• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 17 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Bahagia dan Sedih dari Yang Datang dan Pergi

17/03/2021
in Nasihat, Unggulan
Bahagia dan Sedih dari Yang Datang dan Pergi

Ilustrasi, foto: Dreamstime.com

87
SHARES
669
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com- Hidup ini seperti perputaran antara yang datang dan pergi. Ada yang datang yang tentu membahagiakan. Dan, ada yang pergi yang rasanya menyedihkan.

Datang dan pergi bisa dibilang biasa dalam hidup. Ada jodoh yang datang. Ada anak-anak yang lahir dan tumbuh besar. Ada harta yang datang dan mengalir deras. Ada kesempatan baik yang antri untuk diraih. Dan, masih banyak lagi kedatangan yang membahagiakan.

Namun, di balik episod itu ada kepergian yang menyedihkan. Kalau yang datang terasa pelan-pelan. Tapi yang pergi, momennya begitu mendadak. Tak ada tanda dan pemberitahuan.

Perputaran yang datang dan pergi itu silih berganti mewarnai dinamika hidup. Bahagia dan sedih menjadi sangat bergantung dengan momen datang dan pergi itu. Masalahnya, di mana titik keseimbangannya. Dan masing-masing momen seolah memiliki titik keseimbangan yang berbeda.

Ketika yang datang terasa lebih banyak dari yang pergi, keseimbangan yang ditangkap adalah beban orang ini memang tak berada di titik yang berat. Ia kelas ringan, bukan kelas berat.

Ada pula titik keseimbangan yang selalu berada di titik berat. Yaitu, ketika yang pergi jauh melampaui bilangan yang datang. Orang-orang yang berada di titik keseimbangan ini tergolong kelas berat. Merekalah yang disebut kelompok para Nabi, para wali, orang-orang soleh, dan seterusnya.

Titik-titik keseimbangan ini memiliki dua wajah. Di satu sisi menunjukkan kelasnya. Tapi di sisi lain, menunjukkan bebannya. Orang yang melihat di sisi kelasnya yang berat, ia akan bangga di hadapan Allah bahwa kelasnya ada di tempat berat. Tapi, bebannya terasa bukan main.

Sementara, orang yang berharap bebannya ringan-ringan saja, tanpa disadari ia sedang berharap bahwa kelasnya sebagai umumnya orang kebanyakan. Jauh dari istimewa.

Kini, tergantung apa yang ada dalam hati kita untuk bisa memeriksa, seperti apa posisi kita di kalkulasi dua wajah ini. Ingin beban yang berat tapi memiliki posisi istimewa, atau beban super ringan tapi berada di kelas orang kebanyakan.

Untuk memeriksa ini, silakan review seperti apa wujud reaksi hati yang muncul. Apakah kita merasa itulah kita di saat begitu banyak yang datang memberikan kebahagiaan. Dan, merasa begitu sedih, bahkan pada tingkat mengeluh karena terasa begitu banyak yang pergi.

Hidup ini lambat tapi pasti akan disadari sebagai pergulatan kedatangan dan kepergian. Tak seorang pun dari kita yang bisa menghindar dari pergulatan ini. Setiap tahun, bulan, pekan, hari, hingga pergantian menit dan detik, pergulatan itu tak pernah ada kata henti.

Perhatikanlah saudara-saudara kita yang tinggal di kawasan Palestina. Sebuah negeri yang disebut Alquran sebagai tempat yang diberkahi, dimuliakan, bahkan sudah disebut-sebut sebagai negeri yang menjadi panggung utama di peristiwa awal dan akhir zaman.

Kita yang tinggal jauh dari lokasi mulia itu tentu tidak akan pernah membayangkan seperti apa “normal”nya kehidupan di sana. Mereka berhadapan dengan musuh yang paling sering disebut dalam Alquran. Dan, musuh yang paling didukung sekaligus dilindungi dunia saat ini.

Titik normal dan keseimbangan kita dengan mereka menjadi sangat jauh. Kita mengalami luka gores kecil saja harus segera ke rumah sakit karena khawatir terjadi infeksi. Sementara mereka, bukan sekadar gores, tapi nyaris menjadi biasa terbunuh di ruang-ruang penjara, bahkan di jalan-jalan terbuka yang bisa disaksikan mata dunia.

Hal ini tidak berarti kita menjadi begitu terasa manja dengan standar kesehatan seperti yang selalu kita lakukan. Tapi, karena titik keseimbangan kita dengan mereka memang sangat jauh. Dan tanpa disadari, kita justru merasa bangga dengan titik keseimbangan seperti yang terjadi itu. Padahal, di manakah Allah akan membanggakan titik keseimbangan seperti yang kita alami saat ini di banding dengan yang dialami umat Islam di Palestina.

Silakan telusuri seperti apa titik keseimbangan yang ada pada diri kita. Seperti apa respon wajar kita terhadap hal yang datang dan pergi itu. Terhadap segala kebahagiaan dan kesedihan itu.

Silakan telusuri dan cermati. Hal ini agar kita tidak salah bersyukur dan menyesal. Karena apa yang datang akan dihisab, dan apa yang pergi akan dijanjikan ganti yang jauh lebih besar dari yang biasa diterima. (Mh)

 

 

Tags: MuhasabahNasihat
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Dauroh Ramadan Muslimah Serentak di 160 Daerah

Next Post

Komunikasi Wanita dan Laki-Laki Itu Beda

Next Post
Komunikasi Wanita dan Laki-Laki Itu Beda

Komunikasi Wanita dan Laki-Laki Itu Beda

Strategi Zero-Covid dari IDEAS

Strategi Zero-Covid dari IDEAS

Mau Vaksin untuk Anak 6 Tahun ke Atas? Baca Dulu Rekomendasi dari IDAI Berikut

Vaksinasi adalah Ikhtiar

  • Pulau Komodo NTT Dinobatkan Menjadi Destinasi Terbaik Dunia 2026 Versi BBC

    Pulau Komodo NTT Dinobatkan Menjadi Destinasi Terbaik Dunia 2026 Versi BBC

    77 shares
    Share 31 Tweet 19
  • Batik Danar Hadi Tampilkan Fashion Show Bertema Kembang Parang

    100 shares
    Share 40 Tweet 25
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7720 shares
    Share 3088 Tweet 1930
  • Peluncuran Buku Antologi di Batang, Dorong Tumbuhnya Penulis dan Pegiat Literasi Lokal

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Wanita yang Mendapat Salam dari Rabbnya

    116 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 Culture: Then and Now

    100 shares
    Share 40 Tweet 25
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5198 shares
    Share 2079 Tweet 1300
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3281 shares
    Share 1312 Tweet 820
  • Momen Umroh Alyssa Daguise Bersama Maia Estianty Penuh Hangat dan Kekeluargaan

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Hadis tentang Lima Malam saat Doa Tidak Tertolak

    345 shares
    Share 138 Tweet 86
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga