Kehadiran nabi dan kaum muslim telah dinanti-nanti oleh penduduk Yatsrib setelah mereka mengetahui bahwa Rasulullah telah meninggalkan Mekah.
Dalam buku The Great Story of Muhammad, diceritakan bahwa setiap pagi, mereka pergi ke Al-Harrah menunggu kedatangan beliau. Mereka baru pulang saat terik matahari kian memanas.
Setelah beberapa hari penduduk Yastrib menunggu tamu agungnya.
Baca Juga: Doa Nabi Ibrahim saat Membangun Ka`bah
Menantikan Kehadiran Nabi di Yastrib
Suatu hari mereka kembali melangkah pulang setelah sosok yang dinanti tak kunjung tiba. Raut kekecewaan tampak di wajah mereka. Saat dalam perjalanan pulang ke rumah itulah, mereka dikejutkan dengan teriakan seorang Yahudi.
“Wahai kaum Arab, orang yang kamu tunggu telah tiba,” kata si Yahudi yang memang sengaja menunggu kehadiran Rasulullah dengan cara mengintip dibalik tembok.
Dengan cepat kaum muslim berhambur dan kembali ke perbatasan dengan membawa senjata menyambut kedatangan Rasulullah.
Suasana kegembiraan meruak seketika. Tangis harus bercampur dengan kebahagiaan saat melihat Rasulullah dan para sahabat takbir berkumandang di perkampungan Bani ‘Amru bin Auf sebagai ungkapan kegembiraan.
Mereka menyambut dengan salam kenabian dan mengerumuni Rasulullah. Rasulullah menyambut mereka dengan tenang.
Setelah suasana terkendali, wahyupun turun Allah berfirman dalam Surat At-Tahrim ayat empat:
Dalam riwayat lain dikisahkan penduduk Yatsrib menyambut kedatangan Rasulullah dan para sahabat dengan sukacita.
Mereka berjalan bersamaan hingga singgah di perkampungan Bani Amru bin auf. Abu Bakar berdiri menyongsong orang-orang, sementara Rasulullah duduk dan diam.
Orang-orang yang datang dari kalangan Anshar belum pernah melihat Rasulullah. Mereka mendatangi Abu Bakar karena mengira dia adalah Rasulullah.
Ketika sinar matahari mengenai Rasulullah, Abu Bakar langsung mendekati beliau dan mengenakan mantelnya pada beliau agar terlindung dari sinar matahari.
Ketika itulah orang-orang baru mengetahui yang mana Rasulullah.
Momen kedatangan Rasulullah ini adalah momen yang tidak pernah disaksikan oleh Yatsrib sepanjang sejarah.
Orang-orang Yahudi telah melihat kebenaran berita gembira yang diinformasikan oleh Habaquq, nabi mereka, yang menyebutkan, “Sesungguhnya Allah datang dari at-Timan dan al-Qaddus datang dari bukit Faran.
Di Quba, Nabi singgah di kediaman Kulsum bin al-Hadm. Dalam riwayat lain tertulis Sa’ad bin Khaitsaman tetapi riwayat pertama lebih valid.
Lalu bagaimana dengan Ali bin Abi Thalib yang masih ada di Mekah? Selamat tiga hari Ali menggantikan tugas Rasulullah.
Lalu menunaikan titipan orang-orang yang diamanahkan orang lain kepada Rasulullah setelah semuanya selesai Ali menyusul ke Yastrib dengan berjalan kaki.
Ali berhasil menyusul nabi di Quba. Ali juga singgah di kediaman Kulsum bin al-Hadm. Rasulullah tinggal di Quba selama empat hari, yaitu Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis.
Selama itu beliau mendirikan masjid Quba dan shalat di dalamnya. Inilah masjid pertama yang didirikan atas pondasi taqwa setelah kenabian.
Pada hari kelima yang bertepatan dengan hari Jumat, Rasulullah melanjutkan perjalanan ke Yatsrib atas perintah Allah.
Beliau dibonceng oleh Abu Bakar di atas tunggangannya. Beliau mengutus orang untuk menemui Bani an-Najjar, para paman beliau dari pihak ibu. Mereka datang dengan menghunus pedang.
Rasulullah terus berjalan menuju Yatsrib. Ketika tiba di perkampungan Bani Salim bin ‘Auf waktu Jumat telah masuk, beliau lalu melakukan salat Jumat bersama kaum muslimin di masjid yang berada di lembah itu. Mereka semua berjumlah 100 orang laki-laki. [Ln]