ChanelMuslim.com – Belajar berdiplomasi kita lanjutkan dengan tiga pilihan yang diberikan oleh Al-Mughirah bin Syu’bah kepada Panglima Rustum.
Saat itu, pidato sang panglima mulai mengarah kepada keburukan bangsa Arab, baik kondisi geografis, peradabannya, kebudayaan, perilaku para penduduk, dan sebagainya.
Baca Juga: Belajar Berdiplomasi dari Al-Mughirah bin Syu’bah (1)
Al-Mughirah bin Syu’bah Memberikan Tiga Pilihan
Pidato tersebut dilakukan oleh panglima untuk melancarkan hinaan dan cercaan dengan harapan agar mental Al-Mughirah jatuh di hadapan para pembesar militer dan pengawal negeri Parsi.
Sementara itu, Al-Mughirah justru tidak terlalu mempedulikan segala ucapan yang dilontarkan oleh Panglima Rustum, bahkan dengan senyum kecil ia berkata, “Memang ada benarnya apa yang kamu katakan, hai Panglima Rustum.
Akan tetapi, patut kalian ketahui, ketika Allah telah mengutus seorang rasul di antara kami dan dengan sekuat tenaga beliau dapat mempersatukan kami serta memberikan informasi kepada kami bahwa negerimu dengan segala kekayaannya akan jatuh ke tangan kami.
Kami pun bersemangat untuk memperoleh kejayaan itu kembali, hai Panglima Rustum!”
Al-Mughirah pun mulai memberikan tiga pilihan kepada Panglima Rustum.
Pertama, apabila kamu dan kaummu masuk ke dalam agama Islam, maka kamu menjadi saudara seiman dengan kami dan negerimu akan terbebas pajak.
Kedua, jika kamu tidak ingin memeluk agama Islam, maka kamu harus membayar pajak dan kami tidak akan memerangimu. Lalu, seandainya kamu meminta pertolongan kepada kami, maka kami pun akan menolongmu.
Baca Juga: Belajar Berdiplomasi dari Al-Mughirah bin Syu’bah (2)
Panglima Rustum Menolak dengan Keras
Ketiga, apabila kamu tidak ingin memeluk agama Islam atau pun membayar pajak, maka kami akan memerangimu.
Mendengar itu, Panglima Rustum berkata, “Kamu dan bangsamulah yang akan binasa menghadapi pasukan tentaraku yang besar ini! Aku tetap tidak akan tunduk terhadap keputusan khalifahmu itu!
Kemudia, Al-Mughirah menimpali lagi dengan perkataan yang makin membuat panglima marah.
“Orang-orang kami yang gugur dalam peperangan akan masuk ke dalam surga. Sedangkan tentara-tentaramu yang binasa akan masuk ke dalam neraka.
Sementara para pejuang kami yang masih hidup di dunia ini akan memperoleh kejayaan dari Allah dan Rasul-Nya.”
Dengan suara yang lantang, panglima Rustum pun berteriak, “Benar-benar akan kami hancurkan semua pasukanmu esok hari sebelum matahari terbit!”
Gertakan panglima itu hanya dijawab dengan senyum kecil dari Al-Mughirah. Setelah itu, beliau pergi meninggalkan kemah itu tanpa rasa takut sedikit pun.
Sahabat Muslim, dari kisah di atas, kita bisa melihat bagaimana diplomasi membuat timbulnya keraguan di hati para tentara. Dari sinilah yang membuat kekuatan lawan berkurang. [Cms]