HIDUP itu anugerah dari Allah. Karena di situlah kita berkesempatan untuk meraih surga.
Entah berapa nikmat yang mengiringi nikmat hidup. Ada nikmat panca indra atau fisik, ada nikmat dunia batin, ada nikmat keluarga, nikmat bersaudara, dan masih banyak lainnya.
Begitu pun dengan nikmat terbesar dari kehidupan ini, yaitu nikmat iman dan Islam. Tanpa nikmat hidup, keduanya sulit kita peroleh.
Begitulah yang kita rasakan di waktu bangun pagi, “Alhamdulillah, Allah masih memberikan kehidupan.”
Karena tak seorang pun yang mendapat jaminan kalau ia bangun esok pagi, nyawanya masih melekat di badan.
Kenapa kita diajarkan untuk mengucapkan syukur tentang nikmat hidup di saat bangun tidur? Karena di saat tidur, orang sebenarnya sedang mati sementara.
Allah yang berkehendak apakah ruh orang yang tidur akan dikembalikan lagi atau tidak. Itulah mungkin dalam sisi lain, tidur sama artinya dengan mati.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur. Maka, Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan….” (QS. 39: 42)
Jadi, kalau ditanya, apakah kita pernah mati? Ya, sering. Yaitu di saat kita sedang tidur. Tapi mati yang sementara, karena nyawa itu dikembalikan lagi di saat kita bangun tidur.
Boleh jadi, inilah cara Allah mengingatkan kita tentang hidup dan kematian. Ketika tidur, kita mati sementara, dan kalau belum ajal, nyawa pun dikembalikan lagi di saat bangun tidur.
Nah ketika nikmat peluang hidup itu datang lagi dan lagi, cobalah manfaatkan semaksimal mungkin untuk beramal soleh.
Inilah kesempatan kesekian kalinya Allah menyediakan peluang hidup untuk kita. Dan hal itu diajarkan Islam di setiap setelah bangun tidur kita. Yaitu, ibadah shalat.
Meskipun bangun kesiangan, shalat menjadi kegiatan pertama setelah bangun tidur. Bukan bekerja, bukan makan dan minum, apalagi kembali tidur lagi.
Bersyukurlah karena Allah masih memberikan kesempatan kita ‘hidup’ lagi di saat pagi. Manfaatkan kesempatan yang kesekian kali itu untuk meraih ridha Allah melalui amal soleh kita.
Jangan tunda. Jangan pula tunggu. Hingga, kita tak lagi bangun tidur lagi untuk selamanya. [Mh]