Chanelmuslim.com – Beberapa orang Quraisy kemudian memanggil Abu Bakar.
“Kalian berdusta,” kata Abu Bakar kepada orang orang yang datang kepadanya.
“Sungguh, Muhammad kini berada di Ka’bah sedang berbicara dengan orang banyak.”
“Kalau pun itu yang dikatakannya,” kata Abu Bakar, “tentu dia bicara yang sebenarnya. Dia mengatakan kepadaku bahwa ada berita dari Tuhan, dari langit ke bumi, pada waktu malam atau siang, aku percaya. Padahal tadi itu lebih mengherankan daripada berita sekarang ini.”
Baca Juga: Surat Yasin Ayat 13, Permisalan Kaum Kafir Quraisy
Tepuk Tangan Orang Quraisy Saat Rasulullah Bercerita Isra Miraj (2)
Abu Bakar kemudian mendatangi Rasulullah. Saat itu, orang orang Quraisy sedang meminta Rasulullah menggambarkan bentuk Baitul Maqdis. Mereka tahu, Rasulullah belum pernah sekali pun berkunjung ke tempat itu. Sementara itu, beberapa orang dari mereka telah terbiasa berdagang sampai ke Syam dan melewati Baitul Maqdis berkali-kali. Abu Bakar adalah salah seorang yang pernah berdagang ke sana.
Mendengar Rasulullah begitu tepat menggambarkan keadaan Baitul Maqdis, Abu Bakar berkata di depan semua orang,”Rasulullah, saya percaya!”
Bahkan, orang orang kafir sekalipun menggeleng-geleng kepala, heran bercampur kagum mendengar kata kata Abu Bakar. Mereka menghormati kesetiaan dan tingginya rasa percaya Abu Bakar kepada Rasulullah.
Rasulullah sendiri sangat gembira mendengar perkataan Abu Bakar. Padahal saat itu, semua orang di hadapannya tengah bertanya tanya, mengejek, dan mencaci. Bahkan yang lebih menyakitkan, beberapa orang yang sudah memeluk Islam kembali murtad karena tidak percaya dengan apa yang Rasulullah sampaikan.
Sejak saat itu Rasulullah memberi julukan kehormatan dan kesayangan “Ash Shiddiq” kepada Abu Bakar. Artinya adalah ‘yang tulus hati’, ‘yang sangat jujur.’
Rintangan dari Abu Lahab
Merasa belum cukup mendengar betapa tepat gambaran Rasulullah tentang Baitul Maqdis, orang orang Quraisy meminta bukti yang lain.
Rasulullah mengatakan bahwa dalam perjalanan, beliau melewati beberapa kafilah yang sedang dalam perjalanan menuju Mekah atau Syam. Rasulullah mengatakan bahwa pada salah satu kafilah, seekor unta jatuh terjerembab karena terkejut oleh kehadiran Buraq. Rasulullah juga mengatakan tempat kafilah itu berada.
“Saya melanjutkan perjalanan,” demikian sabda Rasulullah, “sampai tiba di Dhajanan, melewati sebuah kafilah dari Bani Fulan. Kutemukan mereka semua sedang tertidur. Mereka mempunyai sebuah guci yang tertutup. Saya membuka tutupnya, meminum air itu, lalu menutupnya kembali.
“Sebagai bukti, kafilah itu sekarang sedang menuruni dataran tinggi Baydha di celah Tan’im. Kafilah itu dipimpin seekor unta berwarna kelabu dengan muatan dua kantong, yang satu hitam dan yang lain belang.”
Orang orang kemudian bergegas menuju celah itu. Mereka menemukan bahwa unta pertama yang mereka jumpai sedang memimpin kafilah memang persis seperti yang digambarkan Rasulullah.
Orang orang juga bertanya kepada anggota kafilah tentang guci air.
“Ketika kami bangun pada pagi hari tadi, guci itu memang masih tertutup, tetapi isinya kosong. Padahal semalam, guci itu penuh berisi air,” jawab anggota kafilah.
Orang orang saling berpandangan mengakui apa yang Rasulullah katakan. Terlebih lagi setelah itu, mereka bertanya kepada rombongan kafilah lain tentang unta yang terjerembab. .
“Kami memang terkejut mendengar sesuatu seperti ada yang bergerak cepat di langit. Sesuatu itu membuat seekor unta kami terkejut dan terjerembab.”
Demikianlah bukti bukti kebenaran Isra dan Mi’raj sudah begitu kuat. Namun, apakah orang orang seperti Abu Jahal bisa berubah menjadi orang beriman? (w)
Sumber : Muhammad Teladanku, Penerbit Syaamil.