BERCERMIN ke sosok yang lebih baik akan memunculkan gairah untuk beramal.
Tiada sosok sahabat Nabi yang paling baik melebihi Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Beliau selalu beramal dengan hal-hal yang di luar kemampuan yang lain.
Suatu kali Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada para sahabat, “Siapa yang hari ini sedang berpuasa?” Abu Bakar menjawab, “Saya.”
Nabi bertanya lagi, “Siapa yang hari ini sudah mengiringi jenazah?” Abu Bakar menjawab, “Saya.”
Nabi bertanya lagi, “Siapa yang hari ini sudah memberi makan orang miskin?” Abu Bakar menjawab, “Saya.”
Nabi bertanya yang keempat kalinya, “Siapa yang hari ini sudah menjenguk orang sakit?” Abu Bakar menjawab, “Saya.” (HR. Muslim)
Alkisah, Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu ingin sekali mengalahkan amal istimewa Abu Bakar. Ia melihat-lihat kebaikan apa yang dilakukan Abu Bakar, maka ia akan ikut mengamalkannya dengan yang kualitas yang lebih baik.
Akhirnya, ada kebiasaan Abu Bakar saat menjadi Khalifah yang menarik perhatian Umar. Selepas shalat Subuh, beliau kerap mengunjungi sebuah gubuk di pelosok Madinah. Tapi, Umar tidak mengetahui gerangan amal apa yang dilakukan sahabatnya itu.
Ia mengawasi sahabatnya itu dari kejauhan. Setelah Abu Bakar meninggalkan gubuk itu, Umar masuk kedalam gubuk.
Di dalam gubuk, ia menjumpai seorang nenek yang terbaring. Kedua matanya buta. Tak ada hal menarik di dalam gubuk itu.
Umar bertanya ke nenek itu, “Apa yang dilakukan lelaki tadi di dalam gubuk ini?”
“Setiap pagi, orang itu datang kesini. Ia membersihkan ruangan gubuk ini. Ia selalu menyediakan makanan untukku. Setelah itu, ia pergi tanpa mengucapkan apa pun,” ungkap nenek itu.
Mendengar itu, Umar pun menangis. Betapa luar biasanya, seorang Khalifah yang merupakan pemimpin tertinggi bisa menyempatkan diri untuk hal seperti ini.
**
Kadang kita terjebak dalam nilai subjektif besar dan kecil sebuah amal. Yang nilai besar adalah yang mencakup urusan orang banyak. Sementara yang kecil untuk urusan segelintir orang.
Padahal, bagaimana mungkin sebuah amal besar terlaksana dengan baik jika yang kecil terlewatkan begitu saja.
Lakukanlah kebaikan dari yang terdekat dengan kita, meskipun urusannya tampak sepele. Lakukanlah dengan konsisten meskipun tak ada yang memuji kita.
Selalulah bercermin dengan sosok yang lebih baik dari kita, dengan begitulah amal baik kita akan meningkat. [Mh]