ChanelMuslim.com – Kisah kemenangan Umat Islam di Pertempuran Keresztes pada tahun 1596 bisa menjadi pelajaran bagi kita. Dalam peperangan ini, semua kalangan, seperti tukang masak dan penjaga kandang kuda pun Ikut bertempur.
Baca Juga: Pembebasan Persia, Kemenangan Umat Islam di Jalula
Tentang Pertempuran Keresztes
Dilansir channel telegram @gensaladin, Pertempuran Keresztes merupakan pertempuran yang terjadi antara pasukan gabungan Habsburg-Transylvania melawan Kesultanan Utsmani dekat desa Mezőkeresztes di Hongaria utara.
Habsburg adalah salah satu dinasti paling kuat di Eropa abad pertengahan. Tahta Kekaisaran Romawi Suci terus diduduki oleh keluarga Habsburg dari 1440 hingga kepunahan mereka di garis laki-laki pada 1740 dan setelah kematian Francis I dari 1765 hingga pembubarannya pada 1806.
Tidak hanya itu, Dinasti Habsburg juga menempatkan keluarga mereka sebagai raja-raja Bohemia, Hongaria, Kroasia, Galicia, Portugal dan Spanyol dengan koloni masing-masing, serta penguasa dari beberapa kerajaan di Belanda dan Italia dan kaisar Austria, Austria-Hongaria dan Meksiko.
Kesultanan Utsmani mendengar kabar bahwa Kerajaan Austria berhasil merebut kastil Hatvan milik Utsmani, dan membunuh semua warga muslim Utsmani yang bertempat di sana, termasuk wanita dan anak-anak.
Oleh sebab itulah, sebagai bentuk gerakan balasan, Tentara Utsmani memulai pengepungan benteng Eger pada 21 September 1596 dan 12 Oktober berhasil mengalahkan mereka.
Namun, tidak berselang lama, pasukan Kristen Eropa telah bersiap untuk melawan balik Utsmani dan telah mengumpulkan kekuatan dari 9 koalisi besar, yaitu Kekaisaran Romawi Suci, Transylvania, Kerajaan Hongaria, Negara Kepausan, Spanyol, Walloon, Serbia, Cossack dan pasukan berkuda Polandia.
Jumlah mereka sekitar 300 ribu tentara, sementara Kesultanan Utsmani hanya berjumlah 140 ribu mujahid berbaris melalui beberapa lorong di daerah berawa dan mencapai lokasi pertempuran.
Baca Juga: Kemenangan Umat Islam Melawan Italia di Bi’r Ghabi
Kekalahan pada Permulaan Perang
Pasukan Utsmani telah kelelahan setelah pengepungan yang lama, keras dan panjang. Akan tetapi, kedua pasukan itu harus saling berhadapan di dataran Mezőkeresztes.
Tentara Austria-Transylvania, di bawah komando bersama Archduke Maximillian III dari Austria dan Pangeran Sigismund Bathory dari Transylvania, berada dalam posisi di parit yang dibentengi.
Secara posisi, kekuatan Eropa lebih menguntungkan. Pertempuran pun dimulai ketika tentara Muslimin Utsmani menyerang parit Austria, dari 24-26 Oktober 1596. Senjata api awal (meriam, senapan) digunakan secara masif dalam pertempuran tersebut.
Tentara Austria yang bercokol di sekitar reruntuhan gereja tua berhasil memukul mundur serangan Utsmani dengan rentetan tembakan dari senapan dan 100 meriam.
Pada hari kedua pertempuran, tentara Utsmani pun telah dikalahkan. Sekitar 1100 tentara syahid dan 42 meriam rusak.
Menurut sejarawan Muslim abad ke-17 İbrahim Peçevi, ia mengatakan, “Umat Kristen berhasil menerobos tentara Utsmani, tetapi tentara Islam belum merasakan kekalahan itu.
Kemudian, mereka mulai menjarah dan mengambil barang rampasan di markas komando Utsmani.” [Cms]
(Bersambung pada bagian kedua)