba terdiam. Ia seperti menahan rasa malu. Kemudian ia menjelaskan, “Keadaan mantan suamiku itu tidak sesuai dengan fotonya!”
Rupanya, bukan hanya dirinya yang memanipulasi diri melalui medsos. Laki-laki yang ia incar pun ternyata melakukan hal yang sama.
**
Inilah era di mana dunia larut dengan manipulasi alias tipu-tipu. Wajah keriput bisa mulus di sebuah aplikasi. Kulit hitam terlihat begitu putih seperti orang Korea. Orang miskin menjadi terlihat sangat kaya. Dan orang bodoh tampak terkesan sangat pintar.
Tipu-tipu ini merebak di semua lini. Berita bohong menjadi sangat benar. Dan yang benar menjadi tampak seperti hoaks.
Di dunia politik lebih fantastis lagi. Jutaan bahkan milyaran manusia bisa ditipu hanya dengan olahan manipulasi seperti ini. Jangan heran jika orang dungu bisa menjadi pemimpin sebuah negeri. Orang culas bisa menjadi sosok teladan jutaan orang.
Sebagian orang menyebut saat ini sebagai era Dajjal. Era di mana yang bohong menjadi benar, dan yang benar menjadi dusta.
Jaga diri dan keluarga di era ini. Karena boleh jadi, bukan manipulasi yang menyengsarakan hidup kita. Tapi justru, kita yang tidak bisa hidup tanpa manipulasi. Na’udzubillah. [Mh]