BANYAKLAH berdoa, meminta kepada Allah. Karena itulah kekuatan yang Allah sediakan untuk kita.
Doa itu ibadah. Semakin banyak kita berdoa, semakin banyak pula pahala yang Allah anugerahkan untuk kita.
Doa juga menunjukkan pengakuan tulus seorang hamba kepada keagungan Allah, kemurahan-Nya, dan kasih sayang-Nya.
Pertanyaannya, kenapa kita baru merasa perlu berdoa ketika semua jalan seperti buntu. Padahal doa dirancang untuk dilakukan di awal ikhtiar kita.
Perhatikanlah ketika akan makan, apakah kita makan dulu baru berdoa, atau sebaliknya. Begitu pun ketika akan pergi meninggalkan rumah, apakah kita berdoa dulu sebelum berangkat, atau sesudah berada di tengah jalan.
Namun kenapa, dalam hal ikhtiar, adakalanya doa menjadi hal terakhir ketika ikhtiar mengalami jalan buntu.
Islam membimbing kita untuk berdoa sebelum melakukan sesuatu. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan Allah, baik atau buruk, mendahului semua kemampuan ikhtiar kita.
Hasil akhir sebuah ikhtiar tidak diukur dari ikhtiar itu sendiri. Melainkan dari keputusan Allah terhadap ikhtiar yang kita lakukan. Dan apa yang Allah putuskan sudah melampaui ikhtiar kita itu sendiri.
Seorang ulama, Ibnu Atha’illah As-Sakandari, menyatakan bahwa ketika Allah akan menganugerahkan sesuatu kepada seorang hamba, maka Allah gerakkan lisan sang hamba untuk memintanya kepada Allah.
Allah subhanahu wata’ala bukan sekadar memberikan fasilitas berdoa untuk kita. Tapi, Allah mewajibkan atau menyuruh kita untuk meminta kepada-Nya.
“Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah (berdoa) kepada-Ku akan masuk ke neraka jahanam dalam keadaan hina.” (QS. Gafir: 60)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kita bagaimana berdoa. Yaitu, mengawali doa dengan pujian kepada Allah dan bershalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Jadi, jangan anggap ringan berdoa. Dan jangan selalu menjadikan doa sebagai solusi akhir. Tapi sebagai awal atau pembuka dari semua ikhtiar yang akan dilakukan. [Mh]