PUASA dan pendidikan karakter bangsa. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berpenduduk mayoritas muslim.
Namun anehnya bangsa ini sangat banyak praktik korupsi, nepotisme (KKN), atau praktik-praktik tercela lain.
Berbagai isu kemiskinan, pengangguran, pornografi dan penilapan uang rakyat, masih menjadi hiasan terdepan berita nasional.
Di tengah suasana Ramadan yang penuh keberkahan ini, sudah seharusnya seluruh komponen bangsa mampu berintrospeksi diri dan menjadikan Ramadan sebagai titik perubahan perilaku dan karakter bangsa.
Ramadan jangan hanya sekadar menjadi perhelatan tahunan tanpa sebuah makna.
Seorang yang berpuasa harus mampu menjadikan nilai-nilai puasa sebagai landasan perilaku dan kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya ketika bulan puasa, namun juga di luar bulan puasa. Karena Tuhan di bulan Ramadan juga sama dengan Tuhan di luar bulan Ramadan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Di antara nilai yang diajarkan dalam berpuasa adalah mampu sabar menahan diri.
Karena orang yang dapat mengendalikan hawa nafsunya akan selalu mempertimbangkan baik buruknya suatu keinginan.
Karakter ini sangat dibutuhkan oleh seluruh komponen bangsa ini, terutama para pemimpinnya.
Dengan memiliki karakter semacam ini, seseorang tidak akan menghalalkan segala cara dalam memperoleh apa yang ia inginkan.
Ia selalu ingat bahwa Allah selalu mengawasinya.
Seperti halnya ketika berpuasa, walaupun lapar atau haus, ia tetap bertahan sampai datangnya waktu berbuka.
Baca juga: Kultum Ramadan Hari Kelimabelas, Kejahatan Ghibah
Kultum Ramadan Hari Keenambelas, Puasa dan Pendidikan Karakter Bangsa
Karakter lain yang dibutuhkan yaitu kedisiplinan.
Nilai ini telah diajarkan satu bulan penuh selama Ramadan.
Hal sangat terlihat ketika menjelang buka puasa. Nilai semacam ini seharusnya terus dikembangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sehingga kita sebagai bangsa yang mayoritas adalah muslim, tidak tertinggal dari bangsa barat, di mana mereka telah membudayakan disiplin di segala bidang.
Karakter lain yang diajarkan puasa adalah peduli terhadap sesama.
Di dalam puasa diajarkan nilai solidaritas sosial dengan anjuran berbuat baik sebanyak-banyaknya, terutama dalam bentuk tindakan menolong kaum kafir miskin.
Jika hal ini bisa terus berjalan pada waktu lain di luar bulan puasa, maka akan menjadi karakter bangsa yang luhur.
Karakter yang akan bisa menuntaskan berbagai problematika sosial dari mulai kemiskinan, pengangguran, dan anak jalanan.
Oleh karena itu, Islam sangat memerhatikan hubungan antara keimanan dan amal saleh, antara ibadah ritual dan ibadah sosial.
Sumber: Kumpulan Kultum Terlengkap Sepanjang Tahun – Dr. Hasan El Qudsy
[Sdz]