ChanelMuslim.com- Seekor bangau muda terus mengepakkan sayap putihnya menuju rawa lain di sekitaran sisi sungai. Ia tidak puas dengan ikan-ikan kecil yang itu-itu saja di rawa tempat keluarganya tinggal.
Sepanjang penerbangan itu, ia melihat berbagai sosok hewan yang menarik untuk disambangi. Ia pun menjumpai anak kuda nil yang terlihat muncul tenggelam dari permukaan sungai.
“Kamu sedang apa, kuda nil?” tanya sang bangau saat hinggap di sebuah dahan kering.
“Aku sedang berjemur setelah makan tadi,” ucap sang kuda nil sambil tetap berada di air sungai.
“Apa kamu senang seperti itu?” tanya sang bangau lagi.
“Ya, aku sangat senang. Inilah rumahku, keluargaku tak jauh dari sini,” jawab kuda nil meyakinkan.
“Apa kau tak ingin mencari sungai lain yang lebih hangat?” tanya sang bangau memberikan isyarat kalau kuda nil mau ikut dengannya mencari lingkungan baru.
“Aku sangat senang di sini. Di sinilah kebahagiaanku,” jelas kuda nil yang kemudian tenggelam entah kemana.
Bangau pun terbang lagi. Ia menoleh ke kiri dan kanan untuk mencari tahu apa ada hewan yang merasakan tidak puas seperti dirinya.
Seekor gajah kecil tampak menarik-narik dahan. Dari kejauhan, bangau melihat gajah kecil itu menikmati dedaunan dari dahan yang ia raih.
“Apa kamu bahagia di sini, gajah?” ucap sang bangau setelah hinggap di sebuah batu besar.
“Ya, aku sangat bahagia. Aku dan keluargaku selalu berada di sekitaran sini,” jawab sang gajah yang kembali meneruskan makannya.
“Apa kamu tidak berminat untuk pindah, mencari dahan-dahan lain yang jauh lebih hijau dan nikmat?” tanya sang bangau.
“Tidak. Menurutku dahan dan dedaunan di sini yang paling nikmat dari semua tempat lain,” ucap gajah yang terus sibuk meraih dahan-dahan lain di sekitarnya.
Bangau pun tertegun sejenak. Ia bergumam, apa ikan-ikan kecil yang itu-itu saja yang membuatku tak puas, atau, aku yang kurang bersyukur.
Setelah itu, sang bangau pun terbang menuju rawa di mana ia dan keluarganya tinggal.
**
Kepuasan dan kebahagiaan terhadap apa yang kita inginkan tak akan pernah terpenuhi selama pandangan tertuju pada apa yang kita butuhkan. Dan, bukan pada apa yang telah kita dapatkan.
Nikmati dan sukuri apa yang ada di tangan kita, itulah kebahagiaan yang sebenarnya. Bukan, terus mencari dan memburu apa yang ada di tangan orang lain. (muhammad nuh/foto: rowesanctuary)